4 tahun lalu, seorang lelaki bertubuh kurus menjadi
teman sepermainanku. Seorang mahasiswa yang tak pernah absen menjalankan tugas
kuliah, pun tak lupa mengabdikan diri pada teman-temannya dan bola. Tak ada yang
istimewa darimu saat itu. Semua terlihat biasa saja. Kita saling tertawa,
saling mencela, hal yang biasa dalam pergaulan kita. Tidak ada yang luar biasa,
bukan?
4 tahun lalu, tak terbesit sedikit pun dalam otakku
untuk meletakkan namamu di hatiku. Aku masih mencintai kebebasanku. Aku masih
menikmati keindahan persahabatan dalam keluarga besar di kelas kita. Aku
menikmatimu sebagai seorang teman yang tak akan pernah lebih. Bahkan aku
menikmati kisah cintamu yang kamu kabarkan padaku.
4 tahun lalu, sepasang mahasiswa tolol menjadi akrab
karena kondisi. Kondisi yang memaksamu menjalin api asmara denganku. Bagaimana
awal kita bisa bertemu? Entahlah. Saat itu, aku menemukanmu begitu menarik
perhatianku. Padahal kamu tak setampan aktor-aktor yang sering aku lihat di
layar televisi. Kau pun tak juga mentereng dengan harta melimpah. Tapi kamu
membuatku mabuk kepayang dengan caramu mencintai Tuhanmu. Kamu menjadi istimewa, wahai temanku.
4 tahun lalu, kita berucap janji lalu menikmati hari
demi hari berdua. Masih ingatkah kamu tentang malam-malam yang kita lewati di lab Proyek Akhir, dengan sederhana? Meski kamu tak pernah membawakanku cincin berlian, aku bahagia
bersamamu. Meski kamu tak mengantarku dengan mobil mewah, aku bahagia
bersamamu. Meski kamu tak memberikan segala hal seperti sepasang kekasih
lainnya, aku tetap bahagia bersamamu. Karena bersamamu, aku bahagia. Kamu luar
biasa, sayang.
Dan kini, kamu menjadi seorang pria yang berbeda.
Kamu tak lagi bertubuh kurus, kamu gagah dan tampan. You are a hero were born from a zero, dari
mahasiswa yang tak punya apa-apa hingga menjadi seorang yang kini bertanggung
jawab terhadap keluargamu. Kamu harus tahu, betapa bangga dan bahagianya aku
bisa menemani setiap detik transformasi dalam hidupmu. Kerja keras dan keringat
yang mengucur dari tubuhmu tak akan pernah bisa aku lupakan dalam ingatanku.
Dan kini, aku masih disini mendampingimu. Gadis
kampung yang telah memberikan hatinya sepenuhnya untukmu. Kamu pasti tahu, aku
selalu banyak salah padamu, membuatmu marah karena tingkahku. Tapi aku masih
disini, bersedia menjadi saksi transformasi hidupmu selanjutnya. Sampai akhir
hayatku.
Dan kini, waktu yang berjalan begitu cepat. Janji itu akan kita ucap kembali. Janji suci, sehidup semati dan semoga kelak akan membawa kita bersama di alam yang lain. Aku tak sempurna, begitu pula kamu. Saat janji suci itu terucap, mari kita saling menyempurkan hidup kita, bedua.
Jika suatu saat nanti, kamu terjatuh. Aku berjanji
untuk tetap mendampingimu. Menjadi pagar untuk kekuatanmu. Tak akan kubiarkan
engkau menanggung sakitnya jatuh, aku akan mengobati lukamu. Aku siap, mendengar
semua cerita hidupmu. Jangan ragu untuk menyandarkan kepalamu di pundakku. Mari
kita tanggung rasa sakit itu berdua. Seperti halnya kebahagiaan yang akan kita
rasakan berdua.
Jika suatu saat nanti, aku terjatuh. Jangan
tinggalkan aku sendiri. Aku pasti akan menangis, peluklah aku, hapuslah lukaku.
Aku pasti akan berbuat salah padamu, tuntunlah aku dengan cintamu. Aku memang
sekeras batu, tapi aku akan menuruti segala perintahmu. Di kehidupan nanti, aku
pasti akan memintamu untuk membiarkanku sendiri. Tapi jangan tinggalkan aku,
temani aku meskipun dalam diam. Peluklah aku tanpa berkata apapun. Kesunyian,
kadang aku membutuhkannya.
Berjanjlah, untuk membawa aku ke dalam bahtera hidup
yang penuh dengan kedamaian islam. Penuh cinta dan rasa sayang. Hanya kita
berdua dan anak-anak kita kelak. Semoga kita dan keluarga kita nanti
dipertemukan dalam syurga Allah. Berjodoh dunia akhirat.
Calon suamiku, Aku
mencintaimu.
Uhuk, uhuk.... romantis pisan euy ^^ ., iya beda banget, masing-masing terlihat dewasanya
ReplyDeleteromantisku keluar kalo aku lagi mabok (cinta) hahaha
Deletesemoga nikahnya dimudahkan mbak... :)))
ReplyDeleteaamiin...terima kasih, Chelin :)
Deleteeaaaa... mata saya berkaca2 nih bacanya...
ReplyDeletesmoga lancar ya persiapannya ;)
heheheh.. makasih, mbak Lia :)
Deleteamiiiiiin, semoga dilancarkan ya sama Allah
ReplyDeleteseneeng ih bacanya, puitis banget :)
Terima kasih, mbak :)
Delete#ihiiy.. selamat ya mba. Semoga bahagia dunia akhirat ya :)
ReplyDeleteAamiin. yaa.. Allah
Deleteduuuh... mbak ini kok ya bikin tersipu malu, kece deh romantisnya... :')
ReplyDeleteheheheh.. lagi mabok, mbak jadi romancysnya keluar
Deleteaihhhhh, sadap. so sweet bangettt :)))
ReplyDelete4 tahun melambangkan 4 smester?
4 tahun berarti kan 8 semester :)
Delete4 thun lalu yaa? cieee, kapan dong kirim undangannya kakaaa? :)
ReplyDelete3 bulan lagi, Isha.. minta doanya yaaa
DeleteSemoga dimudahkan segala urusannya. Hidup tidak selalu indah dan banyak sekali liku likunya, hanya dengan selalu bergandengan tangan maka semua dapat dilalui dengan baik.
ReplyDeleteaamiin.. thank you so much for your support :)
Deletesmga lancar ampe pelaminan..
ReplyDeleteaamiin.. terima kasih
Deletewah semoga lancar ya mbak sakinah mawadah warahmah alhamdulillah....
ReplyDeleteaamiin.. terima kasiihhh
Delete4 tahun,semoga dimudahkan segalanya ya mak^^
ReplyDeleteSemoga lancar hingga pelaminan yak ^^
ReplyDeleteSelamat ya mbak Ayu, semoga dilancarkan segalanya. teman waktu nyolder skrg jadi teman hidupmu mbak *eh
ReplyDelete