dokumen pribadi: wallpaper monitor dari 삼성 |
Mimpi. Setiap orang berhak kan untuk bermimpi? Jangan takut untuk tak mampu, padahal kita hanya bermimpi. Mimpi itu indah kok, ibarat pepatah, mimpi itu bunga. Dan bunga itu harus kita semai agar semakin indah dan subur. Begitu pula mimpi, jika hanya dibiarkan bergelantungan di dahi ya gak bakal terwujud. Harus ada ekstra aksi untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata. Kalau kata novel 2, segala sesuatu itu diciptakan dua kali, di alam mimpi kita dan didunia nyata.
Saat menulis postingan ini saya sedikit mengulik masa lalu, tepatnya masa kecil yang saya lewati di desa. Mimpi yang saya ciptakan saat saya berseragam putih merah di gedung sekolah negeri yang terbilang sangat kecil tapi dipenuhi dengan prestasi manusia-manusia kecil yang tak mau diam.
"Saya mau jadi insinyur, soalnya insinyur itu pintar dan bisa keliling dunia."
Pada saat saya mengucapkan kata insinyur, sejatinya saya pun tak tahu apa arti sebenarnya. Pekerjaan seperti apa yang dilakukan oleh insinyur. Yang saya tahu bahwa seorang insinyur itu pintar dan bisa menciptakan sesuatu. Itu pemikiran saya saya di kelas 4 SD. Saya sendiri tidak begitu ingat, cita-cita apa saja yang pernah saya ucapkan sewaktu kecil. Tapi yang pasti, saya tak pernah mengucapkan kata dokter. Ah, hanya karena saat itu saya takut dengan jarum suntik hahaha.
Waktu terus berjalan hingga pemikiran saya bisa menjadi sedikit lebih dewasa, namun mengenai cita-cita saya tetap ingin jadi insinyur. Nah, pertanyaan demi pertanyaan kembali muncul. Mau jadi insiyur apa? dan jawaban saya adalah, pokoknya saya mau jadi orang yang pintar! Dari kalimat itu akhirnya membawa banyak perubahan dalam diri saya. Saya berani untuk menembus batas yang katanya orang tidak akan bisa diraih.