Setelah menikah, saya menjadi sedikit lebih perhatian dengan yang namanya underwear. Lebih perhatian ini maksudnya ya tentang bentuk fisik dari daleman yang akan saya gunakan. Sebelumnya mah mana pernah saya perhatian, paling mentok beli yang bahannya nyaman dan warna terang. Saat mau pakai pun warna antara bra dan celana dalam tidak matching pun gak jadi ambil pusing. Tapi, karena sekarang sudah ada yang memperhatikan, saya lebih teliti lagi perihal tersebut. Membeli daleman dengan bentuk yang bisa menarik perhatian suami, hehe. Dan akhirnya harus membeli sepaket antara bra dan celana dalam agar sepadan dan enak dipandang (suami). Pun dengan baju dengan nama lingerie, sebelum nikah mana pernah saya melirik barang satu ini jika belanja. Di samping belum butuh, karena malu juga jika harus memilih lingerie di toko. Terlalu banyak gengsi meskipun saya wanita, haha.
Setelah menikah, mau tidak mau kan harus punya lingerie minimal satu kan, ya (ini aturan yang saya buat sendiri, haha). Jadi, mau tidak mau ya harus berani belanjanya. Kali pertama membelinya itu pas belanja seserahan. Masuk toko underwear saja malunya minta ampun, bisa membayangkan betapa malunya saya harus memilah dan memilih deretan lingerie yang terpasang manis pada tubuh manekin. Nah, setelah memilih dan mendapatkannya, ternyata memakainya tak kalah malu pun. Baju transparan pertama yang saya punya dan kali pertama saya kenakan saat hanimun di Bali pekan lalu. Meskipun saya memilih model yang sopan tetap saja yang namanya lingerie itu rada serem kalau digunakan, hehe.
Ternyata eh ternyata, sang suami pun meminta saya untuk kembali membeli baju transparan tersebut. Saya pun menantangnya untuk membelikan, akhirnya kami berdua sama-sama kalah dengan rasa malu yang sungguh luar biasa. Untuk menyiasatinya, kami memutuskan untuk membeli secara online.
macam-macam model lingerie di Shopious |
Belanja secara online memang menjadi pilihan paling aman jika harus membeli barang yang mempunyai unsur privasi. Asal kita tahu toko tersebut dapat dipercaya dan bisa membedakan barang yang berkualitas atau tidak. Untuk mengetahui kualitas barang paling aman memang dengan mengenal brand barang yang akan kita beli. Sedangkan untuk onlineshop lebih baik dengan melakukan survei terlebih dahulu, melihat testimoni dari orang-orang yang pernah berbelanja di toko tersebut. Ada satu onlineshop yang bisa saya rekomendasikan, yaitu Shopious, yang mempunyai konsep unik yaitu merupakan kumpulan toko online di Instagram. Gak perlu repot pilih #hastag yang kadang palsu.
Itulah pengalaman pertama saya dengan lingerie, si baju transparan yang harganya lebih mahal dari harga lipstik saya. Kalau sekarang saya baru berani untuk membelinya dengan model yang rada tertutup (mana ada lingerie yang modelnya tertutup? Intinya gitu, deh), mungkin suatu saat nanti saya bisa membeli model yang lebih terbuka, hehe.
waaah uda mulai hunting perintilan seserahan ya Yu...
ReplyDeleteaku dong yu, dulu malah belanja belinji sendirian...hwahahhaha..mpe ngeteng2 kotak kotakan seserahanya di busway..tapi seru ya
klo lingeri....suka yang renda renda
Deletetapi kata suami malah mending ga usah pake apa apa...hahhahahaha
e...ternyata uda merried...slamatt yaa..hihihii...duh pertamak banget ini komenku...mana foto nyaaa
Deletehahahah benar2 pertamax mbakkk.. dapet cium siniii
DeleteLingerie?
ReplyDeleteKata itu kedengarannya serem, mbak. :D
kalo uda nikah gak serem lagi kok :p
Deletehihihi :p
ReplyDeletesaya jg dulu awal2 malu2 gitu beli lingerie ke toko, skarang mah cuek aja :))
hihihihi samaaa mbakk
Deleteselamat atas pernikahannya ayuu
ReplyDeleteakhrnya kisah ldr kalian sampe ke pelaminan.
semoga samawa ^^
aamiin.. makasih mba Inaa
DeleteQiqiqiqi. . .
ReplyDeletePertama emang malu bgtt. Tapi setelahnyaa....pumya jawaban sendiri kaulaaaaa. . .:D
wkwkkwkwk sama2 manten baruuuu
DeleteThis postis priceless. Where can I find out more?
ReplyDeleteWebsite: https://www.distributorseo.co.id
Ninja pakai lingerie keren beud ya...
ReplyDelete