Balada Lingerie

Setelah menikah, saya menjadi sedikit lebih perhatian dengan yang namanya underwear. Lebih perhatian ini maksudnya ya tentang bentuk fisik dari daleman yang akan saya gunakan. Sebelumnya mah mana pernah saya perhatian, paling mentok beli yang bahannya nyaman dan warna terang. Saat mau pakai pun warna antara bra dan celana dalam tidak matching pun gak jadi ambil pusing. Tapi, karena sekarang sudah ada yang memperhatikan, saya lebih teliti lagi perihal tersebut. Membeli daleman dengan bentuk yang bisa menarik perhatian suami, hehe. Dan akhirnya harus membeli sepaket antara bra dan celana dalam agar sepadan dan enak dipandang (suami). Pun dengan baju dengan nama lingerie, sebelum nikah mana pernah saya melirik barang satu ini jika belanja. Di samping belum butuh, karena malu juga jika harus memilih lingerie di toko. Terlalu banyak gengsi meskipun saya wanita, haha.

Setelah menikah, mau tidak mau kan harus punya lingerie minimal satu kan, ya (ini aturan yang saya buat sendiri, haha). Jadi, mau tidak mau ya harus berani belanjanya. Kali pertama membelinya itu pas belanja seserahan. Masuk toko underwear saja malunya minta ampun, bisa membayangkan betapa malunya saya harus memilah dan memilih deretan lingerie yang terpasang manis pada tubuh manekin. Nah, setelah memilih dan mendapatkannya, ternyata memakainya tak kalah malu pun. Baju transparan pertama yang saya punya dan kali pertama saya kenakan saat hanimun di Bali pekan lalu. Meskipun saya memilih model yang sopan tetap saja yang namanya lingerie itu rada serem kalau digunakan, hehe.

Ternyata eh ternyata, sang suami pun meminta saya untuk kembali membeli baju transparan tersebut. Saya pun menantangnya untuk membelikan, akhirnya kami berdua sama-sama kalah dengan rasa malu yang sungguh luar biasa. Untuk menyiasatinya, kami memutuskan untuk membeli secara online.

Alhamdulillah, SAH

Alhamdulillah, SAH


14.06.15
Alhamdulillah, sah sebagai pasangan suami istri.
Perjalanan panjang yang telah kami berdua lalui, senang dan susah telah mencapai satu titik yang membawa kami dalam satu ikatan suci dimata agama. Inshaa Allah dengan genapnya agama, perjalanan baru akan segera kami mulai sesuai dengan ajaran Allah dan tuntunan Rasul. Bismillahirrahmanirrahim.
Babak baru dalam kehidupan saya sebagai seorang istri yang sepenuhnya tunduk kepada suami, pun suami yang sepenuhnya bertanggung jawab terhadap saya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan barokahnya kepada kami hingga maut memisahkan, berjodoh di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.