Cerita Lebaran


Sebelumnya, mohon maaf lahir bathin untuk semua teman di dunia maya yang sudah setia membaca isi blog ini. Maafkan jika ada tulisan-tulisan yang kadang memang saya sengaja untuk nyentil sesuatu yang tidak pas di hati saya, hehe. Kadang saya memang suka menyampaikan dengan tulisan untuk menunjukkan mood seperti apa yang sedang hinggap di hati saya. Semoga saya tidak terlambat menyampaikan maaf ini dan semoga kita semua dipertemukan dengan Ramadhan taun depan untuk mencari keberkahan selanjutnya ^^

Cerita lebaran taun ini, tidak ada yang spesial mungkin ya, tapi saya menikmatinya hingga akhirnya terkena tipes lagi saat akan balik ke rantau. Tahun ini saya lebih banyak menghabiskan waktu saya di Lamongan bersama nenek yang saya panggil Emak. Ada yang berbeda, karena sudah tak ada lagi Mbah yang dulu selalu setia mendengarkan curhatan setiap saya pulang kampung. Tidak ada lagi minyak wangi aroma melati yang semerbak di penjuru rumah di hari raya ini. Sepi. Hingga akhirnya hanya ada jutaan doa yang berkalang air mata untuk Mbah yang Insyaallah sudah tenang di alam sana. Aamiin.

Cerita kedua tentang keinginan saya bertemu dengan ayah yang sudah sekian tahun tak pernah saya jumpai. Lebaran tahun ini dia pulang ke kota kami, lebih tepatnya sebelum lebaran dimana saya sendiri masih di Cikarang. Well, saya pun tak bisa berjumpa dengannya. Mengapa dia tak menunggu anak gadisnya pulang? Keinginan itu sepertinya sirna dan kembali membuat saya enggan untuk menjumpainya. Ah, saya memang tak tahu dimana dia berada, saya hanya mendapat kabar bahwa dia pulang ke kota kami untuk beberapa hari.

Cerita selanjutnya adalah: akhirnya SIMku jadi setelah 4 bulan menanti. Baca cerita saya tentang proses pembuatan SIM yang pernah saya lakukan dengan cara yang cukup nakal pada postingan ini. Lengkap sudah SIM yang saya miliki, SIM C dan SIM A, hahahha #tertawanakal. Walaupun saat mengurusnya berkas SIM A saya hilang dan sempat beradu otot emosi dengan beberapa polisi, akhirnya saya bisa mendapatkan SIM tersebut dengan cukup sulit. Proses rayu merayu pun berlangsung sedang saya ketar ketir dengan jadwal pesawat yang sudah mepet. Well, jangan pernah pake calo, yaa...ampun saya :D

Hmmm.. Mungkin itu saja cerita lebaran saya. Cerita spesial dan personal lainnya biarlah saya simpan baik-baik di dalam hati. Terkait saya yang terkena tipes karena saya mondar mandir Sidoarjo-Lamongan-Surabaya beberapa kali menggunakan sepeda motor. Dan sekali waktu saya melakukan perjalanan Lamongan-Surabaya-Sidoarjo pada malam hari. Jadi pantas rasanya jika saya mendapat ganjaran sebuah tipes :(

Have a nice friday ^^

6 comments:

  1. Minal aidin Wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan batin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf lahir bathin juga mbak Santi,, salam buat krucil2nya yak :D

      Delete
  2. Selamat hari raya Idul Fitri. Jangan lupa tetap jaga kesehatan ya, jangan smp kena tipes lagi *hebat loh, bolak balik pake motor ke tiga area di malam hari pulak*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap mbak Ria, aku lebih milih motor mbak, kalo naik bus pasti rame banget dan aku gak kuat lama2 di dalam mobil #katrok hehe

      Delete
  3. Minal aidin Wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan batin ya mba

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^