2015 Saja

Berbondong bondong menuliskan resolusi di tahun baru. Saya pun demikian pada tahun-tahun sebelumnya. Sekarang stop dulu menuliskan resolusi yang kenyataannya hampir sebagian resolusi baru adalah resolusi tahun sebelumnya yang belum tercapai. Tapi bukan berarti saya tidak punya mimpi baru di tahun baru. Akan selalu ada impian dan cita-cita baru untuk diwujudkan, hanya saja, impian itu saya persembahkan pada Tuhan. Semacam mengajukan proposal untuk mendapat tanda tangan dan stempel.

2015

Lalu, impian seperti apa yang saya rencanakan di tahun ini? Jangan tertawa atau mengolok tentang impian yang akan saya tulis ini, ya. Bantu saya dengan doa untuk mewujudkannya, hehe.

Seminar Muslimah Bersama Peggy Melati Sukma

Seminar Muslimah Bersama Peggy Melati Sukma. Minggu lalu, pengurus DKM An-Nahl di perusahaan saya bekerja mengundang seorang muslimah yang baru-baru ini sedang sibuk dengan berdakwah (Alhamdulillah). Beliau adalah Teteh Peggy Melati Sukma yang dulu sangat terkenal di sinetron Gerhana dengan jargon "Aduhhhh... Pussiiiiiiinngggg....". Seminar yang diusung dengan tema "Perjalanan Menuju Muslimah Sejati" ini sangat cukup untuk memberi lubang pada hati yang sedang galau seperti saya ini. No more galau, please!

Seminar Muslimah Bersama Peggy Melati Sukma

Tertipu di Subang dan Berwisata ke Lembang

Liburan tahun baru hari pertama saya lalui dengan melakukan penjelajahan ke Gua Pawon dan Stone Garden Padalarang. Dan liburan hari kedua saya dan teman kantor berencana untuk mengunjungi Tangkuban Perahu yang ada di Lembang. Berangkat dari Cimahi menggunakan KRD yang tiketnya masih dengan harga 1500 saja menuju stasiun Bandung. Dari stasiun kami menumpang angkot warna krem jurusan Lembang. Jaraknya cukup jauh, dan disarankan berangkat lebih pagi untuk menghindari kemacetan. Satu jam lebih akhirnya kami sampai di Pasar Lembang dan berganti angkot jurusan Tangkuban Perahu berwarna kuning. Dan dari sinilah kisah menyakitkan kami alami.

Jarak dari Pasar Lembang ke Tangkuban Perahu memang cukup jauh, namun berdasarkan sumber yang kami dapat, tarif angkot hanya 5000 rupiah saja. Dan penumpang yang menuju Tangkuban Perahu hanya kami berdua, gadis lugu yang asing dengan sekitar plus saya yang gak ngerti bahasa Sunda. Sesampainya di gerbang Tangkuban Perahu, supir angkot tidak langsung menurunkan kami, dan memaksa membawa kami ke dalam menggunakan angkot, saat di dalam, tidak jauh dari pintu gerbang, seorang laki-laki yang menurut saya adalah teman bang supir berkata "tutup, Neng!". Si supir angkot langsung memutar mobilnya tanpa menurunkan kami, lalu melaju membawa kami ke arah Ciater, Subang. Entah dia berkata apa, akhirnya kami mengiyakan ajakan supir angkot menuju Subang, meskipun mobilnya sudah melaju jauh. Setelah beberapa saat saya menikmati keindahan kebuh teh, ada kejanggalan yang saya rasakan. Tidak ada satu pun angkot berwarna kuning yang menuju Subang selain angkot yang kami tumpangi. Sesampainya di Ciater, supir angkot membawa kami masuk ke dalam Wisata Air Panas Sari Ater dan meminta uang kami. Deg! 250000 dalam sekejap melayang, meskipun kami sempat beradu mulut. Bodohnya kami!

Taman Batu (Stone Garden) Padalarang

Tujuan utama dalam perjalanan kami di tahun pertama 2015 sebenarnya ke Taman Batu Padalarang. Info pertama tentang Stone Garden saya dapat dari Instagram seorang teman. Melihat pemandangan dalam foto tersebut langsung membuat saya jatuh cinta dan harus melihatnya dengan mata saya sendiri. Setelah saya cari tahu ternyata Taman Batu sepaket dengan Gua Pawon, dalam artian masih dalam lokasi yang sama. Bingo! Tepat sekali untuk one day trip.

Gua Pawon Padalarang

Cerita penjelajahan saya di Gua Pawon bisa dilihat dalam postingan ini.

Aku Cinta Tas Seperti Aku Cinta Kamu ♥

Pada malam menjelang tahun baru, siangnya saya menuju satu-satunya Mall yang ada di Cikarang untuk belanja seserahan pernikahan. Saya memang menunggu momen akhir tahun untuk mencari diskon, hehe. Sayangnya setelah berkeliling Mall yang tidak membuat saya capek itu, saya tidak mendapatkan semua barang yang ada di dalam daftar belanja seserahan. Niat hati ingin menuju Bekasi, tapi karena malam tahun baru pasti akan sangat rame. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang saja dengan membawa kantong belanja berisi sepatu.

Seorang teman berkata, "Kenapa gak beli online aja, kan kamu sering belanja tas online." Nah, baru kepikiran untuk belanja online. Selama ini sih saya selalu belanja tas di Zalora, karena menurut saya online shop tersebut yang terpercaya. Gak sering-sering banget sih belanjanya, kadang dibelanjain juga, haha. Saya pernah membuat satu postingan tentang Shoulder Bag Symbolize yang saya beli di Zalora, walopun belinya pake duit calon suami, hehe. Seperti gambar di bawah ini bentuk tasnya. Cantik, bukan?

Guha Pawon Padalarang

Selamat tahun baru 2015 rekan blogger. Semoga di tahun yang baru sisa umur kita semua semakin bermanfaat untuk kehidupan di dunia ini, semoga apapun cita-cita yang telah kita rencanakan didengar oleh Tuhan dan diberikan jawaban yang terbaik. Resolusi saya? Kawin! Ups, nikah maksudnya. :D

Liburan akhir tahun ini saya sengaja tidak pulang kampung, pun tidak berlibur dengan si mas karena doi sedang sibuk skripsi. Padahal saya punya waktu libur yang cukup banyak, 5 hari! Akhirnya malam tahun baru saya habiskan di Cikarang, artinya di kos saja. Nothing special, sih, karena saya memang tidak terlalu suka dengan hiruk pikuk dan keramaian yang overdosis. Sebelum tengah malam pun saya tertidur dengan lelap.

Hari pertama di tahun baru saya dan seorang teman kerja bertandang ke Bandung untuk berpetualang dan menikmati alam. Rencana sebenarnya adalah trip ke suku Baduy, sayangnya kami kekurangan jumlah personil ekspedisi, kalo rekan ada yang punya rencana trip ke Baduy saya mauuuuuu. Akhirnya kita memutuskan untuk mbolang ke Padalarang, yaitu ke Gua Pawon (dalam bahasa Sunda disebut Guha Pawon) dan Taman Batu (Stone Garden) yang berada di desa Cipatat, Padalarang.

Perjalanan ke Padalarang kami mulai dari stasiun Kiaracondong (Kircon) menggunakan KRD yang harga tiketnya masih 1500 rupiah saja. Kereta berangkat pukul 10.21, karena ini kereta ekonomi jadi jangan berharap untuk mendapat tempat duduk tapi untungnya tidak sampai berdesak-desakan. Perjalanan ditempuh lebih dari satu jam, kami sampai di stasiun Padalarang sekitar pukul 11.50. Setelah itu kami menumpang angkot warna kuning jurusan Raja Mandala untuk menuju Gua Pawon dengan tarif 6500 rupiah. Bilang saja ke sopir angkot turun di Gua Pawon, nanti akan di turunkan tepat di depan gerbang desa. Untuk menuju Gua Pawon sebenarnya bisa menggunakan jasa ojek yang ada di gerbang, tapi kami memutuskan untuk berjalan kaki sekalian mencari mushola atau masjid untuk sholat dzuhur.