Nice Homework #9: Bunda Sebagai Agen Perubahan

Tak terasa sudah di ujung kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional dengan saya mengerjakan Nice Homework ke – 9 yang bertema tentang Bunda Shaliha. Sejak bulan Mei, pekan pertama kelas, kami dituntun dan dikenalkan secara perhalan tentang ibu profesional, dan inilah gongnya. Bunda sebagai agent of change, seorang ibu yang bisa membuat dan membawa perubahan dalam suatu lingkungan. Entah itu dalam ranah keluarga atau di masyarakat. Setelah tes bakat, menemukan personal branding, dan menentukan passion untuk melakukan kegiatan produktif, seorang bunda pun harus bisa memiliki rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Bukan sekadar simpati, tapi empati yang diikuti dengan tindakan aktif untuk memberikan solusi bagi isu yang sedang berkembang bagi lingkungan sekitar.

Dalam mengerjakan tugas kali ini menggunakan sebuah rumus, yaitu:
PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan. Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur. Pada dasarnya, seorang bunda bisa menjadi seorang agen perubahan yang didasari rasa empati dengan bekal minat bakat yang dimiliki agar sesuai dengan misi hidup yang telah dibentuk. Dengan begitu, seorang bunda bisa menjadi wanita mandiri serta bermanfaat untuk keluarga dan masyarakat. Hanya saja, menjadi bunda produktif yang berperan aktif dalam masyarakat tetap memakai rambu-rambu. Rambu kuning berarti warning dari suami yang berarti harus ada analisa, rambu merah berarti rambu dari anak yang berarti harus stop dulu dan memperbaharui misi.

Nice Homework #8: Misi Hidup dan Produktivitas

bunda produktif
bunda produktif, sumber gambar
Nice Homework pekan 8 ini lanjutan dari pekan sebelumnya yaitu tentang Bunda Produktif. Jika di pekan 7 baru masuk tahapan menjadi bunda poroduktif dengan cara menentukan bakat, di pekan ini bekat tersebut dicocokkan dengan misi hidup yang sudah pernah kami tulis sebelumnya. Hanya saja, menentukan misi hidup dengan yakin 100 persen tanpa ragu itu susah. Pasti aja belok kanan dan kiri untuk terus memperbaiki misi hidup tersebut. Sampai saat ini pula, misi hidup yang pernah saya tulis belumlah mantab, yaitu tentang pendidikan ibu dan anak. Ilmu saya masih sangat jauh dari misi tersebut, tapi saya akan terus belajar agar tidak kalah dengan jaman yang semakin canggih. Dalam tugas pekan ini lebih mengarah ke arah teknis, secara nyata, ingin jadi apa saya hidup di muka bumi ini? Berikut rincian tugasnya:

Nice Homework #7: Tahapan Menjadi Bunda Produktif

Kelas matrikulasi sudah masuk di pekan ke-tujuh dengan materi yaitu tahapan menjadi bunda produktif. Terus terang saja, pada materi ini, saya lebih banyak menyimak dan menikmati sharing pengalaman oleh bunda lainnya karena saya sendiri masih merasa belum produktif. Atau cenderung tidak produktif sama sekali. Terlebih lagi, di pekan ini pula, dihadirkan dua orang hebat dan luar biasa dalam kelas kami yaitu Mbak Farda Semanggi dan Ibu Septi Peni dalam program 30 menit lebih dekat. Masyaallah, ilmu yang mereka bagikan kepada kelas kami sungguh syahdu, rasanya ingin seharian penuh bersama mereka. Terima kasih untuk Mbak Farda dan Ibu Septi yang menyempatkan waktunya berbagi ilmu dengan kami di Kalimantan. Terima kasih juga untuk Mbak Susi yang sudah menggiring kami untuk menacri tahu tentang makna bakat yang sebenarnya. Bakat-bakat ini untuk mengetahui kekuatan dalam diri yang nantinya akan menjadikan aktivitas sebagai bunda semakin produktif. Dan inilah hasil Nice Homework minggu ini:

  • Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :
    1. Masuk ke www.temubakat.com
    2. Isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional. Jawab questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya
    3. Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.
    4. Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7
  • Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran

Nice Homework #6: Belajar Menjadi Manajer Keluarga Handal

Kuliah matrikulasi sudah masuk di pekan ke enam yang artinya postingan ini khusus untuk mengerjakan Nice Homework alias tugas ke enam pula. Semakin kesini, materi belajar di kelas matrikulasi semakin berbobot dan semakin membuat saya bercermin. Materi dan tugas yang semakin membuat saya malu dan merasa sangat jauh dari kata pantas menjadi seorang ibu profesional. Tapi, Insyaallah tidak akan membuat nyali saya ciut untuk terus belajar dan mengasah diri. Berubah atau kalah! Itulah kalimat yang sering digaungkan oleh Mbak Susi, fasilitator kami. Kalau tidak mau kalah ya harus berubah demi masa depan keluarga, anak, dan diri sendiri yang lebih baik.

Tugas kali ini mengenai belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Peran menjadi manajer keluarga itu cukup penting bagi seorang ibu, karena ibu-lah yang akan mendampingi anak-anak serta suami serta akan memudahkan kaum ibu memahami perannya, terutama peran hidup. Dari materi dijelaskan bahwa ada beberapa hal yang membuat kaum perempuan lupa atau tidak bisa menemukan peran hidupnya, salah satunya yaitu rutinitas yang biasanya monoton, itu-itu saja. Hal ini juga terjadi pada diri saya, menjadi ibu dan bekerja di ranah domestik membuat saya terjebak dalam aktivitas yang tidak ada habisnya. Setiap hari bertemu dengan cucian baju yang menumpuk, baju yang minta disetrika, cucian piring, dapur kotor, mainan anak yang berserakan, suami yang minta masakan ini itu, atau minta uang ke suami untuk ini itu. Bahkan kesempatan untuk mandi pun tergadaikan. Bukannya mau mengeluh, tapi saya memang mengeluh. Bukannya tidak bahagia, tapi badan pun terasa capek. Mungkin, saatnya untuk mendelegasikan tugas rumah tangga dan bukan berarti lepas tangan. Melalui tugas ini pula, saya akan memilih dan memilah aktivitas harian mana yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa didelegasikan, entah itu kepada suami atau merekrut seorang asisten rumah tangga.