[BeraniCerita #14] Kucing Hitam

credit
Tubuhnya yang hitam kekar menggeliat di atas ranjang papan tanpa kasur, matanya membelalak ke seluruh penjuru rumahnya. Kumisnya yang tebal bersungut saat tak didapati istrinya di seluruh rumah.  Kemarahannya membuat wajahnya semakin legam. Mulutnya pun mulai menggerutu tak tentu. Meledaklah amarahnya seketika.

“AVANTI!! Dimana kau?”

Diulangnya sekali lagi menelisik ke seluruh penjuru rumahnya, namun tetap saja tak ditemukan keberadaan istrinya. Dia semakin geram, tangannya mengayun kursi kayu dan membantingnya ke tanah. Segala yang dilihat matanya menjadi sasaran kalapnya emosi.

Meong... Meong…

Sorot matanya menajam mendengar suara kucing dari balik pintu dapur rumahnya. Dengan langkah gesit dia menuju dapur dan mencari suara manja sang kucing.

“AVANTI!!!”

Seekor kucing hitam dengan mata kuning menyala menatapnya tajam. Suara kucing yang nyaring dan manja itu membuatnya semakin geram dan emosi.  Diambillah sebuah balok kayu yang bertengger tak berguna dari balik pintu dapur. Seketika balok kayu itu pun melayang ke tubuh kucing hitam beberapa kali. Kucing hitam itu berlari terhuyun, namun lelaki itu pun tak membiarkan kucing hitam itu lolos dengan selamat. Beberapa kali balok kayu yang ditangannya menghempas tubuh dan kepala sang kucing hingga tak berdaya.

Meoong…

Suara kucing hitam itu pun semakin lemah. Akhirnya lelaki itu membiarkan kucing itu pergi dengan beberapa boncel pada tubuh kurusnya.

*****

Avanti berjalan terseok menuju rumahnya. Badannya penuh luka lebam, kain sari yang dia gunakan sobek dimana-mana. Rambutnya terurai sembarang. Dengan wajah yang merintih dan bekas darah yang mengalir dari hidungnya, dia menghampiri suaminya yang duduk lesu di atas kursi reot.

“Apa kau mencariku, Suamiku?”

“Apa yang terjadi denganmu, Avanti?”

“Kenapa kau mencariku, Suamiku?”

“Aku hanya ingin kau memotong kuku jempol kakiku yang memanjang ini. Aku tak dapat melakukannya sendiri. Apa yang terjadi dengamu, Avanti? Jelaskan padaku!”

Istrinya tak menjawab, mata kuning yang biasanya menyala terang kini terlihat lelah saat menatap suaminya. Lelaki itu tercekat mengingat kejadian siang tadi saat dia bertubi-tubi memukul seekor kucing hitam dengan balok kayu. Kucing hitam itu bermata kuning menyala. Pikirannya menelisik cerita warga tentang kemampuan wanita suku Bengali asli yang bisa mengubah wujud menjadi seekor kucing hitam.

“Aku membawakan kau 3 butir telur angsa dari kandang di ujung sana. Untung pemiliknya tidak membakarku saat mengetahui aku mencuri telur angsanya.”

Maafkan aku, Avanti. Aku tak tahu.

*****
364 kata

19 comments:

  1. >.<
    aku memang tidak suka dengan kucing, tapi sebisa mungkin aku tak pernah mau menyakiti kucing atau hewan lainnya..
    *salah fokus :D

    Ceritanya bagus mbak, namun endingnya kurang mengigit. hehehe...

    ReplyDelete
  2. Waahh istrinya sendiri digebukin yah.

    ReplyDelete
  3. KDRT, NIH! BHAHAHA, WAH! CAPSLOCKNYA GAK BISA MATI! GIMANA, NIH! WAAAAAAaaaaaa, nah normal lagi.... ;-)

    suaminya baru tau apa gak tau kalo istrinya bisa jadi kucing? Iseng bgt, marah2 cuma pengen dipotongin kuku kakinya... Ckckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba dibaca lagi bang, entar pasti tau ending yang sesungguhnya :)

      Delete
  4. salam, bagus ceritanya, ternyata ada ya suku yang bisa begitu, suku Bengali itu di mana mbak?, jadi nambah pengetahuan ku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Bangladesh, itu hanya mitos sih, bener gak nya belum tau pasti :)

      Delete
  5. ngeri ngeliat kucing warna hitam mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga serem ngeliat kucing hitam, berasa mistis hehe

      Delete
  6. Ih selalu keren tulisannya ngiri deh kalao masih mudah udah pinter nulis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga masih belajar mbak, semangat belajar bikin FF :)

      Delete
  7. Masih bingung dg endingnya. Mungkin aku harus baca lg ;)

    ReplyDelete
  8. huwahhh... baru tau ternyata wanita suku Bengali bisa begitu..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^