Mba Alida dan suami, dok: facebook Mba Alida |
Lid Bahaweres, Blogger Jurnalis Keren - Rachmawati Alida Bahaweres adalah nama lengkap pemenang kocokan Arisan Link Blogger Perempuan selanjutnya, yang akan saya sapa dengan panggilan Mba Alida. Beliau adalah seorang blogger yang sudah punya banyak sekali jam terbang tentang dunia jurnalistik. Keinginan menjadi jurnalis tersebut dimulainya saat gemar membaca buku sejak kecil meskipun sempat pindah ke Ambon untuk mengikuti orang tua sejak umur 3 bulan. Tapi Mba Alida kembali lagi ke tanah kelahiran yaitu Sidoarjo dan menimba ilmu dalam bidang jurnalistik di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS). Pasti senang sekali bisa kuliah sesuai dengan minat yang dimiliki, tidak seperti saya yang ‘nyasar’ ke dunia listrik yang mau tidak mau harus saya cintai dan ternyata membawa pengalaman baru bagi saya, hehe.
Baca Juga: Anita Carolina, Seorang WriterPreneur
Sepertinya semesta memang sedang ada di pihak Mba Alida atau memang karena ketekutannya sehingga pada semester 3, Mba Alida sudah menjadi seorang jurnalis freelance pada sebuah tabloid di Jawa Timur dengan bayaran 150 ribu per artikel. Tahun sekian, uang 150 ribu pasti gaji yang cukup besar, benar tidak, Mba? Saat tabloid tersebut tutup, Mba Alida menjadi kontributor di majalah Gatra yang berlangsung hingga lulus kuliah. Bahkan setelah lulus pun, Mba Alida ditarik oleh majalah Gatra di kantor Jakarta yang lebih banyak menulis tentang isu perempuan. Tapi bukan jurnalis namanya jika tidak bisa menulis topik lainnya. Dan Mba Alida membuktikannya dengan mampu menulis berbagai macam isu seperti hukum, politik, kesehatan, dan isu lainnya. Bahkan, Mba Alida pun aktif berorganisasi dan menjadi pengurus selama 2 periode di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang lebih banyak bertugas mengenai pengawasan serta pelatihan pemberitaan terkait perempuan juga pekerja jurnalis perempuan. Sepertinya Mba Alida ini memang tertarik pada segala hal yang berhubungan dengan dunia pekerja perempuan. Bahkan pada salah satu postingannya di blog menuliskan tentang hak-hak pekerja perempuan.
Apa yang ditulis Mba Alida tentang hak pekerja perempuan membuat saya bernostalgia pada 4 tahun saat saya masih bekerja di satu-satunya perusahaan yang menjadi pilihan saya sampai resign. Saya akan membuat sedikit perbandingan tentang undang-undang yang ditulis oleh Mba Alida pada postingannya dengan apa yang selama ini saya rasakan selama bekerja:
- Masalah jam kerja shift 23:00 – 07:00. Saya dulu memang bukan pekerja shift tapi saya punya banyak teman yang bekerja shift dan mengetahui sendiri aturan perusahaan yang memang dikirim ke semua karyawan. Semua karyawan shift malam (laki, perempuan, hamil, tidak hamil, tanpa terkecuali) mendapat jatah makan malam dan snack malam yang menurut saya cukup bergizi seperti susu, bubur, dan roti. Perusahaan juga menyediakan ruangan khusus untuk istirahat yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan, Insyaallah aman. Perusahaan juga menyediakan bis jemputan untuk semua shift, bukan hanya malam tapi juga pagi dan karyawan non-shift. Jadi Alhamdulillah mantan-kantor saya sudah memenuhi undang-undang yang berlaku, turut bangga dong, hehe.
- Cuti haid menurut UU Ketenagakerjaan Pasal 81. Kantor saya dulu memberi jatah maksimal 2 hari untuk cuti haid dengan menyertakan surat keterangan dari dokter atau klinik kantor. Ehem, ada loh beberapa teman saya (dari perusahaan lain) yang menganggap saya manja saat mengajukan cuti haid, padahal cuti haid juga sudah diatur dalam undang-undang.
- Saat hamil dan menyusui. Lagi-lagi saya katakan bangga pada mantan-kantor (hahaha) yang memberikan cuti hamil selama 3 bulan dan menyediakan ruang laktasi khusus ibu menyusui di klinik. Bahkan memberikan snack pendukung bagi ibu hamil dan menyusui. Memang saat itu saya belum merasakan ruang laktasi, tapi sempat beberapa minggu merasakan cemilan pendukung saat hamil muda. Pengurangan jam kerja juga dilakukan dan larangan keras untuk lembur kecuali ada pekerjaan yang memang sangat mendesak sekali.
Dari 3 hal yang disampaikan Mba Alida pada postingannya, ternyata perusahaan tempat bekerja saya dulu sudah memenuhi syarat dari kacamata saya pribadi. Tapi ternyata masih banyak juga perusahaan lain yang kurang mendukung hak pekerja perempuan. Harusnya postingan mba Alida disebarluaskan agar semakin banyak yang paham. Itu sedikit ulasan tentang salah satu postingan Mba Alida, semoga bisa mencerahkan semua pihak.
Baca Juga: Belajar tentang ASI dari Dunia BiZa
Oiya, Mba Alida ternyata bertahan di Majalah Gatra hingga 8 tahun, lho. Sebuah rekor menurut saya bagi seorang perempuan, jarang-jarang ada yang betah bekerja selama itu dalam satu perusahaan kalau tidak benar-benar cinta pada pekerjaannya sebagai jurnalis. Pada tahun 2013, Mba Alida pindah bekerja di Kompas TV sebagai Koordinator Liputan untuk wilayah Jabodetabek selama satu tahun, lalu menjadi Koordinator Peliputan Daerah Kompas TV. Kepindahan Mba Alida ke Kompas TV bersamaan dengan kuliah S2 di Kriminologi FISIP UI dan masih dalam tahap akhir pengerjaan tesis. Duh, aduh, keren sekali Mba Alida ini, sudah menjadi ibu tapi tetap tidak meninggalkan rasa cintanya pada dunia jurnalistik. Iri, deh, Mba. Eh, sekarang ditambah lagi menjadi blogger aktif di http://www.lidbahaweres.com/ yang sudah punya banyak postingan. Bagi tips mengatur waktunya, dong, Mba, hehe. Semoga tetap bisa bekerja dengan senang hati, ya, Mba. Tetap bisa menyuarakan segala hal tentang dunia perempuan, dan tetap menjadi istri dan ibu yang disayang keluarga. Aku padamu, Mba :)
Mba Ayuu, terima kasih postingannya. Keren euy. Bahkan mengulas tentang jam kerja. Terima kasih yaa. Aku padamu juga, mba Ayu :)
ReplyDeletehokeee.. sama2 mbaakkk... idaman pokoknya :)
Deleteperusahaan tempat kerjanya bikin mupeng. tahun berapa ya mbak alidanya jadi freelance?
ReplyDeletedari tahun 2003 mas
Deletewaktu pertama ke blog mba..alida... terkagum2 dengan gaya bahasanya yang pas..titik koma...berasa baca koran kompas..dan bukan pos kota..he2..
ReplyDeletesetelah baca bionya... "pantes..aja.." he2 keren..
hehehe khas jurnalis ya mba, keren banget emang
DeleteMakasih jadi kenal lebih dekat dengan mbak Lid. Sering saling bw tapi secara pribadi barutau sekarang. Hebat betul ya beliau ini. Salut.
ReplyDeletesaya juga terkagum kagum dengan mba ALida nih mba
Deletesalut sama mba Alida, mantep juga kisahnya.
ReplyDelete8 tahun bekerja di gatra betah banget, udah sreg disitu ya mba.
lanjut S2 juga salut lah pokoke.
mantan perusahaan mba dulu bagus juga ya mba udah memenuhi aturan, masih banyak juga ternyata ya yang belum sesuai aturan.
kece dari lahir kayaknya nih mba alida hehe
Deletekeren,,,salam kenal ya mbak,,
ReplyDeletemonggo kalo mau kenalan lebih lanjut :)
DeleteMba Alida kenalan dooong, bagi2 ilmunya ^^
ReplyDeleteahahah silakan ke blognya beliau :)
Deletewooww kereen Mba Lid ini..aku belom kenaaal , kenalan dulu ahh
ReplyDeletesok atuh teh, mangga :)
DeleteSalam kenal, Mbak Alida. Sangat salut, seorang ibu tapi aktif di dunia jurnalis, bahkan pendidikannya pun tidak ketinggalan.
ReplyDeletepaket komplit ya mbak, sema terpenuhi dengan baik
Deletewow, keren banget... dengan semua kesibukan masih bisa komitmen posting teratur di blog... Kl soal hak perempuan, yg juga perlu ditanyakan, tanggung jawab sama tp gaji kok suka beda ya?
ReplyDeletekalo di tempatku kerja dulu gaji berdasar grade sih mbak, gak pernah berdasar gender
DeleteJujur ya Mbak, semenjak ada arisan ilmu ini banyak orang keren-keren yang saya kenal. Salah satunya Mbak Lid ini. Semoga ketularan kerennya ya. Aamiin.
ReplyDeletebener banget mba ika, banyak mengenal blogger keren nan kece
DeleteMbaak,.. Aku belum kenal dengan beliau. Makasih yaa mbak, jadi tahu ttg beliau.
ReplyDeleteOiya mbak, ikutan giveaway di blog ku duonkk :)
meluncur ke tekape mbaaa :)
DeleteWuaaah keren kali mak satu ini. Seolah semua cita-citaku udah diwakili. Xixixi
ReplyDeleteaku juga berpikir demikian, alhamdulillah ada sosok wanita seperti mba alida
DeleteKomplit bgt kupasan artikelnya jadi bikin paham nih ternyata mbak Alida jurnalis handal😆👍
ReplyDeletethenak you mba tanty :)
Deletewuihhh, Mbak Alida kulianya S2 di Kriminologi FISIP UI ? Jurnalis? Blogger?
ReplyDeleteckckckcckk *Two Thumb up*
angkat 4 jempol kalo dari saya heheh
Deletepengalaman akan selalu menjadi harta berharga yang membuat banyak orang segan
ReplyDeletebenr banget bang, pengalaman gak pernah bohong
DeleteWaah..keren banget ya Mba Alida, sangat mencintai pekerjaannya dan juga pejuang hak-hak pekerja perempuan. Habat!
ReplyDeleteLangsung menuju ke blog Lid Bahaweres ya, supaya lebih mengenal blogger jurnalis yang handal ini
ReplyDeletesalut buat jurnalis-jurnalis Indonesia ... yg berjuang untuk memberikan wawasan kepada generasi bangsa!
ReplyDeleteSubhanallah mbak ternyata S2, saya belum bisa mbak masuk kuliah soalnya masih kurang biaya masih dalam tahap mengumpulkan biaya untuk melanjutkan kuliah lagi.
ReplyDeletewihii begitu ya mba,,, jadi kalau kita bertahan lebih dari 8 tahun baru dikatakan cinta... Hihi... kalau gitu saya cinta keluarga aja biar ga cuma 8 tahun tapi seumur hidup.,.. hihi.
ReplyDeleteaniwei mba Rach ini memang keren ya... kerreeennn
Gw baru tau singkatan STIKOSA AWS itu kalo ada almamater wartawan surabaya hehehe. Dulu jaman masih tinggal di gresik sering banget baca tulisan AWS ini
ReplyDeleteSalam kenal ya, wah keren di Majalah Gatra 8 tahun
ReplyDelete