Bali 3D Trick Art Gallery

Sudah macam jagalan saja, tapi kelihatan kalau pake kaca kan?

Kunjungan ke Bali 3D Trick Art Gallery adalah cerita honeymoon yang hampir terlupa karena mengendap sebagai draft postingan terlalu lama, hehe. Kunjungan ke galeri ini sebenarnya kami lakukan sebelum ke Alas Kedaton dan Tanah Lot. Jadi setelah sarapan dan bersantai sejenak di villa, kami berangkat ke galeri menggunakan motor yang tak sampai 10 menit.

Bali 3D Trick Art Gallery digadang sebagai galeri pertama yang ada di Pulau Dewata dan mudah untuk ditemukan. Lokasinya ada di ujung Seminyak Sunset Road tepat berseberangan dengan Swiss Bell Hotel. Dekat dengan bandara pun dengan Pantai Kuta. Saya rasa siapa pun akan dengan mudah menemukan galeri yang terletak tepat di jalan besar dengan baliho yang cukup besar di depannya. Saat saya dan suami datang, kondisi galeri masih cukup sepi karena kami datang jam 9 lebih 10 menit, haha. Saat itu ada beberapa pengunjung lokal dan bule jangkung. Tiket untuk turis lokal alias asli Indonesia sebesar seratus ribu, sedang untuk turis interlokal (bahaha, macam telepon) atau warga negara asing harus menambah lima puluh ribu lagi. Ya, kebanyakan di daerah wisata memang selalu membedakan harga tiket untuk warga pribumi dan negara asing. Wajar sih ya, tempat wisata kan bayar pajak juga yang angkanya bisa melambung tinggi. Dan tiket tersebut berlaku untuk orang yang memiliki tinggi lebih dari 85 senti. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain wifi dan rest room gratis, halaman parkir yang sangat luas dan gratis mengambil gambar sebanyak apapun.

Terbayang kan bagaimana mengambil foto ini? btw, itu ekspresi saya gitu banget ya, kayak anak tikus lihat kucing garong, heheh

Rasanya kalau foto ini bisa ngasih efek terpental pasti lebih keren, hehe

Ini lukisan pertama yang saya visualkan, masih narsis jadi masih lihat kamera

Katanya, ada lebih dari 80 lukisan dan mural tiga dimensi yang ditampilkan di dalam galeri yang terdiri dari 2 lantai tersebut dan semuanya bisa membuat kami berinteraksi dengan masing-masing lukisan dinding tersebut. Lukisan dan mural yang ditampilkan cukup beragam, mlai dari lukisan klasik yang diparodikan seperti lukisan Mona Lisa yang sangat terkenal, lukisan Da Vinci, atau Napoleon Bonaparte. Terdapat juga lukisan yang mengambil dari karakter film blockbuster, dan juga kesenian tradisional Bali. Ada juga beberapa lukisan dan mural yang mengharuskan kami untuk berpikir keras tentang bagaimana cara untuk menvisualisasikannya hingga kami harus ndelosor tiduran di lantai atau masuk ke kotak atau naik ke atas papan hingga menyerupai menunggang kuda. Sebenarnya di setiap lukisan dan mural dan contoh yang diberikan dan ditempel di dinding dekat lukisan, hanya saja tidak semua lukisan diberikan contohnya. Disediakan juga bangku plastik pendek dan panjang untuk beberapa lukisan yang tinggi. Karena kami datang berdua dan ada beberapa mural yang mengharuskan personel lebih dari satu maka kami memanggil salah satu karyawan yang berjaga untuk memfotokan, hehe, gratis ini.

Backgroundnya kece, sayang ekspresinya yang kurang

Apalagi ekspresi saya, jadi kayak malaikat jahat kan, hiks

Saya suka dengan foto ini, berasa kayak kaum bangsawan naik kereta

Saat menuju kebagaian paling belakang Bali 3D Trick Art Gallery, ada beberapa lukisan dan mural yang belum selesai dikerjakan, mungkin ya karena galeri tersebut baru buka tahun 2014 jadi koleksinya belum lengkap. Sejauh saya bereksplorasi sih cukup puas dengan koleksi yang ada, harapannya semoga ke depan semakin banyak koleksi lebih-lebih ada patung lilin. Sebenarnya kurang cocok untuk honeymoon, tapi kan ya mumpung ada di Bali jadi ya sikat semua tempat wisata. Jadi pengen ke Bali lagi, honeymoon lagi.