Cerita ABG: Cerita Dewasa

Saya telat beberapa hari untuk mendaftarkan tulisan ini, tapi tak apalah yang penting PKK WB tetep semarak dan artikel ini ada di dunia maya, hehe. Apalagi jika saya menuliskan kata kunci untuk Cerita ABG yang muncul di mbah gugel subhanallah serem sekali. Pada halaman pertama gugel seluruhnya mengarah pada link yang berbau (maaf) seks. Jadi saya rasa Peduli Kata Kunci oleh Warung Blogger ini akan membawa dampak positif pada dunia maya serta menyelamatkan nama ABG di jagad internet.

Jadi, yang ingin sedikit saya sentil dalam Cerita ABG di postingan ini ada hubungannya dengan cerita dewasa yang kian hari kian melekat pada keseharian bujang dan perawan. Yaitu mengenai sikap ABG atau remaja yang tidak sesuai dengan umurnya. Yang sudah merasa sok dewasa meskipun baru kali pertama mengalami mimpi basah. Yang sudah merasa sok tua meskipun dada masih sebesar biji semangka. Sebagai contoh, yang sekarang sedang populer, yaitu tersebarnya video adegan mesum oleh siswa siswi SMP di salah satu ibukota. Karena saking penasaran, saya pun sedikit mengintip video mesum tersebut. Astaghfirullah, amit-amit jabang bayi, semoga saya sendiri terhindar dari bencana seperti itu. Bukan hal yang selayaknya dilakukan oleh seorang siswa berseragam putih biru. Dewasa sebelum masanya. Jangan mengatasnamkan rasa penasaran akhirnya bebas melakukan hal sekenanya. Tetap ada aturan, meski bukan aturan hukum tapi ada aturan sosial, ada sanksi sosial yang pasti berlaku di masyarakat.

Cerita dewasa lainnya yaitu tentang tren mode ABG jaman sekarang. Saya saat berumur 15 tahun saja masih belum benar-benar mengerti cara memakai lipstik, bedak, maskara, blush on, dan yang lainnya (cupu ih), tapi untuk jaman sekarang, "bayi" pun pandai bersolek. Pernah saat ke suatu pusat perbelanjaan di ibukota, saya bersimpangan dengan rombongan gadis-gadis cantik, Make Up-nya bok tebel sekali. Ya, saya sekarang sudah bisa membedakan orang menggunakan kosmetik atau tidak. Matanya tajam dengan eyeshadow yang blink-blink, lipstiknya pink menyala. Dan kerennya mereka masih SMP! Baju bebas dan rok sekolah adalah gaya ABG kalau ngemall. Memakai kosmetik sih boleh saja, tapi tetap ada batasnya. Jangan hancurkan masa depan kenyal dan mulusnya kulit remaja dengan berbagai macam bahan kimia. Meski terlihat cantik dengan kosmetik mahal, lebih cantik apa adanya jika masih berumur belasan tahun. Saya saja kadang salah menebak umur perempuan dengan makeup yang wow. Saya selalu menebak dengan usia yang lebih tua padahal mereka masih berumur belasan tahun. hmmm

Cerita dewasa tentang ABG memang tak ada habisnya, ada saja hal yang kadang bikin senyum atau ngelus kepala. Menjadi dewasa itu memang pilihan, tapi menurut saya pribadi, kebanyakan ABG jaman sekarang ingin menjadi dewasa lebih cepat. Ingin menikmati hal-hal yang bisa dilakukan oleh orang dewasa yang sesungguhnya. Ada kalanya dewasa itu berhubungan erat dengan umur, jadi tidak pantas jika orang berumur 14 tahun melakukan hubungan badan alias seks sebelum nikah. Bahkan ada yang nekat membuat KTP palsu agar bisa masuk klub malam untuk umur 21 tahun ke atas. Janganlah seperti itu, sia-sia. Jangan berkata jika tak melakukan hal semacam itu maka dianggap tidak gaul. ABG yang gaul adalah ABG yang penuh dengan prestasi, wawasan dan pengetahuan luas, serta mempunyai etika yang baik

Faktor lingkungan memang sangat berperan penting, sih. Tapi yang lebih penting adalah pendidikan karakter sedari dini. Harus ada pondasi yang kuat agar ABG bisa tetap berada di jalan yang benar. Agama dan kehidupan sosial memegang peranan penting dalam pembentukan karakter dan penentuan jati diri seorang remaja yang baru saja tumbuh. Tidak boleh menyalahkan siapa-siapa, yang harus dilakukan adalah membentengi mulai dari diri sendiri agar terhindar dari hal yang tidak benar. Selanjutnya menggandeng rekan di samping kanan dan kiri untuk menjadi lebih baik. Masa ABG adalah masa yang indah, akan ada banyak cerita di setiap prosesnya yang tidak bisa kita dapatkan saat dewasa. Jadi marilah kita menikmati proses tumbuhnya kedewasaan secara wajar.