Seminggu

SE-P, buka bersama Software R&D
SE-P, buka bersama Software R&D
Sudah hampir seminggu ini kantor sepi, hanya beberapa orang saja yang masuk kerja dan iu pun bisa dihitung dengan jari. Sudah hampir seminggu ini suasana kantor menjadi lebih mencekam menakutkan. Ada tawa yang begitu lepas di setiap sudut, tapi ada jeritan tangis dari dalam kubikel-kubikel tak berpenghuni. Sudah hampir seminggu ini televisi nyala dengan sembarang di setiap meja, suara sound system tetap bergema dengan seenaknya tanpa dipedulikan. Sudah seminguu ini segala hal di dalam ruangan ini berubah.

Seminggu lagi, tak akan ada lagi gelak tawa yang menggema dalam ruangan yang cukup lebar ini. Seminggu lagi, tak akan ada keceriaan yang tulus dari raut muka lelah seorang pekerja. Seminggu lagi tak akan ada orang yang sama yang menapaki langkah demi langkah ke dalam kubikelnya, tak akan ada tapak kaki tanpa suara yangtiba-tiba wujudnya ada di belakang kita. Seminggu lagi, mungkin suara televisi itu akan mati untuk selamanya, sound system akan teronggok tak terhirau oleh pemilik baru. Seminggu lagi, tak akan ada kursi yang ditarik dari dalam gudang ribuan keping disc untuk dikerjakan yang berburu dengan waktu, tak akan ada lagi tumpukan keping disc yang menjulang tinggi yang kadang menjelma seperti twin tower. Seminggu lagi, tidak akan ada lagi teriakan teriakan pasrah saat telah lelah bekerja. Seminggu lagi, hanya akan ada kenangan yang tersimpan rapi dan semoga tidak dirusak oleh pemilik baru yang keji.

Seminggu ini, puluhan pasang mata berusaha untuk tetap terjaga dari dalam biliknya dan seolah bekerja, padahal, mungkin hanya ingin tetap melihat lebih lama selama mata masih bisa melihat puluhan liter cat yang telah diukir di tembok sekian bulan. Seminggu ini, puluhan bibir tetap mencoba untuk berbincang hingga berbusa dengan rekan di sebelahnya, selama masih bisa berbincang, sebelum bibir itu tergantikan oleh aplikasi online hanya untuk sekedar saling menyapa. Seminggu ini, telinga terpasang setiap jam untuk mendengar sekecil apapun frekuensi suara yang hadir di setiap sudut ruangan yang penuh kenangan, mendengarkan jutaan cerita yang terpaksa harus terucap sebelum waktunya. Seminggu ini, puluhan raga masih terjaga untuk menciptakan sejuta peristiwa, sejuta kenangan, yang mungkin akan menjadi momen terakhir bersama. Seminggu ini, mencoba membunuh waktu dari balik kubikel meskipun tidak berbuat apa apa, hanya ingin menikmatinya, sebelum semua hal yang ada di sekeliling hilang untuk selamanya. Semuanya seakan direnggut dengan paksa meskipun terima.

Seminggu, entah apa yang akan terjadi, entah sebuah kebahagiaan atau sebuah kesedihan. Mau tidak mau, terima tidak terima, waktu yang seminggu lagi akan segera hadir untuk memisahkan kita semua dengan kejinya. Seminggu ini dan seminggu lagi, tak akan pernah melenyapkan kehadiran keluarga yang menjadi kado terindah selama hampir empat tahun ini. 

13 comments:

  1. Waktu seminggu harus digunakan dengan sebaik mungkin ya Mbak.

    ReplyDelete
  2. Yuuu.. Aku sedih.
    Semangat yaa kita semuaaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih miraa.. sukses juga buat kamu :))

      Delete
  3. Mba Ayu keren nih kata-katanya :D
    Semangat menempuh hidup baru. Semoga dengan memutuskan resign itu adalah yg terbaik :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^