credit |
Sering kali, manusia menyalahkan Tuhannya jika tak mendapat apa yang diinginkan atau jika mengalami sebuah kegagalan. Atau ada juga yang pasarah dengan berkata "yawes, bukan rejekiku". Ada benarnya memang, jika apa yang tidak bisa kita dapatkan sejatinya bukanlah hak kita. Tapi akan menjadi sebuah ancaman jika kita menyalahkan orang lain atas musibah yang kita dapatkan. Banyak terjadi yang seperti ini.
Allah, telah membagi-bagi rejeki manusia sesuai dengan jatah masing-masing. Istilahnya, rejeki tersebut digantungkan di atas langit dan manusia-lah yang berusaha untuk mendapat rejeki tersebut, dengan cara yang baik tentunya. Dengan cara berusaha sekuat tenaga, berdoa sepanjang malam lalu tawakkal atas apa yang telah digariskan Tuhan. Maka rejeki yang telah ditentukan oleh Allah akan menghampiri kita.
Ini bukan berarti kita akan mendapat apapun yang kita inginkan meskipun telah berjuang mati-matian. Sekali lagi, semua ada jatahnya masing-masing antara manusia yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, saya sangat menginginkan mobil, lalu saya bekerja mati-matian agar uang terkumpul banyak. Namun, jika Allah tidak menghendaki saya memiliki mobil tersebut, diujung kerja keras, maka saya pun tak akan mendapatkan mobil itu meskipun uang sudah ada. Alasannya? Pasti sangat banyak. Ingatlah, Allah Maha Tahu apa yang dibutuhkan umat-Nya. Bisa jadi apa yang kita inginkan tersebut memang tak baik untuk kita, makanya dijauhkan oleh Allah. Penggantinya? Pasti akan ada yang lebih baik. Itu pun tergantung kekuatan dalam berusaha.