Anisa AE, blogger Inspiratif, sumber: facebook Mba Anisa |
"Ada untaian rasa yang tak kau mengerti. Ada setangkup keinginan yang tidak kau ketahui. Pun ada sekian harapan yang kuingin kau penuhi. Tak ada keberanian lisan ini. Segan, khawatir, takut kau akan tersakiti. Maka di lembaran ini kutorehkan semua isi hati. Harapku… untukmu…"
Itulah potongan kalimat yang terletak di belakang buku antologi pertama saya yang bertajuk Harapku Untukmu, buku itu dipublikasikan oleh AE Publishing. Awalnya malu-malu kucing mengikuti sebuah ajang menulis yang karya pemenangnya akan dibukukan, tapi ternyata membuahkan hasil. Meskipun baru sebuah buku antologi tapi memberi semangat saya kala itu untuk terus menulis. Rasa terima kasih saya ucapkan tak terkira kepada AE Publishing yang ternyata pemiliknya adalah seorang blogger kondang dari Malang berdomain anisaae.com.
Saat itu saya belum mengenal siapa itu Mba Anisa, justru saya berkenalan lebih dulu dengan penerbitan yang dikelola. Saat itu memang saya tergabung dalam grup Facebook Antologi Es Campur yang dikelola Mba Anisa, tapi tdak benar-benar mengenal siapa beliau. Saya ‘berjumpa’ secara langsung dengan Mba Anisa dalam satu grup chatting Blogger Perempuan yang ternyata orangnya sungguh asyik dalam bercerita. Banyak kisah yang diberikan Mba Anisa dalam grup tersebut, kisah yang membawa saya pada rasa bersyukur sekaligus rasa bersalah terhadap apa yang saya terima selama hidup di dunia ini.
Baca Juga: Melawan Lupa Bersama Meutia Rahmah
Khoiun Nisaul Abidah, itulah nama lengkap Mba Anisa, ibu dua anak yang dilahirkan dalam keluarga yang religius kuno, yang menganggap pendidikan itu tidak penting bagi wanita. Sehingga pada saat sekolah dasar Mba Anisa pindah dari sekolah biasa ke sebuah madrasah agar bisa ‘mondok’ sesuai dengan keinginan Abahnya. Padahal kala itu Mba Anisa kecil sudah menunjukkan prestasinya. Akhirnya Mba Anisa harus memberontak karena terkekang sehingga sempat putus sekolah dasar. Syukur ada seseorang yang membantu Mba Anisa untuk sekolah lagi hingga tamat SMP. Setelah lulus, Abah Mba Anisa memintanya untuk ‘mondok’ lagi dengan ancaman dan akhirnya menurut. Ternyata banyak sekali masalah yang terjadi saat di pesantren (sebenarnya ada banyak kisah yang diceritakan Mba Anisa tapi tidak akan saya tulis dalam artikel ini demi kepentingan beliau), Abah Mba Anisa pun dipanggil Sang Maha Pencipta. Akhirnya Mba Anisa resmi putus sekolah.
Baca Juga: Wiwid Wadmira, Mom Blogger Kreatif
Putus sekolah tidak membuat semangat beliau turun, bahkan semakin membara. Sekitar tahun 2006, Mba Anisa mulai untuk bekerja di sebiah cafe dan rumah makan secara bersamaan. Pernah kerja di wartel 3 bulan dan pabrik rokok selama 4 tahun. Selama bekerja di pabrik rokok, Mba Anisa pun juga bekerja sebagai reporter lepas untuk sebuah situs di Kepanjen hingga akhirnya mengenal duni blogging karena sempat menjadi panitia pelatihan blog. Hingga tahun 2011 berdirilah AE Publishing meski dalam kondisi terbatas tanpa komputer. AE Publishing sudah punya lebih dari 200 buku dan punya beberapa lini yang berdiri sendiri, diantaranya UNSA Press dan Oksana Publishing. Dari penerbitan inilah saya mulai menjadi pemateri di beberapa acara, Kampus UPN, Unikama, dan UM.
Baca Juga: Yonna Kairupan, Emaknya Para Zombie
Tahun 2014, Mba Anisa mulai serius untuk optimasi blog, belajar adsense, dan mulai menerima job review dari beberapa agensi. Terbukti, banyak sekali tips blog yang ditulis beliau dengan bahasa yang muah dipahami dan tida menggurui. Jujur, saya sering intip tips-tips yang diberikan Mba Anisa dalam blognya, seperti tips 8 Cara Mendapatkan Job Review. tips yang sangat bermanfaat untuk saya yang sedang mencari segenggam koin dari blog melalui job review, hehe. Satu tips yang paling mengena adalah: Jangan Perhitungan - Jangan menghitung untung rugi saat menjadi blogger baru. Anggap amal deh. Allah juga yang bakal balas.
Senang sekali bisa mengenal Mba Anisa, blogger inspiratif, pekerja keras, dan pantang menyerah. Keterbatasan bukanah sebuah alasan untuk tidak berkembang dan meraih prestasi. Meskipun seorang ibu dari dua anak cantik, tapi masih mampu mengelola sebuah penerbitan buku, dan mengisi acara pada pelatihan blog di UM. Bahkan beliau sukses melakukan presentasi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang hingga menjalin kerjasama. Prestasi yang patut untuk dicontoh.
iya tuuuh...mbak anisa keren. dan selalu bilang dirinya cuma tamatan SMP.
ReplyDeletesaya juga senang cari ilmu di anisae.com meski kebanyakan cm jadi silent reader.
dan mb anisa ini juga jadi rujukan teman-teman kalo mau belajar statistik dan trik blogging.
mb nisa emang kece
ReplyDelete