|
Perjalanan menuju Pulau Kayangan |
Akhir bulan September, suami ke Makassar dalam rangka dinas dan saya
pun turut dibawa daripda harus di rumah sendiri saja. Meskipun perjalanan ke
Makassar penuh dengan drama, tapi Alhamdulillah kami masih bisa merasakan
segarnya udara Makassar di sela kesibukan suami. Selama 5 hari di kota
Makassar, saya dan suami memanfaatkan waktu dengan plesir di sekitar kota saja
tapi cuckup membuat kami bahagia.
|
Tempat menunjukkan tiket perahu |
|
Sisi kanan Pulau Kayangan, jernih banget kaannnnn?? |
|
Sisi kiri Pulau Kayangan |
|
Bagian belakang pulau yang berkarang |
Dari semua tempat wisata di Makassar yang kami kunjungi, tempat yang
paling membuat saya tak henti bersyukur dan selalu tersenyum lebar adalah
kunjungan singkat ke Pulau Kayangan, salah satu pulau kecil di bawah Makassar.
Sekitar pukul 10 pagi, kami berangkat dari hotel menuju dermaga resmi untuk
menuju Pulau Kayangan. Sebenarnya ada beberapa pulau lain yang harga tiketnya
lebih murah tapi tidak dikelola secara resmi, sempat saat menuju dermaga kami
ditawari oleh beberapa orang menuju dermaga Pulau Lae-Lae dengan cara yang
sedikit memaksa. Saat masuk, kami tidak turun dari motor untuk mengamati
situasi dan berujung pergi dari tempat tersebut lalu kembali menuju dermaga
Pulau Kayangan. Ada parkir resmi dan loket pun resmi dijaga oleh petugas yang
menggunakan seragam dinas. Harga tiket masuk Pulau Kayangan 40ribu per orang
termasuk tiket perahu motor untuk berangkat dan pulang. Masih terhitung murah ditambah
lagi perahu motor tersebut tidak harus menunggu penumpang penuh, tapi langsung
berangkat begitu ada penumpang.
Perjalanan dengan perahu motor menuju Pulau Kayangan ditempuh dengan
waktu kurang lebih 15 menit dengan angin yang cukup kencang. Sampai di Pulau
Kayangan dengan tiupan angin sepoi, saya melangkah dengan di jembatan kayu yang
merupakan dermaga untuk masuk ke dalam pulau. Saat itu hanya ada 4 orang yang
masuk ke dalam pulau, saya dan suami lalu satu pasang lainnya. Jadi berasa
pulau pribadi karena kondisi memang sangaaaaat sepi. Pulau Kayangan tidak terllau
besar jadi tidak memerlukan waktu lama untuk sekedar berkeliling sepanjang
pantai. Pantai bagian depan, tempat dermaga perahu, berupa pasir putih,
sedangkan bagian belakang cenderung berkarang. Kami memilih ke arah belakang
karena lebih banyak pohon utnk berteduh sambil makan kacang, hehe. Harusnya bawa
bekal seperti pasangan satunya.
|
Pelataran pulau yang bersih, harusnya kalau sore seru bisa gelar tikar |
|
Ini dia penginapan yang bisa short time, hehe |
|
Sisi kiri yang ada aula, kolam renang, dan bangku pantai |
|
Kolam renangnya kosong, sayang banget sih |
Ada satu minimarket yang menjual makanan ringan dan juga tempat makan
yang sepertinya sedang tutup. Di sepanjang pantai bagian depan ada deretan
penginapan dengan tarif 250 ribu per hari dan 150 ribu per 3 jam berlaku untuk
2 orang, tarif
short time, hahaha. Sebenarnya
ada sewa permainan air seperti
banana
boat tapi karena kami berkunjung bukan hari libur makanya persewaan pun
libur. Jadi kami hanya berkeliling sebentar, suami main pasir di pinggir
pantai, saya menikmati angin sepoi. Sedikit merasa bosan karena kami datang di
waktu yang salah yaitu
weekday dan di
siang bolong yang panasnya minta ampun sehingga tidak bisa bermain air. Mungkin
harusnya sore hari di hari kerja jika ingin menikmati keindahan lautnya dan
menunggu matahari terbenam sambil mengenakan
dress panjang bunga-bunga yang melambai ditiup angin, hihi. Semoga lain waktu bisa berkunjung lagi ke sini.
Saat melihat perahu motor datang ke Pulau Kayangan, kami memutuskan
untuk kembali ke darat karena kedatangan perahu berdasarkan penumpang yang akan
ke pulau ini. Belum tentu nanti ada perahu datang dalam waktu dekat jadi kami
memutuskan untuk kembali saja. Alhamdulillah sudah cukup puas panas-panasan,
hehe. Sampai jumpa lagi Pulau Kayangan.
|
Penunggu Pulau Kayangan, hehe |
bersih banget pantainya
ReplyDeleteiyaa mbaa,, bersih dan jernih
DeleteWowwww foto yang bagian paling bawah
ReplyDeleteMesraaaaaaaaaaaaaaaaaaa
heiheihiee
Mangcappssssssssssssssss
ahahaha sama suami sendiri, om :p
DeleteSeger banget pemandangannya, bersih pula pantainya... seneng bisa nemenin suami sambil jalan2 ya
ReplyDeletebangeettt mbaakk, apalagi saat itu di sampit lagi asep
Deletekereeeen panas tapi keliatan nya sejuk soalnya si pantai bersih banget jerniiih uuh :D
ReplyDeleteharusnya sore ya mbaa biar lebih sejuk
DeleteViewnyaaaa...
ReplyDeletePantainya tantik seperti bidadari penunggu pulau kayangannya
ahahaha bidadari jatuh dari kasur
Deletekereeeen banget pemandangannya mak ;)
ReplyDeleteindah banget kaannn..
Deletekolam renangnya eman2
ReplyDeletediisi pas rame kayaknya
DeleteLumayan (mahal) juga ya tarif short timenya. :D
ReplyDeletelumayan sih mbaa,, mungkin krn tempat wisata
Deletebelum pernah mak. mudah-mudahan suatu waktu bisa kesana mak. Keren bener tempatnya.
ReplyDeleteDI Depok susah nyari pemandangan pantai begitu. jalan-jalan alam palinan seputar bogor dan puncak. tapi kalo weekend pasti macet :D
apalagi klo di sampit mak, mana ada tempat indah begini
DeleteDulu pas tinggal di makassar, pensaran banget dg pulau kayangan. Menurut mitosnya kalau sudah ke sana bakal betah tinggal di makassar. Jadi ortu saya gak tertarik ke sana, krn rencananya saya bakal pindah sekolah di jawa :D
ReplyDeletesaya gak betah di makassar, panasnya gak kuaaattt
Deleteawalnya liat foto2 pertama aku pikir di belitung ;p... agak mirip... udh kliatan bgt panasnya menyengat gitu mba.akupun ogah berenang saat matahari lg terik gitu..keluar2 dr kolam udh kyk dakocan saking gosongnya ;p
ReplyDeleteahhahaha iyaa ,, aku pun cuma berteduh aja
DeleteBulan madu mulu nih Mbak AYU :p
ReplyDeleteharus doonggg,, biar bisa bikin dedek di tempat indah hahahah
DeleteSaya pengen ke Makassar, moga terwujud impianku ini.
ReplyDeleteSelamat bersenang-senang ya mbak, ikut kerja suami gini juga sering aku lakukan :D
aamiin.. jangan lupa ke sini ya mba kalo ke makassar
Deletewoaahhh.. keren "pulau pribadi" nya hehehe
ReplyDelete