Selepas tamat SMA, KTP saya telah berpindah ke kota lain. Rencana saya sih ingin memperpanjang SIM di kota yang sama namun karena KTP yang sudah berbeda, sehingga saya harus membuat SIM C yang baru di kota yang sesuai dengan KTP. Singkatnya hari itu pas hari Jumat saya mendaftar ke Polres di kota saya untuk megikuti ujian pembuatan SIM C. Saya gak mau pake calo, malu karena sudah melanglang buana menggunakan motor masak harus pake calo :D Untuk ujian teori SIM C saya mendapat nomer urut 109 dan itu ternyata kloter terkahir, Alhamdulillah lolos. Jadi hari sabtu pagi saya harus mengikuti ujian prakteknya. Setelah sedikit mempelajari medan praktek menggunakan motor var*o yang punya body cukup berat saya merasa sangat percaya diri bakal lolos di ujian praktek nanti. Ah, ternyata perkiraan saya salah. Hanya karena kaki kanan saya menginjak tanah sekali saja di lintasan angka 8 saya dinyatakan gagal. Sangat menyedihkan sekali :(
Beberapa saat kemudian, mami datang menghampiri saya bersama seorang pria yang ternyata calo. Pria tersebut mengatakan akan meloloskan saya hari ini juga dengan membayar sejumlah uang. Dan tentu saja dengan rayuan mautnya berkata "Gak sekalian SIM A, mbak? Tak diskon wes buat sampean." Orang tersebut meyakinkan saya yang sama sekali belum pernah mengendarai mobil. Dan ternyata dia berhasil membuat saya berkata "Yes".
Saya langsung digiring ke loket pendaftaran dan ajaibnya saya mendapat nomer 02 untuk ujian tulis SIM A. Tak lama saya langsung masuk ke ruang ujian. Well, disinilah akhirnya saya tahu bagaimana seorang calo bekerja untuk meloloskan pembuat SIM nakal seperti saya. Awalnya, semua peserta tes yang masuk dalam ruangan diabsen satu persatu seperti halnya saat ujian teori SIM C. Saya sudah menangkap gelagat bahwa saya-lah 'target'. Begitu lembar soal dibagikan, saya yang duduk paling depan mendapatkan lembar soal ujian paling terakhir. Yuhuuu, saya menyelesaikan soal ujian tersebut dalam waktu kurang dari 30 menit. I just wondering that I'm special in here. Setelah itu kekacauan terjadi. Yang seharusnya saya langsung melakukan foto 2 SIM saat itu juga, sang calo berkata seorang oknum yang seharusnya membawa saya sedang berada di lapangan. Setelah menunggu cukup lama akhirnya saya pun tidak bisa melakukan foto SIM hari itu, karena pada hari sabtu pelayanan hanya setengah hari. Sedangkan esok harinya saya sudah harus berangkat kembali ke perantauan.
Dan, sampai saat saya membuat tulisan ini pun 2 SIM yang seharusnya saya dapat beberapa bulan lalu masih belum ada ditangan saya, sedangkan sejumlah uang sudah di tangan calo tersebut. Lalala, jangan tanya gimana kelanjutannya karena saya pun tidak tahu. Saya hanya minta mami saya agar terus menghubungi calo tersebut.
Oke sekedar sharing dan peringatan buat teman-teman, jangan pernah melakukan hal bodoh seperti saya. Jangan pernah membuat SIM dengan cara nakal. Warga negara yang baik adalah yang taat pada aturan hukum :)
Tulisan ini diikutkan dalam Kinzihana's GA
Keterangan:
- Jumlah kata: 490 kata
- Jumlah kata: 490 kata
- Tulisan ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri, sebagai bukti bisa dilihat salah satu foto di instagram saya yang berupa foto nomer peserta ujian teori SIM C dengan stempel LULUS.
kelalaian hanya bisa di cegah, nggak bisa di tambal.
ReplyDeletesetuju sekali. uda ampun deh gak nakal lagi :(
DeleteKok mengerikan gitu ya? percaloan ki dimana-mana sepertinya merajalela :O
ReplyDeleteYaahh.. negara kita -___-
Deletejadi ingat bank napi.. waspadalah waspadalah dengan caloo hehe
ReplyDeletenice post .Mkasih ysvudah ikutan
Betuull sekali. kalo uda gak waspada maka jadinya riweuuhh :(
DeleteWiiiii, udah calo ditipu lagi yaa, puk puk mbaaak
ReplyDeleteAmpun wes gak pake calo lagi :(
Deletesemoga simnya segera sampai ditangan mbak :D
ReplyDeletebtw slm kenal & follback y
Terima kasih, salam kenal juga :)
Deletesabar ya yuk... moga sim nya cepat dan selamat hehe..
ReplyDeleteeh eh,, memperpanjang sim juga tes lagi kah?? *kuatir ga lulus :D
gak usah tes mbak kalo cuma memperpanjang, cuma ngasih berkas2 lama aja :)
Deletewalaaah, bener2 gak boleh curang itu yah.. kan emang dari awal udah diniatkan dengan cara normal kan.
ReplyDeleteyahh semoga si calo itu segera sadar atas perbuatannya, dan SIM nya segera diberikan yah :)
ahahah. iya nih mbak, kena getahnya gegara diburu waktu :(
Deletewaaa ga berani deh aku kaya gini ...
ReplyDeleteiyaa.. jangan sekali kali pake calo ya :)
Deletemau cepet malah kena tipu calonya yaa, eeh itu kertanya kok dibaw a pulang yaa, kalau niar diminta lagi :D
ReplyDeleteiya mbak, kertasnya dibawa sama calonya jadi gak diminta sama pak pulisi :D
Deletehmmm :(
ReplyDeleteTerima kasih, informasinya sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteemang ngga ada yg bener di lembaga yg satu itu.
ReplyDelete