[Review] Sanggar Rias dan Kebaya Savaradhita

Bersama mbak Ika, pemilik Savaradhita. Foto dengan kamera ponsel

Sanggar rias dan kebaya Savaradhita merupakan satu dari 4 perias yang ditawarkan oleh WO saya. Awalnya cuma dikasih brosur dan perbedaan harga masing-masing perias, entah mengapa saya langsung jatuh cinta dengan riasan dan kebaya koleksi Mbak Ika, pemilik Savaradhita, walaupun baru melihat dari brosur. Akhirnya kami deal melalui WO dan saya pun berkomunikasi dengan mbak Ika untuk janjian bertemu pas saya pulang ke Sidoarjo.

Alamat Savaradhita ada di Pondok Rosan daerah Wiyung. Pertemuan pertama saya langsung berkata, "Mbak, pokoknya saya mau kebaya beludru yang warna hitam panjang itu untuk upacara adat." Mungkin bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kebaya beludru hitam yang akhirnya saya kenakan itu. Selanjutnya pilih kebaya untuk akad dan resepsi.

Akad nikah

Maunya saya, sih, akad menggunakan kebaya sendiri, kebaya putih klasik tanpa aksen apapun. Tapi kalau jatah paketan dikurangi, harga tetap. Jadilah saya memilih kebaya akad dari paket. Kebaya akad awalnya beraksen warna emas tanpa ekor, tapi bagi saya terlalu rame dan wah. Akhirnya memilih kebaya beraksen silver dengan ekor namun tidak sempat untuk dilaundry, toh nanti juga dibuat duduk, hemat siss, hehe. Riasan memang minta sesederhana mungkin dan jangan menor asal ada kesan tegas di mata dan tirus di pipi. Alhamdulillah saya jatuh cinta dengan diri saya sendiri saat menatap kaca, dan berkata "kamu siapa?", hehe. Sayangnya alis saya harus kena gerus hampir separuh karena tumbuh dengan liar.

Yang lebih membuat saya jatuh cinta adalah henna yang tegas dan kerennya istimewa dibuat hanya untuk saya. Ceritanya, H-2 malam hari saya kok tiba-tiba pengen menggunakan henna, jadilah mencari dari google dan mendapatkan satu orang yang bisa datang ke rumah yaitu Alfiy Henna. Langsung deh saya whatsapp malam itu juga dan minta dilukis besok paginya. Alhamdulillah mbak Alfiy, owner, bisa datang ke rumah saya pagi-pagi sekali karena saya tidak mau dilukis oleh asistennya. Setelah melihat contoh henna dalam katalog saya memutuskan untuk tidak menggunakan contoh henna dari katalog melainkan hasil kreasi baru mbak Alfiy. Permintaan saya adalah: bukan gambar bunga dan bentuknya bold di tangan dan kaki. Hasilnya memuaskan.

Dari akun instagram saya, dimabil dengan kamera ponsel

Menurut teman-teman gimana hasil riasan Mbak Ika pas akad?
Aksesorisnya berlebihan atau sudah pas?
Maap ya, modelnya rada maksa senyumnya hehehe

Baju untuk pengantin pria putih, bersih, rapi, dan saya suka.
Sempat ada insiden peci kekecilan pas fitting, untungnya langsung dapat gantinya.
Gantengnya suamiku....

Sayangnya lagi saya harus fitting kebaya H-2 akad di malam hari, jadi tidak sempat untuk ngepasin kebaya. Akhirnya kebaya putih untuk akad sedikit kedodoran dan saya harus menggunakan kemben yang membuat saya tidak nyaman dan terlihat lebih gendut. Terlepas dari saya yang terlihat lebih gendut, saya sangat suka dengan riasan akad. Well done.

Resepsi nikah

Untuk resepsi, saya memilih 2 kebaya Savaradhita. Satu kebaya tradisional dan kebaya pesta. Dari awal memang berminat dengan kebaya beludru warna hitam sesuai tradisi jawa, sayangnya yang sering saya temui adalah kebaya yang bukan terusan. Untungnya saya ketemu dengan Savaradhita dan langsung jatuh cinta dengan kebaya beludru hitam panjang ini. Karena upacara pernikahan adat Jawa berlangsung selama satu jam, saya meminta riasan dan jilbab yang sederhana, agar tidak memakan banyak waktu untuk ganti kebaya saat pesta.

Meskipun sederhana, tapi hasilnya sangat memuaskan. Kembali saya bertemu dengan orang lain saat menatap diri sendiri di depan kaca. Alis tertata sempurna, bulu mata yang cetar membana, shading yang oke punya, dan pulasan bibir yang cerah. Gaya jilbab juga tidak rumit dan tidak banyak aksesoris, dan saya menyadari bahwa sangat sedikit menggunakan jarum.

Perkenalkan, saudara kembar saya, hehe.
Riasannya mulus bangeett.. rapi dan cantik, haha
Detil payet kebaya beludru hitam yang kereeennn.

Sepasang kebaya hitam, yang menurut saya, anggun dan berkesan mewah.
Banyak yang bilang kebaya ini gorjes, termasuk saya.

Saat repsepsi nikah, baik upacara adat dan pesta, saya memutuskan untuk tidak menggunakan kemben. Jadi setelah pakai manset langsung deh pakai kebayanya. Alhamdulillah cukup dan malah banyak yang bilang saya terlihat kurus langsing, bahagianyaaaa, haha.

Setelah upacara adat pernikahan Jawa selesai, saya langsung berubah menjadi orang lain lagi, alias ganti baju kebaya. Ceritanya, saya memilih kebaya pesta berwarna ungu pada saat pertemuan pertama, tapi setelah dipikir-pikir, terlalu sering pesta pernikahan dengan tema ungu. Dan saat pertemuan kedua dengan mbak Ika, kebaya lolipop ini bertengger manis di tubuh manekin, saat itu juga saya ganti kebaya untuk pesta. yang artinya mengganti semua tema pesta 1 bulan sebelum hari besar itu tiba, nekad banget ya diriku ini? Nikah sekali seumur hidup, pengennya yang beda dari biasanya, hasilnya nekad pilih kebaya warna ngejreng yang kata mertua seperti permen. Sayangnya lagi, kebaya tersebut setelah dicoba untuk kali terakhir agak longgar bagian lengan dan ketiak, tapi ya apa boleh buat, mau dikecilkan waktu sudah mepet. Balada perantau, nih. Hal ini terjadi pula dengan si mas yang bajunya kedodoran dan membuat suami terlihat lebih kurus dari saya.

Untuk riasan tidak ada yang berubah, cuma mengubah warna lipstik senada dengan warna kebaya. Dan mengganti aksesoris kepala menjadi lebih mewah. Saat ganti model jilbab pun mbak Ika tetap bertanya pada saya maunya seperti apa. Tetap dong jangan terlalu rame dengan hiasan kepala, mahkota aja sudah berat, kalau ditambah lagi bisa pusing pala berbi.

Roknya menggunakan petikut, jadi bisa ngembang tapi tetap nyaman.
Kebaya dengan ekor panjang dan full payet. Berat tapi kece.

Detil payet terlihat, kan?
Lekuk kebaya yang kedodoran juga pasti terlihat terutama di lengan.

Selama pesta saya hanya touch up saat ganti kebaya saja, dan makeup masih terlihat bagus tanpa ada greasy atau pun luntur. Masih menetap sempurma di wajah saya. Banyak yang bilang riasan kawinan saya ini bikin pangling dan hasilnya mulus seperti jalan tol. Selama resepsi, mbak Ika memang hanya menangani saya dan si mas. Selebihnya untuk rias orang tua dan para among tamu diserahkan pada 2 asisten, yang menurut saya riasannya sangat jauh dengan mbak Ika. Sanggar Rias Savaradhita emang keren, dah.

Jajaran orang tua, among tamu, dan pager ayu dan bagus

Karena mantennya mengubah tema kebaya pesta, otomatis semua jajaran pun harus berubah warna kebaya. Untuk kebaya orang tua dan among tamu, saya memilih kebaya dengan warna kalem, sedangkan untuk pager ayu memilih warna yang senada dengan warna kebaya manten. Hasilnya suka sekali meskipun utnuk beberapa orang ada kebaya yang masih kebesaran karena tanpa fitting, cuma mengira-ngira ukurannya saja. Seperti yang saya bilang, selain manten, mereka ditangai oleh asisten, 1 orang khusus rias, 1 orang jilbab, dan 1 orang lagi untuk kebaya dan jarik. Mbak Ika termasuk orang yang disiplin terhadap asistennya, karena sempat 1 asisten membuat tatanan jilbab yang tidak sesuai langsung disuruh bongkar ulang meskipun sudah selesai.

Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan hasil riasan dan tatanan jilbab dari sanggar rias dan kebaya Savaradhita. Kosmetik yang digunakan juga dari brand yang cukup aku kenal baik sepereti Revlon, LT Pro, Make Over, dan lainnya. Secara servis cukup, kurangnya yaitu mbak Ika tidak menunggu acara sampai selesai, jadi semua kebaya dan barang lainnya harus saya angkut pulang ke rumah dan diambil dari pihak WO. Dan, jangan harap bisa mencari nama Savaradhita di media sosial, karena empunya tidak promosi melalui internet, hanya mulut ke mulut dan brosur saat ada resepsi. Tapi sejauh yang saya tahu, konsumen beliau selalu saja banyak. Over all, I love it and recomended.

★★★★★★★★★☆
Sanggar Rias dan Kebaya Savaradhita
Perum Pondok Rosan
Jl. Karangan Mulya IV/7 Wiyung, Surabaya
081217060022

★★★★★★★★★☆
Alfiy Henna - Pro. Henna Artist
@alfiyhenna91 (instagram)
087854442313