perahu penyeberangan di sungai Mentaya |
Dirgahayu Indonesiaku, negeri nan gemah rimah loh jinawi yang semakin menggerogoti, bangsa yang penuh dengan warna yang semakin congkak saling beradu, Selamat atas nikmatnya kemerdekaan yang harus dibayar mahal, dirgahayu kebebasan yang semakin kebablasan. Indonesia belum merdeka.
Sudah 70 tahun lamanya Indonesia menyandang predikat merdeka dari kelamnya para penjajah dalam sejarah. Sudah cukup dan sangat dewasa jika dipandang sebagai seorang anak manusia. Getirnya masa penjajahan diganjar dengan kemerdekaan yang digadang oleh dua orang proklamator yang telah mengubah sejarah. Tanpa mereka dan para pejuang harum lainnya, mungkin sampai saat ini Indonesia masih menjadi budak pekerja paksa. Sudah merdeka, sudah bebas dari penjajah, sudah bisa menikmati kekayaan yang melimpah ruah. Begitukah?
Indonesia belum merdeka. Indonesia masih terjajah. Kemerdekaan kembali direnggut oleh kebebasan yang semakin kebablasan. Benar adanya jika tanah negeri ini melimpah akan sumber daya alam yang takkan habis hingga tujuh turunan. Lalu siapa pemilik tanah Papua yang kini dikuasai oleh negara lain? Bukankah tanah itu adalah hak milik bangsa kita? Orang pribumi kembali diperbudak dan hidup miskin di atas tanah yang kaya akan emas. Teknologi menjadi kekalahan Indonesia untuk mempertahankan tanah emas yang bisa menyuburkan bangsanya. Indonesia bisa dibilang merdeka, tapi tidak bagi anak-anak yang notabene adalah penerus kemerdekaan yang digagas oleh para pejuang yang kini tinggal nama. Penerus bangsa itu belum merdeka, mereka masih terjajah oleh buasnya para pemangsa yang kalap oleh harta, anak kecil diperdagangkan, bayi-bayi menjadi mensin pencari uang demi melimpahnya rupiah di kantong orang tuanya. Anak kecil tak akan pernah merdeka selama kaum dewasa tak memberikan kesempatan bagi mereka untuk menikmati masa kecil yang tidak akan pernah terulang dengan cara apapun. Atau, boleh kah saya berkata bahwa anak kecil penerus bangsa itu terlalu merdeka? Mereka terlalu bebas untuk menikmati kemerdekaan yang mereka dapatkan dari kaum dewasa. Para bayi yang dikarbit menjadi dewasa sebelum waktunya, berlagak bak orang tua padahal payudara masih sebesar biji semangka. Mulut-mulut hitam penyulut rokok padahal uang pun mencuri di lemari ibu sendiri. Kaki-kaki cungkring tak pernah gagah menenteng motor mentereng. Semuanya dikarbit atas nama kebebasan berkarya. Kebablasan, kalau kata saya.
Kemerdekaan yang tak dikontrol akan menjadikan kaum kita kembali terjajah, dijajah oleh kebebasalan itu sendiri. Tidak memberikan filter terhadap apapun yang masuk ke dalam budaya ketimuran yang seharusnya tidak bisa diubah. Mengikuti arus jaman sih oke, asal akar budaya yang menjadi ciri bangsa itu tidak dilebur bahkan dihapuskan. Bendera merah putih adalah identitas negara kita, jangan dicampur dengan warna lain. Hal itulah yang harus dijaga dan dilestarikan, bukan malah mengerdilkan orang-orang yang mempertahankannya. Peran dari masing-masing manusia menjadi kunci penting untuk mengembalikan budaya Indonesia kembali pada tempatnya. Menyaring ketat akulturasi budaya dari negara seberang yang mungkin tidak cocok untuk bangsa kita. Pemerintah menjadi jalur utama untuk menentukan kemerdekaan yang sesunggunya. Tantangan bagi semua pihak untuk menegakkan Pancasila. Percaya akan bangsa sendiri tak akan mengikis prestasi.
Indonesia belum merdeka. Indonesia masih dijajah. Dirgahayu Indonesiaku.
Baru Merdeka di dunia maya, khususnya buat para blogger.
ReplyDeleteKalau pernah tinggal diluar Jawa itu ngerasanya Indonesia cuma Jawa.
ReplyDeleteIya bener sekali,, indonesia hanya pulau jawa saja,,, kasihan sekali yang diluar jawa, apalagi pulau Papua...
ReplyDeletekita telah dibuat asing di negeri sendiri
ReplyDeletebegitulah gambaran di era globalisasi sekarang ini.
perlu kerja keras dan adanya gotong royong yang benar agar generasi nanti bisa menunjukan inilah pribumi penghuni tanah syurga,jangan sampai tekhnologi yang semakin canggih menjadikan kita menjadi primitif :)
kemerdekaan memang belum merata..... yang disalahkan kembali pemerintah hehehehe kasian pemerintah
ReplyDeleteBahasanya keren yu, banyak perumpamannya nih, baguss
ReplyDeleteDo the best aja deh, kalau mikir terlalu besar malah bikin pusyiing.. hehehe
ReplyDeleteSetuju. Mulai dari diri sendiri, mencoba melakukan yang terbaik dalam menjalani kemerdekaan yang susah payah diraih oleh para pejuang. Syukur2 bisa jadi inspirasi bagi orang lain...
DeleteSepakat juga ^^ sebelum mengkritik banyak tentang pemerintahan dan bla bla bla tanya ke diri sendiri dulu, sudah berbuat apa untuk Indonesia? ^^
DeleteBagi saya Ind. juga belum merdeka /// terbukti masih blm sejahtera nasib para Honorer di Indonesia Ini
ReplyDeletesmoga indonesia slalu dilindungi oleh Allah...
ReplyDelete