Kompromi dengan suami itu penting untuk mengharmoniskan hubungan rumah tangga. Sejak menikah, akhirnya saya tahu lebih dalam tentang sifat-sifat suami yang baru. Karena selama pacaran pun kami jarak jauh, jadi hanya secara kulit saja saya mengenalnya sedangkan sifat yang saya tahu selama kuliah ternyata berbeda dengan apa yang saya temui saat kami berada dalam satu rumah. Saya dan suami mempunyai sifat dan kebiasaan yang sangat bertolak belakang, berbeda seperti langit dan bumi. Perbedaan tersebut pada awalnya sering membuat saya kesal karena suami seperti tidak mengikuti aturan yang secara eksplisit terbuat, begitu pula sebaliknya. Akhirnya kami melakukan kompromi secara lisan maupun perbuatan. Kami menggunakan dua metode tersebut karena jika cuma salah satu tidak akan efektif.
Beberapa contoh hal yang menjadi kompromi adalah masalah kebersihan dan kerapian rumah. Saya paling anti dengan rumah berantakan termasuk tidak meletakkan barang kembali pada tempatnya. Sering kali setelah mandi sang suami meletakkan handuk di dalam kamar dan dibiarkan nglimprek begitu saja, sisir di meja tivi, atau sandal di atas keset. Pada awalnya memang saya yang membereskan, tapi saya tidak mau hal tersebut menjadi kebiasaan yang mungkin suatu saat bisa membuat jengkel. Akhirnya kompromi pun dibuat, dengan manis nan sinis saya berkata pada suami untuk meletakkan barang-barang tersebut pada tempat yang seharusnya sambil memberikan contoh. Voila! Sampai tulisan ini dibuat, suami bisa membiasakan untuk meletakkan handuk di jemuran atau sisir di tempat kosmetik. Kadang suami lupa akan ‘tugas’ tersebut, saya pun berkata “Mas, handuknya, yaa...” tanpa membereskannya. Memang tugas seorang istri itu melayani kebutuhan suami, tapi saya tidak mau kebiasaan tidak baik itu terus berlanjut, bener gak? Hal lain yang menjadi kompromi kami adalah acara televisi, suami lebih suka acara seperti sepak bola sedang saya lebih suka film. Untungnya masalah ini cepat teratasi karena kami punya dua tivi dan memasang kabel channel. Kadang yang menjadi lebih masalah adalah acara tivi swasta Indonesia yang lebih banyak banyolan tanpa manfaat. Big NO bagi saya untuk melihat acara demikian. Jika suami dengan sengaja atau tidak melihatnya, dengan berat hati saya meminta beliau untuk mengganti acara.
Fotonya random, pokoknya dua-duanya sama-sama kelihatan manis aja, hehe |
Sedangkan kompromi yang dilakukan suami terhadap saya adalah mengenai disiplin ibadah. Kebiasaan menunda sholat dan absen ngaji terbawa hingga di rumah, pernah sekali suami marah kepada saya karena sholat di akhir waktu. Nah, setelah mendapat ceramah romantis di atas kasur, saya mengikuti perintah suami dan mematuhi jadwal ngaji yang kami sepakati. Memang soal ibadah kan harusnya urusan masing-masing, tapi apa yang saya lakukan sekarang sudah menjadi tanggung jawab suami termasuk urusan dosa yang akan mengalir ke tangan suami. Bismillah, saya ingin kembali bertemu dengan beliau di akhirat kelak, dan semoga bisa berjodoh di surga. Hal lain yang menjadi poin penting bagi suami adalah ‘thowaf’ saat belanja. Maklum kan ya kalau cewek pas belanja keliling tanpa capek, hehe. Tapi kan sekarang yang bayarin suami, jadi kegiatan berkeliling dan membeli apapun yang terlihat oleh mata harus segera dihentikan. Sekarang kalau mau belanja bulanan harus membuat list agar tidak membengkak pengeluarannya, hehe.
Dengan adanya kompromi antar suami istri seperti itu, kami jadi mengenal dan saling mengisi satu sama lain. Kalau suami salah saya ingatkan, begitu pula sebaliknya. Tanpa kompromi mungkin akan lebih sering terjadi adu mulut yang sebisa mungkin kami hindari. Pengennya kan semua ‘adu mulut’ yang kami lakukan itu dalam bentuk diskusi yang bermanfaat. Semoga komproni ini terus berlanjut tanpa ada kata komproni selamanya. Kebiasaan tidak baik harus segera dipangkas, menentukan pilihan harus melalui diskusi tanpa menyakiti salah satu pihak. Nulisnya ini sih gampang, tapi realisasinya kadang masih harus adu emosi. Tapi ya semoga segala hal di rumah ini menjadi ajang pendewasaan masing-masing.
Aamiin yo mak, smoga kompromi terus, harmonis terus, bahagia terus. Aku jg lg belajar ni, supaya ttp bs harmonis :) makasiih sharingnya, aku mau nyontek...
ReplyDeleteaamiiin,,, say amalah yg harus nyontek mbak noe :)
Deletesaling mengingatkan ya mak,semoga semakin harmonis mak...
ReplyDeletebenar, saling mengingatkan
DeleteHihihihi sama Mbak. 4 tahun saling mengenal-jarak jauh nggak jamin semua bisa oke-ke saja setelah menikah. Pas awal-awal say ajuga sering banget ngomel Mbak, ini jangan di sini lah, jangan itu lah. Sekarang, suami sudah ndolor Mbak. Sebelum saya angkat mulut *hihihi angkat bicara sumi sudah ngerti.
ReplyDeletetooss, mbak Ika, banyak kejutan setelah menikah
DeleteDuh beruntungnya mbak ayu punya suami yang selalu mengingatkan dalam hal ibadah..
ReplyDeleteMakasih sharenya mbak. Catetan nih buat besok klo udah nikah hihi
saling mengingatkan, biar makin harmonis :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesemoga komunikasi terjaga antara kalian berdua ya... dan harmonis terus, amiiin
ReplyDeleteaamiin.. makasih mbakk
Deleteihhhh kok sama yu hihihi
ReplyDeleteyang bagian aku suka bersih bersih sementara si mas suka ngeberantakin
selera musik dan TV juga aku beda jauh banget ma misua (doi doyan campur sari, dangdut) aku pop barat hip hop hahhaha, film doi suka india, sinetron ftv, aku suka berita hhaha
toosss, mbaakk,, apa semua suami kayak gitu heheh
Deletewah semoga terus harmonis yaa :))
ReplyDeleteaku belum terbayangkan gimana kalo nikah nanti malah ahahaha
jangan dibayangkaannn.. nanti dinikmati saja heheh
DeleteKomunikasi adalah kunci penting dalam hubungan... semoga Keharmonisan sampai Kakek Nenek :)
ReplyDeleteaamiin... makasih mas
DeleteSEmoga komunikasi trus terjaga ya :)
ReplyDeleteaamiin, makasih mbak
DeleteKomunikasi yang baik adalah awal keharmonisan. Salam kenal
ReplyDeletebenar.
DeleteFollow back ya.
ReplyDeleteKompromi bareng pacar juga wajib juga ya mak biar hubungannya bisa awet dan syukur-syukur bisa berlanjut ke pelaminan terus berlanjut kompromi seperti yang seharusnya di lakukan suami istri :D
ReplyDeleteThanks for sharing..
aamiin,, semoga lanjut ke pernikahan ya mbak
DeleteAiih senengnya yang dapet ceramah romantis, pastinya akan membekas selalu ya mbaaak :)
ReplyDeleteweheheheh... benar, maklum gak bisa dikerasin
DeleteSemoga selalu mendapatkan keberkahan mba.. amiin..
ReplyDeleteLanggeng Dan Harmonis selalu ya mak
ReplyDeleteaamiin mak :)
DeleteKemesraaaan iniii. . . :D
ReplyDeleteBener banget, Yu. Banyak banget kejutan stelah tinggal satu rumah. Aku pun demikian. :D
samaaaa... sempat kaget juga beda dengan jaman kuliah 7 taun lalu hahahah
DeleteKadang aku merasa sediih., karena aku LDM
ReplyDeletesemoga segera berkumpul lagi ya mak
Deleteternyata sama, suamiku juga kek gitu.. awal2 handuk digeletakin sembarang aja, tapi sekarang udah mulai patuh kata permaisuri, udah mulai beresin sendiri handuknya klo udah mandi, kecuali terburu2 berangkat baru deh dimaklumi :D
ReplyDeletegak patuh tanggung akibatnya heheh
DeleteSalah tadi baca ini, pengen cepet-cepet ngelamar anak orang kan jadinya x_x
ReplyDeletecepetaan nikaahh :))))
Deletelanggeng dah mba menjadi keluarga SAMAWA kayak nama kampung saya alias sakina mawaddah warohmah hehe
ReplyDelete