Gerhana Matahari Total di Sampit, 9 Maret 2016

Gerhana Matahari Total di Sampit, 9 Maret 2016
Gerhana Matahari Total di Sampit, 9 Maret 2016
Gerhana Matahari Total di Sampit, 9 Maret 2016 – Bismillahirrohmanirrohiim, tanggal merah hari ini saya dan suami tidak mau bermalas-malasan di pagi hari, biasanya setelah subuh tidur lagi, hehe. Langsung mandi dan berangkat mencari masjid yang mengadakan sholat berjamaah sholat sunnah gerhana matahari yang terjadi di Indonesia setelah 30 tahun yang lalu. Sayangnya sedari subuh sudah turun hujan yang bisa dibilang cukup deras padahal beberapa hari sebelumnya terang benderang, nothing to lose lah, tidak bisa melihat gerhana matahari total pun tak apa yang penting melaksanakan ibadah sunnah terlebih dahulu. Awalnya tetangga mengajak kami ke lokasi bandara karena ada tanah lapang tapi jauh dari masjid besar, jadi kami berdua berangkat sendiri.

Baca Juga: Pemadaman Bergilir Karena Tower Transmisi Roboh

Sekitar pukul 6 pagi kami sudah meluncur dan menuju masjid besar dekat kantor suami, memang ada sih sholat berjamaah, sayang sepi jadi kami menuju masjid depan Monumen Ikan Jelawat yang ada di sebelah sungai Mentaya. Benar saja, disana sudah cukup ramai karena nantinya akan ada pesta rakyat selepas sholat sunnah gerhana matahari. Meskipun masjid tidak cukup besar tapi Alhamdulillah ramai dan penuh, di luar pun banyak polisi yang berjaga karena imam sholat merupakan imam besar. Sholat dan dzikir kira-kira setengah jam, saya menelepon suami untuk segera keluar melihat fenomena gerhana matahari total yang baru kali pertama terjadi di Indonesia. Awalnya cukup kecewa karena kondisi sangat mendung dan hujan gerimis tak kunjung berhenti. Saya dan suami memutuskan untuk melihat gerhana matahari dari lantai dua masjid tersebut yang kebetulan terasnya menghadap langsung ke arah sungai. Sekitar 5 menit kami di luar, kondisi cuaca berangsur semakin redup dan suhu udara semakin dingin, suara germuruh orang bersholawat semakin kencang. Kusuufis Syamsi, gerhana matahari total mulai! Benar saja, cuaca semakin redup dan redup hingga akhirnya benar-benar gelap gulita seperti malam hari. Awalnya saya berpikir bahwa gerhana matahari total tidak akan membuat kondisi menjadi segelap itu, hanya remang-remang seperti waktu maghrib, tapi ternyata benar-benar gelap pekat. Lekas saya menyalakan kamera ponsel untuk mengabadikan momen perubahan tersebut meski hanya bisa mendapatkan kondisi dari gerhana matarahi total menuju kondisi normal lagi. Saat gerhana matahari total terjadi, selain menjadi gelap seperti malam, suhu udara pun menjadi lebih rendah menjadi lebih dingin dengan angin berhembus yang cukup kencang. Sunyi, hanya ada suara manusia-manusia yang bersholawat dan bertasbih mengagungkan kebesaran Allah, Allahu Akbar.

Kondisi gelap total saat gerhana matahari total
Kondisi gelap total saat gerhana matahari total, ada loh yang tidak percaya kalau ini kondisi GMT dan mengira ini foto malam hari. Monggo dilihat videonya di bawah ini.
Video peralihan dari kondisi gerhana matahari total menuju kondisi normal

Saya terharu berada dalam kondisi seperti ini, bersyukur bisa menikmati kekuasaan Tuhan meski tidak bisa melihat matahari tertutup bulan secara langsung karena sedang mendung gelap. Rasanya, hati ini meleleh, merasa sangat kecil dan tidak ada apa-apanya, dan saya pun menangis karena perasaan yang campur aduk luar biasa dalam waktu kurang dari 3 menit saja. Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar. Cuaca kembali normal dan terang, saya pun elus-elus perut bukan karena alasan spesifik Cuma merasa senang dan bersyukur sedang hamil dan bisa menyaksikan gerhana matahari total bersama suami dan calon anak. Memang banyak, sih, mitos gerhana untuk ibu hamil bahkan beberapa grup pun menanyakan kebenaran mitos-mitos tersebut. Katanya, ibu hamil tidak boleh melihat gerhana karena nanti anaknya bisa jadi hitam atau ada tanda lahir menyerupai gerhana, ada pula yang bilang ibu hamil harus masuk kolong tempat tidur, atau mandi keramas, hehe, ada-ada saja. Meski ada beberapa orang tua yang menyampaikan mitos tersebut kepada saya, ya lempeng saja, anut keyakinan sebagai seorang muslim.
Setelah gerimis cukup reda, kami dan para jamaah sholat yang tadinya melihat gerhana dari teras mulai turun yang ternyata tepat di gerbang masjid terdapat keramaian. Ternyata ada liputan dari salah satu televisi swasta dengan imam sholat dan Pak Tarno si pesulap. Karena kondisi semakin ramai saya menjauh sembari menunggu suami ke toilet. Ingin rasanya menikmati pesta rakyat yang digelar di Monumen Ikan Jelawat yang ada di depan masjid, tapi gerimis tidak kunjung reda dan pengunjung pun semakin ramai. Memang tidak seramai kota lain karena Sampit bukan destinasi wisata jadi tidak ada bule-bule yang datang kesini, bahkan ada banyak orang yang tidak tahu Sampit itu dimana, hehe. Daripada berdesakan yang nantinya saya takut nyenggol perut, kami pun memutuskan untuk pulang. Semoga berumur panjang sehingga bisa menyaksikan gerhana matahari maupun gerhana bulan lainnya, aamiin. Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar.

Keramaian depan masjid karena liputan Pak Tarno
Keramaian depan masjid karena liputan Pak Tarno, beliau lalu menuju tempat pesta rakyat di Monumen Ikan Jelawat. Mungkin akan ditayangkan di stasiun TV Tr*ns7

42 comments:

  1. Ish... Pasti suasananya haru banget di sana. Allah Maha Besar. :')

    ReplyDelete
  2. Subhanallah mbak..saya lihat videonya langsung terharu.. ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. coba lihat langsung pasti bakal mewek kayak saya

      Delete
  3. Saya jadi ikut terharu Mbak baca ini dan lihat videonya. Masya Allah yaa.. Di tempat saya, Sidoarjo, matahari hanya tertutup sebagian. Itu saja sudah bikin saya merinding. Allahu akbar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayangnya mendung dan hujan mba, jadi gak keliatan mataharinya

      Delete
  4. Subhanallah seneng ya bisa liat geehana matahari yg total berasa kecil ya mak melihat kebesaran Allah ni

    ReplyDelete
    Replies
    1. banget mba,, gak ada apa2 sebagai manusia

      Delete
  5. Masyaa Allah. Itu gelap banget Ya, Mba.

    ReplyDelete
  6. Wah.. Di Sampit kebagian juga ya Mba dilewati perlintasan GMT.. Beruntung banget ya Mba kita bisa menyaksikannya secara langsung...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampit, palangkaraya di lewati mbak, sayang pas hujan dan mendung

      Delete
  7. Wow bagus dan keren ya mba peristiwa langka di dunia (y)

    ReplyDelete
  8. saya malah nggak ada aktivitas diluar ruangan mbak cz liat tipi-tipi yang live GMT :)

    ReplyDelete
  9. Merinding dengar suara sholawat nya... Tanda kebesaran Allah kepada umatnya memang harus di syukuri salah satunya dgn sholat gerhana :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. benerr.. Allah Maha Besar, manusia gak ada apa2nya

      Delete
  10. wooo alhamdulillah ya bs liat langsung.... blm berhasil buka videonya mbak.... n ralat tuh, 33 thn

    ReplyDelete
  11. Tadi sempat hujan ya Mbak disana tapi antusias warga cukup tinggi ya Mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa, masih banyak yg pengen lihat dan sholat

      Delete
  12. Kondisinya, benar2 kayak malam ya, Mbak

    ReplyDelete
  13. alhamdulillah ya mbak diberi kesempatan melihat gerhana matahari total... di malang cuma gerhana sebagian saja...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah sekali meski ditutup mendung dan hujan

      Delete
  14. ramai juga yah yang pengen liat GMT.

    ReplyDelete
  15. Ya Rabb, subhanalloh
    liputan yang aktual

    ReplyDelete
  16. Masya Allah indahnya, luar biasa Kuasa Allah :D
    Saya di Depok, liat di tipi ajah :D

    ReplyDelete
  17. Waaah kita mengalami pengalaman yang sama, Mbak Ayu. Di Bangka juga gerhana matahari total terlihat jelas, awalnya agak mendung dan berawan tapi pas detik-detik menjelang matahari total justru awannya langsung cerah. Tak henti rasanya mengucap tasbih selama saat itu antara takjub, senang dan sedih. Ah, pengalaman yang belum tentu bisa terulang lagi ya :)

    ReplyDelete
  18. Bukan hanya kelangkaan atau keunikan peristiwa itu tapi SubhanAllah,,, itu adalah salah satu keAgungan Tuhan Allah swt. Bayangkan jika tiap hari gelap gulita tanpa matahari. atau terang terus tanpa ada gelap. Mungkin lain jadinya. Allahuakbar!!!

    ReplyDelete
  19. Waahhh mba sama.. aku juga di sampit sempat kecewa krna ujan lebat.. ga taunya malah tambah takjub dengan langit yang tiba2 tambah gelap.
    Berasa cuma makhluk yang diingatkan akan dosa..

    ReplyDelete
  20. Merinding juga ya mbak, ternyata gelap banget.

    ReplyDelete
  21. Rasanya kayak malam hari gitu ya mbak ?? atau lebih gelap ??
    absen Kendal kena sebagian :D

    ReplyDelete
  22. Gelap banget ya mbak di Sampit. Di Balikpapan seperti waktu maghrib aja. Mungkin pengaruh karena cuaca cerah banget jadi tidak gelap ky malam :D

    ReplyDelete
  23. Beruntung banget bisa menjadi saksi GMT. Ada hikmahnyabtinggal di Sampit ya, Yu. Hahaha

    ReplyDelete
  24. Subhanallah sampai seperti malam gitu ya Yu >.< di Makassar cuma seperti mendung saja, maklumlah gak dapat gerhana matahari totalnya. Dan juga pas gerhana Ghaza ngadat mau nenen jadi cuma ngintip dari jendela kamar saja. hiks

    ReplyDelete
  25. alhamdulillah ya mbak citra kita bisa liat dan merasakan gerhana matahari total secara langsung. haru banget ya mbak..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^