Pantai Ujung Pandaran Yang [Tidak] Memesona

Pantai Ujung Pandaran
Kondisi pantai dengan kayu berserakan karena terbawa ombak
Hidup di Sampit bukan berarti saya terus berdiam diri saja di rumah atau bermain di kantor suami, segala cara saya lakukan agar setiap akhir pekan saya dan suami piknik meskipun hanya sekedar menyeberang sungai menuju MentayaSeberang. Sempat mencari di dunia maya perihal tempat wisata di sekitar Sampit yang sekiranya layak untuk dikunjungi dan saya menemukan satu pantai yang terletak di Teluk Sampit yaitu Pantai Ujung Pandaran.

Tapi untuk menuju kesana harus menunggu suami benar-benar bebas lembur saat akhir pekan. Untungnya ada rombongan paguyuban “ngapak” dari kantor suami yang mengadakan piknik di Ujung Pandaran. Sewa mobil, ajak rekan, berangkat, deh. Pantai Ujung Pandaran berada di 80km selatan kota Sampit, jadi masih masuk kabupaten Kotawaringin Timur. Akses menuju pantai Ujung Pandaran sepertinya hanya dengan satu jalur yaitu jalur darat dengan membawa kendaraan pribadi atau sewa mobil. Jangan berharap ada angkutan umum atau bis, ya, hehe. Mungkin bisa saja lewat jalur laut yaitu berangkat dari sungai Mentaya tapi saya rasa tidak ada perahu yang membawa wisatawan ke Teluk Sampit karena sungai tersebut merupakan pelabuhan khusus transportasi antar provinsi. Jalur darat ditempuh kurang lebih 3 jam dengan jalanan yang gado-gado antara aspal, kerikil, dan tanah. Jika kondisi jalan sedang ramai bisa lebih dari 3 jam, tapi seramai-ramainya jalur trans Kalimantan jangan pernah membayangkan kondisinya seperti jalan tol Cikarang – Bekasi saat sore hari, haha. Sepanjang perjalanan akan disuguhi “pemandangan” kebun kelapa sawit, ladang gambut, kebun kopi, semak belukar yang terbakar dengana asap menjulan tinggi, hutan pinus, dan tanah-tanah kosong ribuan hektar. Jika beruntung, akan berjumpa dengan monyet yang tiba-tiba menyeberang atau sedang mencari makanan di jalanan. Dan, saya beruntung! Monyet kecil duduk santai di atas jembatan kayu sambil makan sesuatu.

Baca juga : Pelabuhan Sungai Mentaya, Sampit

Pantai yang gersang
Ekspresi saya saat kali pertama datang melihat kondisi pantai dan kata suami muka saya suram mirip mendung di belakang saya itu, hahaha
Kondisi di atas bibir pantai
Kondisi di atas bibir pantai yang minim tempat untuk berteduh
Pasir putih dan bersih
Pasirnya putih, bersih, sayang pantainya gersang
Setelah melewati perkampungan penduduk sekitar, akhirnya rombongan kami sampai di Pantai Ujung Pandaran yang saat kali pertama melihat panoramanya, glek, jauh dari ekspektasi dan gambar yang beredar di internet. Cukup membuat kecewa saat tahu kondisi pantainya gersang dan sepertinya tidak terawat. Padahal pantai Ujung Pandaran ini mempunyai nilai wisata yang tinggi jika dimanfaatkan dengan baik, pasirnya putih dan bersih dengan bibir pantai cukup panjang. Meskipun air pantai keruh seperti susu cokelat tapi banyak wisatawan yang mandi, berenang, berendam di sepanjang pantai. Sangat disayangkan karena jumlah pohon bisa dihitung dengan tangan, dan sepertinya penduduk sekitar belum tahu cara memanfaatkan peluang dari tempat wisata ini. Tidak ada penduduk yang berjualan buah tangan atau sekedar makanan khas setempat. Semua penjual yang saya temui di sana hanya berdagang makanan ringan, mie instan, dan kopi. Padahal sebagian besar profesi penduduk setempat adalah nelayan dan membuat ikan asin, setidaknya bisa dijadikan peluang. Mungkin kurang arahan dari pemda setempat.

Di pantai Ujung Pandaran memang disediakan sebuah aula besar untuk berkumpul tapi hanya satu dan tidak ada temoat berteduh lainnya sehingga sebagaian besar dari kami yang berkunjung menggelar tikar di sembarang tempat. Toilet hanya satu dengan kondisi yang bisa dibilang tidak cukup bersih dan tidan ada musholla. Rombongan kami harus keluar cukup jauh lagi untuk mendapatkan musholla. Cukup sedih, sih, melihat ‘satu-satunya’ obyek wisata di Sampit ternyata tidak dikelola dengan baik. Setelah dzuhur, kami pun nekat ke kampung sebelah untuk mencari pantai lainnya.


Kondisi pantai yang gersang
Nah, coba lihat kondisi pantai di belakang kami, gersaaaaaaangggg.
Rombongan kami
Supir-supir saya, hahaha

30 comments:

  1. potensinya kurang dioptimalkan ya, sayang.
    trus dikampung sebelah akhirnya ketemu pantai lagi ndak?

    ReplyDelete
  2. "ngapak" kan bahasa kebumen dan sekitarnya.
    bagus pantainya, perlu perawatan.

    ReplyDelete
  3. Kurang pemberdayaan dari pemda setempat ya, Mba
    Tapi untungnya ga terlalu kotor karena sampah berserakan. Pantai di kampungku banyak sampah berserakan, T_T

    ReplyDelete
  4. sayang juga ya pasirnya putih gitu padahal... coba dibikin gazebo yg banyak, pasti berdatangan banyak abg2 pada mau pacaran

    ReplyDelete
  5. Iya mbaak... kadang memang foto lebih bagus dari aslinyaa. Saya pernah mengalami kekecewaan seperti itu. haha

    ReplyDelete
  6. Kirain Pangandaran. Salah baca. Itu foto ekspresi mendungnya epik banget deh wkwkwkwkk

    ReplyDelete
  7. Replies
    1. semoga nanti lebih diperhatikan sama pemda setempat

      Delete
  8. hihihi iya matching bgt tuh ekspresi wajah sama awannya :p

    ReplyDelete
  9. huahahahha, bener... ekspresinya passss banget sama awan gelap di belakangnya ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. maklum mbaa,, suasana hati sedang gelap pun

      Delete
  10. Halo mba, sayang banget ya kalo nggak terawat. Padahal menarik jika bisa dikelola baik dan menguntungkan bagi warga sekitar

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa.. abis ini aku tag ke akun pemdanya aahhh

      Delete
  11. Sayang kurang dikelola secara baik ya

    ReplyDelete
  12. padahal kalau dikelola dg baik bisa menjadi pemasukan bagi daerah ya

    ReplyDelete
  13. Sungguh disayangkan ya mbak,,, padahal kalau bisa bagus dapat menjadi buruan para wisatawan..

    ReplyDelete
  14. langitnya mendung banget mbak, jadi tambah serem,, hihi

    ReplyDelete
  15. Seneeng ya bisa jalan-jalan bareng githu, suamiku mah sibuk mulu uuntuk pergi ke tempat liburan yang jaraknya jauuuh

    ReplyDelete
  16. sebenernya bagus kok Tante...
    mungkin lagi mendung aja

    ReplyDelete
  17. Ini mirip sama salah satu pantai di kepulauan seribu ya, Mba YU...

    ReplyDelete
  18. pantainya udah terkenal, kayanya memang gak dirawat sama pemda setempat.
    senyumku mahal!!!! ^^

    ReplyDelete
  19. Tapi pasirnya emang putih keren yaaa

    ReplyDelete
  20. Pasirnya putih banget ya Mba.. Tetapi sayangnya pantainya itu gersang.. Pasti panas banget ya ketika berada di tempat itu..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^