[Review] Perahu Kertas

Hollaa.. Akhirnya aku balik lagi ke duniaku yang sangat menyenangkan ini. Dunia yang tanpa batas untuk mengukir tinta hitam di atas lembaran kosong ini. Dunia yang bebas! Kembali, aku bakal kasih sedikit review tentang buku #lain kali tentang kosmetik kali ya reviewnya#
Perahu Kertas yang kini sedang ramai pemutaran filmnya bagian kedua. Dan aku masih saja belum menengok ke bioskop walopun untuk film yang pertama. Alasannya, bukunya keren. Karya Dee ini mampu membuat aku bermimpi dan berimajinasi. Kembali ke masa muda, hehe. Gak perlu panjang2 kali ya aku bikin resensinya, pasti kawan blogger uda pada hapal deh ceritanya. Tapi bagiku, membaca baris demi baris cerita dari novel ini sangatlah berbeda dengan nonton filmnya. Dengan membaca, aku lebih bebas untuk berimajinasi dan membuat cerita itu menjadi nyata di otakku. Dan aktivitas itu sangat menyenangkan.
Lets start!
Kugy, penulus dongeng, penghayal, berantakan, apa adanya. Keenan, Cerdas, penuh dengan kejutan, artistik. Keduanya menyimpan cinta yang dalam. Keduanya sama2 telah dimiliki oleh hati yang lain. Kedua memiliki impian yang sama. Keduanya harus mengorbankan mimpinya.

Haiisshhh.. Gak tau ini mau nulis apaan.. wkwkwk lagi males banget.
So, lebih bijak kalo aku nulis beberpa quotes yang aku suka aja kali ya daripada aku nulis ulang alur ceritanya. OK? Setuju!!
“Gy, jalan kita mungkin berputar, tetapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri. Satu saat kamu akan jadi penulis dongeng yang hebat. Saya yakin.”
“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh.”
“Hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.”
“Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya.” 
“Kenangan itu hanya hantu di sudut pikir, selama kita diam selamanya dia tetap jadi hantu, ga akan pernah jadi kenyataan.” 
Sebenernya masih banyak sih yang bisa diambil dari novel ini. Tapi itu aja deh, karena aku suka banget dengan kalimat2 itu. Genre novel ini sebenernya buat remaja sih ya, tapi buat yang uda berumur juga enak banget dinikmati. Ceritanya ringan, alurnya jelas, bahasanya mudah dimengerti. Namun cerita ini berbobot dan tidak asal2an. Thumb up buat Dee.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^