Mencintai Sepatu dan Cara Merawatnya

Flat shoes khusus untuk kerja dan dua-duanya berwarna hitam karena lebih netral

Sepatu atau sandal mempunyai peranan penting bagi keseharian wanita, tak terkecuali saya yang suka berburu sepatu saat diskon atau promo. Tapi bukan berarti saya suka mengoleksi banyak sepatu sampai berpuluh-puluh kotak, sih, semua masih dalam jumlah yang normal untuk ukuran ibu rumah tangga tidak bekerja, yang penting untuk segala kegiatan masih ada sepatu yang bisa mewakili. Dulu, saat masih bekerja di Samsung, di dalam kantor pun menggunakan sepatu khusus jadi saya hanya menyiapkan sepatu teplek untuk berangkat dan pulang kantor, hemat, kan? Hehe. Apalagi sekarang jarang ada acara penting atau formal, alhasil jumlah kotak sepatu pun berkurang.

High heels dan saudaranya, dari kiri 3cm, 5cm, 7cm, dipakai kalau kondangan saja, sedang yang paling kiri pernah untuk kerja tapi sesekali saja karena gampang capek

Dari gambar di atas, saya punya tiga buah sepatu dengan heels yang bervariasi mulai dari 3cm, 5cm, dan 7cm. Tipe sepatu seperti ini paling jarang saya beli karena saya tidak terlalu suka dengan bentuknya yang bisa menyiksa telapak kaki saya. Jadi, jika ada acara yang sekiranya harus pakai high heels, saya selalu membawa serta sepatu atau sandal teplek sebagai penyelamat. Sepatu yang sebelah kiri dan kanan terbeli beberapa tahun lalu saat saya masih kerja sebagai syarat ke acara kondangan, haha. Sedangkan yang paling tengah dibeli sebagai seserahan pernikahan dan semuanya masih awet hingga sekarang. Sepatu ber-hak ini memang jarang saya gunakan, tapi masih sering saya bersihkan agar terawat dengan baik. Yaaa... agar tidak terlalu boros dalam membeli sepatu, toh pakainya pun jarang. Kalau tidak rusak sebisa mungkin tidak beli sepatu dengan heels tinggi.

Sepatu sandal untuk liburan macem ke pantai, kadang untuk ke mal juga meskipun di sini tak ada mal

Flip flop favorit saaat ini, multi guna, bisa dipakai ke mana saja dan nyaman di kaki

Baca juga : Berlari Untuk Kesehatan Jantung

Saya sendiri paling suka dengan sepatu atau teplek untuk kegiatan setiap hari, entah itu ke supermarket, ke pasar, ke kantor suami, dan kemana pun yang sekiranya tidak membutuhkan formalitas khusus. Dasarnya memang nyama dan tidak ribet, tinggal flop kaki langsung masuk ke dalam sepatu. Kalau ke kantor mungkin saya menggunakan sepatu yang lebih formal seperti dua sepatu hitam di atas yang biasa disebut pantofel dan ternyata dua sepatu tersebut harus istirahat entah sampai kapan karena empunya tidak bekerja. Sedangkan untuk liburan saya memilih sepatu sandal untuk menghilangkan kesan formalnya.

Cara merawat sepatu berdasar pengalaman yang saya lakukan:

1. Jika membeli sepatu baru, jangan buang kotak sepatunya karena akan sangat barguna untuk menyimpan sepatu apalagi sepatu yang jarang digunakan.
2. Jika sepatu tidak memiliki sol jahit, saya akan membawanya ke tukang sol sepatu jika lem sudah terlihat mengelupas sedikit. Karena rupanya masih menawan akan lebih bijak untuk menambah sol jahit agar lebih awet, hemat.
3. Membersihkan sepatu: untuk bahan kulit dan karet cukup dengan lap basah dan keringkan, sesekali disemir sesuai warnanya untuk bahan kulit. Untuk bahan beludru saya menggunakan sikat gigi yang lembut yang dibahasi dengan air, setiap ada noda baru yang menempel harus segera dibersihkan agar tidak mengering.
4. Untuk menyimpan sepatu sebaiknya letakkan koran atau busa pada sepatu agar bentuknya tidak rusak, masukkan ke dalam kotak dan letakkan silica gel dan kamper agar tidak bau.
5. Jika mau yang instan gunakan pengering sepatu atau suede cleaner dan beli pelindung sepatu.

Nah itu beberapa jenis sepatu yang saya punya, sebenarnya ada sepatu kets dan olahraga juga sayang rupanya sedang tidak cantik untuk difoto jadi yang ditinggal saja. Ada yang bilang kalau sepatu itu mencerminkan kepribadian, ada benarnya juga, kalau sepatu bersih berarti yang punya rajin, kalau sepatunya merk mahal berarti yang punya mengerti fashion, begitu kali, ya, hehe. Dan semoga tips singkat merawat sepatu dari saya membantu teman-teman dalam merawat sepatu, ya. Kalau ada uang lebih dan diskonan pasti tidak melewatkan belanja sepatu, tapi berhubung sekarang ada yang diperut jadi harus hemat untuk persiapan masa depan, emak-emak, hehe.