Karir, sepertinya hidup saya masih belum bisa sepenuhnya mantab dan lega jika belum bertemu dengan karir yang cocok. Setelah resign 6 bulan yang lalu, dan masih nganggur, ternyata aktivitas mencari pekerjaan di dunia maya masih saja saya lakukan setiap kali laptop terkoneksi dengan internet. Entah itu mencari pekerjaan tetap di wilayah Sampit, paruh waktu, atau freelance, yang penting dapat kerja. Begitukah? Tidak sepenuhnya seperti itu, sih, ada rasa tak enak hati jika pekerjaan yang sekiranya mungkin pas tersebut tidak cocok dengan latar belakang dan jenjang pendidikan serta pengalaman yang saya punya. Bukan berarti asal dapat kerja, tapi karena terlalu membandingkan seperti inilah yang menjadikan susah sendiri, terutama masalah gaji. "Pokoknya aku gak mau dapat kerja yang gajinya di bawah gajiku sebelumnya", itulah yang sering kali saya katakan pada suami, apalagi pengalaman kerja sudah 4 tahun, skill sudah dibilang good enough dibidang yang sebelumnya saya geluti yaitu Software Tester atau Software Quality Assurance. Dan masalahnya adalah, pengalaman dan skill yang saya punya tersebut tidak berlaku lagi saat saya sudah berdomisili di Sampit ini, jadi rasanya seperti kembali ke nol jika ingin mencari pekerjaan lain. Beberapa kali menemukan lowongan pekerjaan yang syaratnya pas dengan latar belakang pendidikan, hanya saja kebanyakan di bidang keuangan atau finansial. Tapi yang namanya rejeki hanya Tuhan yang tahu, jadi saya mencoba untuk memasukkan aplikasi lamaran ke beberapa perusahaan tersebut dengan alasan gaji yang ditawarkan sepertinya cocok. Ehem, masalah gaji memang jadi pertimbangan saya pertama kali saat memasukkan aplikasi lamaran kerja, hehe, apalagi sudah pernah bekerja dan membuat patokan gaji yang seharusnya didapatkan. Dan, mencari informasi gaji dari berbagai macam bidang pekerajaan adalah hal yang paling saya suka karena kadang bisa membuat saya senang hanya dengan tahu kondisi gaji di pasaran.