Benci Lipstik Saat Hamil

Beberapa warna lipstik yang saya punya

Jika sedikit bernostalgia satu tahun ke belakang, saya adalah wanita yang cukup gemar berdandan, mencoba berbagai macam merk kosmetik dan mengoleksinya hingga kadang harus membagi-bagikan kosmetik tersebut karena saking banyaknya. Kosmetik yang paling banyak dalam daftar koleksi saya adalah lipstik, dari merk manapun, warna apapun, dan bentuk bermacam-macam. Meskipun sejak menikah saya mengurangi kegemaran untuk mengoleksi kosmetik (bukan karena mau berhemat tapi sudah mulai menurun rasa cinta saya terhadap dunia dandan), paling tidak lipstik selalu hadir dalam daftar belanja saya.

Dan puncaknya adalah saat saya hamil, say no to make up. Alasan pertama karena saya tidak mau mengontaminasi bayi yang masih di dalam perut dengan berbagai macam bahan kimia yang saya pakai dan alasan kedua adalah malas, hehe. Bukan mengada-ada, tapi saya benar-benar malas berdandan selama hamil, paling mentok saat arisan Persatuan Ibu PLN, itupun cuma memoleskan lip tint dan merapikan alis. Seperti pada gambar di atas, untuk saat ini saya hanya punya tiga lipstik itu dan sekarang nganggur. Entah mengapa saya benar-benar benci dengan tekstur lipstik dan kadang membuat tidak nyaman jika dipakai, padahal sebelumnya saya bisa touch up berulang kali. Kata orang, ya mungkin bawaan hamil, ada yang jadi suka dandan dan sebaliknya. Kok kebetulan saya ini jadi tidak suka dandan dan dikaitkan dengan calon bayi berjenis kelamin laki-laki. Ah, tapi banyak temen saya pas hamil doyan dandan anaknya juga laki-laki, hehe. Jadi saya tidak mau jadikan hal ini sebagai patokan jenis kelamin bayi saya. Insyaallah, bulan depan sudah 5 bulan pasti sudah tahu jenis kelaminnya karena pas usg 4 bulan bayi mungil saya memberi unjuk pantat pada ibu bapaknya, hehe. Kembali pada topik lipstik, saya termasuk orang hamil yang indera penciuman saya meningkat tajam dan hal itu membuat saya benci bau lipstik. Saya memilih lipstik-lipstik tersebut juga memperhatikan baunya yang tidak menyengat melainkan yang kalem tapi ternyata tetap saja membuat ingin mual saat hamil terutama saat trimester pertama.

Baca Juga: Smokey Eyes Nacissism

Karena saya membenci lipstik saat hamil, konsekuensinya bibir saya cepat kering dan tidak enak dipandang suami. Itu sebabnya saya mulai melakukan perawatan pada bibir dengan bahan-bahan alami dan yang tidak berbau menyengat. Setiap malam sebelum tidur, kalau malas ya tidak, saya mengoleskan minyak zaitun atau petrolleum jelly pada bibir dan sekitarnya tipis-tipis saja agar bibir tetap terjaga kelembabannya. Pada siang hari juga kadang-kadang mengoleskannya atau diganti dengan lip balm yang teksturnya lebih ringan. Seminggu sekali atau seingatnya, sebelum mandi, kadang saya membersihkan bibir dengan gula pasir atau garam untuk mengangkat sel kulit mati. Hal ini saya lakukan karena peringatan dari ibu saya agar tetap menjaga badan meskipun hamil, tapi ya bagaimana jika memang sudah bawaannya males, hehe. Kadang sebel juga sih, kenapa kok saya bisa benci kosmetik saat hamil, padahal inginnya tetap kece dan cantik meskipun hamil. Tapi, baik saya maupun suami tidak ambil pusing masalah sepele ini, orang hamil kan anugerah, wajahnya mau berubah seperti apapun ya tetap bersyukur. Apalagi suami malah semakin sering mengatakan saya semakin cantik sejak hamil meskipun tanpa dandanan apapun. Alhamdulillah.