Drama Pasang Indihome: Bagian 2

Baca Dulu : Drama Pasang Indihome: Bagian 1

Sepulang dari kantor telkom untuk mengajukan komplen perihal tawaran pemasangan jalur gelap kami tidak berharap lagi untuk pasang indihome di rumah. Wes kadung marah dengan sikap tidak profesional para frontliner yang ternyata seperti ikut andil dalam permainan uang tersebut. Tapi mungkin Tuhan ingin menjawab itikad baik kami memasang dengan jalur resmi, 3 hari kemudian suami mendapat tamu dari orang telkom di kantornya. Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik, suami menceritakan kejadian yang kami alami kepada orang telkom yang ternyata asisten manajer bagian pemasangan jaringan. Siang itu juga asisten manajer tersebut bersama dengan seorang rekan kerjanya tiba-tiba datang ke rumah dan menanyakan perihal yang sama dan saya pun menceritakannya seperti yang saya tulis pada bagian 1. Setelah meminta maaf dan meminta kontak pribadi oknum teknisi, mereka beruda pamit untuk survey lokasi jaringan terdekat dan undur diri. Selang dua jam kemudian, dua orang telkom lain kembali datang ke rumah yang ternyata asisten manajer bagian pelayanan plasa telkom. Dan kali ini sedikit lebih rumit karena beliau meminta saya menghubungi kembali teknisi yang memberi tawaran gelap pada saya. Dengan keberanian yang sedikit menciut, saya menelpon teknisi tersebut dengan mode pengeras suara. Anehnya, teknisi tersebut berkata tidak perlu lagi membayar biaya tambahan dan akan mencarikan alternatif lainnya lalu sms saya yang isinya sudah mendapat alternatif lain (ini aneh sekali, kalimat yang bertolak belakang dengan tawaran sebelumnya, mungkin dia sudah ditegur oleh bosnya). Setelah itu, sang asisten manajer bagian pelayanan mengatakan pada saya kalau beliau baru saja menghubungi tetangga saya dan meminta penjelasan perihal permaian uang tersebut. Parahnya, tetangga saya berbohong dan berkata dia tidak memberikan uang pada teknisi. Untungnya, semua pesan melalui sms yang berisi penawaran dari teknisi masih saya simpan dan saya tunjukkan pada beliau berdua. Terjawab, kan siapa yang bohong.

Setelah itu, kedua orang telkom tersebut meminta maaf kepada saya dengan berkata, “kami mohon maaf, ya, Bu, kasus ini tetap akan kami usut sampai tuntas karena oknumnya sudah kami temukan agar bisa memberikan pelayanan yang baik.” Senang bisa mendengar kalimat tersebut dari pimpinan telkom langsung, lalu rekannya mengatakan bahwa sudah melakukan survey ulang lokasi kami yang ternyata jaringan memang sudah masuk di jalan besar sebelum masuk ke gang rumah yang jarak tarik kabelnya kurang dari 150 meter. Hari itu juga kami diminta untuk datang ke kantor telkom untuk mengisi ulang berkas pendaftaran tapi saya menunda hingga besok agar suasana 'panas' sedikit dingin. Antara lega dan takut, lega karena sudah ada titik terang pemasangan indihome tapi takut juga karena data kami dimiliki oleh seorang teknisi yang tadinya ingin berbuat curang. Jujur saya, takut terjadi hal yang tidak kami inginkan, ditambah lagi sekarang sedikit sungkan bertemu dengan tetangga, hehe.

Esok harinya saya dan suami kembali ke kantor telkom untuk mengisi berkas pendaftaran lagi dan langsung ditemui oleh beberapa orang yang kemarin ke rumah, mereka mengatakan permintaan kami menjadi prioritas. Kami pun sedikit iseng untuk kembali mencecar CS dengan pertanyaan sensitif dan merekamnya. Pertanyaan pertama yang kami ajukan contohnya,
Saya : Kok bisa bilang hasil survey jaringan belum masuk ya, Mbak? 
CS : Mungkin petugasnya salah, Bu, maaf 
Saya : Kan kemarin Mbak bilang tetangga saya sudah pasang, masa’ iya jaringan cuma ada di tetangga saya? 
CS : Iya, Bu, maaf 
Suami : Berarti pasang ilegal itu ada, ya, Mbak? Kok bisa lolos itu gimana? 
CS : Maaf, Pak. Kalau pelanggan paksa pasang biasanya dilayani petugas lapangan 
Saya : Lha, kan rumah saya harusnya tidak paksa pasang, Mbak. Kan jaringan jaraknya gak sampai 100 meter 
CS : Itu kesalahan petugas survey, Bu
Hampir semua pertanyaan kami dijawab dengan kata maaf dan tidak menggebu seperti melayani pelanggan sebelum kami. Mungkin dia sudah mendapat peringatan dari bosnya karena terlibat dalam permainan uang dengan oknum teknisi makanya sendu menghadapi pelanggan kritis seperti kami. CS tersebut mengatakan pemasangan akan dilakukan maksimal dalam waktu 3 hari, eh, ternyata sore hari sekitar jam 3 sudah ada petugas yang tarik kabel optik dari jalan ke rumah dan melakukan semua instalasi modem dan STB. Benar-benar menjadi prioritas, hehe. Malamnya, asisten manajer bagian pelayanan kembali menelepon suami dan meminta maaf atas pelayanan yang kurang. Alhamdulillah, akhirnya selesai sudah drama pasang indihome yang kami alami. Mungkin ada yang berkata kami terlalu kolot dan keras, tapi saya tidak ingin terus melakukan kecurangan apalagi sekarang sedang hamil. Masa’ bayi yang belum lahir saja sudah diajarkan kecurangan, korupsi, dan hal negatif lainnya, kan pengennya anak nanti setidaknya menjadi generasi penerus yang bersih. Untuk oknum-oknum yang biasa melakukan kecurangan juga sebaiknya segera diakhiri, mungkin uang yang didapat lebih banyak, tapi mungkin juga uang tersebut tidak barokah. Mari menjadi warga negara yang jujur dan adil.

26 comments:

  1. Jaringan Indihome belum sampai rumahku padahal di tengah kota. Tapi, petugasnya nggak sampai nawarin hal-hal curang, cuma bilang daerah sini belum ada FO. :))

    ReplyDelete
  2. temen saya yang di makassar juga kena drama pas pasang indihome walopun akhirnya udah beres karena kebetulan ada temannya yang kerja di Telkom Makassar.

    untuk koneksi gimana mbak? ok gak di sampit? saluran tv-nya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. koneksi lancar, streaming majuuu terusss.. TV juga hasilnya bening gak burem,, channelnya lumayan banyak mbak

      Delete
  3. Sy pke juga.. tp sy baru tau ada kasus begini ya.. syukurlah segera teratasi

    ReplyDelete
  4. ibu sekeluarga berani mengambil tindakan yang baik, semoga kedepan tidak ada hal seperti yg sempat ditakutkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin.. semoga aja ya mas,, sudah minta perlindungan ke asmen pelayanan

      Delete
  5. Kyaa, ayu keren bisa bilang "enggak" sama korupsi. Mg lancar ya persalinannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe iya mbaa.. belajar dari yang kecil dulu..
      aamiin.. makasih mba :)

      Delete
  6. BAGUS langkah yg telah diambil mbak.

    Pelanggaran harus dilaporkan, meski kadang hanya menghasilkan lelah dan kecewa.
    Dg melaporkan pelanggaran, setidaknya kita telah ber amar maruf nahi munkar, ibadah, tetap pahala meski dpt musibah ... Insya Allah.

    Salam kenal mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa lelah banget komplen sana sini, tapi alhamdulillah hasilnya memuaskan

      Delete
  7. Fiuhh lega..alhamdulillah endingnya happy... tapi aku sampe sekarang malah gak bisa pasang indiehome krn selalu deh dibilang belon bayar padahal udah bayar dan dah gak langganan spidie lagi sejak 2tahun lalu. Heran

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaa.. coba lapor ke telkom pusat aja mba

      Delete
  8. mantaaaap. harus ditindak tegas, biar gak kayak gini terus.
    jadii, sekarang udah berIndihome doong ;)

    ReplyDelete
  9. selalu saja ada oknum yang hendak bermain culas dengan meminta uang jasa berlebih kepada calon konsumen, entah kapan mereka sadar..
    yang mengherankan itu sikap tetangga yang nggak jujur, jangan jangan dia ikutan main dengan oknum teknisi dari indihome itu...
    keep happy blogging always...salam dari Makassar - Banjarbaru :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin tetangga gak mau terlibat masalah, Om.
      saya sih yg penting jangan main curang aja

      Delete
  10. indihome oh indihome!dramatis bgt mba,alhamdulillah ya akhirnya bisa pasang mlalui jalur yg "sah".oya,sy sdh dtg ke telkom 1 thn lalu utk pasang tpi katanya blm masuk jaringan fiber opticnya ke daerah sy,pdhl lokasi komplek diapit 2 jln utama,jln protokol jakarta-sukabumi sama jalur lingkar selatan,ealahhhhh... nasibbb! ^_^

    ReplyDelete
  11. Untung terlebih dahulu bersifat kritis akan layanan yang diberikan dari pihak indohome-nya ya, Mbak. Duh semoga ke depannya indihome lebih memiliki integritas dari setiap individu karyawannya. Biar semakin berkah juga dan Internet indonesia lancar jaya hehe.

    ReplyDelete
  12. Aku daftar indihome juga lama nunggunya, sampai 2bln. Tapi gak pakai drama nyuap sih, emang kagak bakal mau. Aku daftar via email,mbak

    ReplyDelete
  13. Saya pernah kepikiran mau pasang Indiehome. Tapi gak jadi setelah denger dari temen, kalau bayaran bulanannya gak sesuai akad awal. Hmmm...padahal customer harusnya diberikan pelayanan yang terbaik. (sorry jadi nambahin poin complain). Btw, semoga aman dan lancar mba, tentunya tetap bisa nge-blog doong..hehe

    ReplyDelete
  14. Wah mantab pengalamannya. Ternyata masih aja ada yg curang.

    ReplyDelete
  15. Waduh ada bagian 1nya.hihi baca ulang dulu ;p

    ReplyDelete
  16. Lumayan dramatis kejadiannya. Saya baca dari "episode 1" sampe nyambung ke "episode 2" dan akhirnya numpang komen disini. hehe.
    Saya kok sama sekali gak tertarik pasang indihome ya. Selain udah sering dengar keluhan2 adanya biaya "siluman" juga karena harganya yang relatif lebih mahal dibanding para kompetitor.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^