Manusia bisa menjadi seorang khalifah meskipun punya sifat yang serakah. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dengan akal, nafsu, dan perasaannya, namun sejatinya, tak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Semua manusia diciptakan berbeda baik kelebihan dan kekurangannya meskipun berasal dari darah yang sama. Banyak sifat dan sikap tak terduga dari seorang manusia yang bisa membangun atau menghancurkan suatu peradaban. Meskipun dicap serakah, manusia tetaplah istimewa. Meskipun dibilang culas, manusia tetaplah yang paling cerdas. Meskipun dikata pendosa, manusia tetaplah yang bisa berkuasa. Semua berawal dari hati manusia.
Manusia itu serakah.
Katanya sudah lumrah jika manusia itu punya sifat yang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, selalu ingin menambah dengan kuantitas atau pun kualitas yang lebih tinggi. Selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki, selalu merasa kurang nikmat makanannya, kurang empuk kasurnya, kurang tinggi jabatannya, kurang banyak mobilnya, dan kurang besar rumahnya. Pada akhirnya, manusia lupa untuk bersyukur. Serakah adalah penyakit hati yang memang sudah ditanamkan setan sejak awal manusia diciptakan. Karena keserakahanlah, nabi Adam dikeluarkan dari surga dan akhirnya turun temurun ke semua manusia. Parahnya, sifat serakah selalu dibarengi dengan sifat dengki atau iri hati, sepaket. Karena iri melihat gemilangnya orang lain bisa membuat seorang manusia menjadi lebih buas untuk memenuhi rasa puasnya, yang sayangnya rasa puas itu tidak akan pernah habis hingga manusia dikubur di dalam tanah. Paket dengki dan serakah bisa mendorong manusia untuk bertindak semaunya, melakukan apa saja untuk memenuhi hasrat tersebut tanpa peduli cara itu benar atau salah, termasuk merampas hak manusia lainnya. Tak heran jika banyak korupsi di negeri ini.