Hidup di muka bumi memang tak akan luput dari cobaan dan rintangan, seperti yang saya tulis pada tantangan Pojok WB Idol pertama, ada beberapa hal yang menjatuhkan saya dan membuat putus asa. Tak jarang memang saya merasa kalah dengan keadaan, mengibarkan bendera putih terhadap segala macam masalah yang datang silih berganti. Bahkan pernah saya berharap sebuah keajaiban untuk mengubah segala kesusahan yang menimpa saya dan keluarga. Pada tantangan pertama, saya beberapa kali menyebutkan untuk stay positive baik sikap maupun pikiran. Percayalah, bahwa perjalanan saya untuk stay positive tersebut sangatlah berliku. Untungnya saya punya keluarga pendamping yang selalu mendukung saya. Tapi ada seorang yang dari dulu hingga sekarang masih menjadi alasan saya untuk bertahan adalah adik perempuan kandung yang usianya berjarak 6 tahun dengan saya, sebut saja Titi. Sebenarnya saya punya adik tiri, dua dari keluarga ayah dan dua lagi dari keluarga ibu, dan mereka punya kehidupan masing-masing. Itu lah yang membuat saya dan Titi harus berdiri sendiri, mandiri, dan tak mengusik dua keluarga tersebut.
Di masa sulit setelah orang tua kami bercerai, Titi yang membuat saya berjanji untuk tidak menjadi remaja nakal seperti korban broken home kebanyakan. Titi memang masih sangat belia saat itu, bisa dibilang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tua, itulah mengapa saya harus menempatkan diri sebagai seorang kakak, ibu, dan ayah untuknya. Saat itu saya berpikir, jika saya menjadi remaja yang rusak otomatis Titi akan lebih rusak dari saya. Tidak mudah, karena saat itu pun saya masih SMP yang juga butuh kasih sayang.
Awalnya saya tidak begitu akrab dengan Titi, dia masih kecil, tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Tapi kok lama-lama kasian jika dia harus ikut merasakan emosi yang campur aduk dari segala sisi, belum lagi kenyataan orang tua kami sama-sama menikah lagi. Dorr... Lengkap sudah jika ingin benar-benar hidup sendiri. Orang tua tiri kami memang tidak kejam seperti cerita kebanyakan, tapi mereka ternyata tidak bisa menjadi orang tua yang sebenanya untuk kami. Ayah dan ibu tiri kami tidak kejam seperti ibu tiri Cinderella, tapi juga tidak sebaik Ashanty pada Aurel, hehe. Itulah mengapa saya ingin membuat Titi lebih bahagia, lebih mendapat perhatian dan kasih sayang hingga membuat kami berdua lebih akrab dan saling mengasihi. Dari kondisi itulah prinsip stay positive saya dapatkan. Dari situ berpikir bagimana caranya bisa kuliah, lalu dapat kerja layak, dan bisa membiayai sekolah Titi. Alhamdulillah selama bekerja 4 tahun di Samsung sudah punya tabungan khusus untuk bekal Titi kuliah. Hingga akhirnya saya harus resign.
Maksud hati ingin berhenti total mencari uang setelah menikah, tapi saya sudah berjanji untuk membiayai kuliah Titi yang bulan ini sudah masuk bangku perkuliahan di sebuah Institut Agama di Tulungagung, Jawa Timur. Semangat menggebu untuk menghasilhan uang terus tumbuh karena 100% biaya kuliah saya yang tanggung. Paling tidak selama 4 tahun Titi kuliah, tidak ada yang namanya terlambat bayar atau kehabisan uang makan. Nyatanya mencari kerja di Sampit seperti mencari kesalahan diri sendiri, susah. Jika ada yang cocok, syarat pertama adalah belum menikah atau umur maksimal 24 tahun, hiks. Yang akhirnya saya mulai menghasilkan uang dari blog gendhiss ini. Memang uang yang didapat tidak sebanyak kerja kantoran, tapi sampai saat ini masih cukup untuk uang bulanan Titi. Harapan saya, semoga Titi bisa meneruskan cita-cita saya menjadi sarjana, saya mah cukup diploma saja. Semoga Titi bisa meraih apa yang dicitakan, apa yang diimpikan, InsyaaAllah saya siap mendampingi meskipun harus terhalang jarak karena dengan kondsi saat ini (yang tidak bisa saya ceritakan) kami memang harus berjuang untuk mendapat kebahagiaan kami sendiri.
Terlebih lagi Titi memiliki sifat yang sangat jauh berbeda dengan saya. Dia lebih introvert dan lebih sering memendam emosi dalam hati. Dia ringkih dari segi fisik dan bathin, tidak seperti saya yang tahan banting. Kelemahannya memang tidak bisa saya jadikan alasan untuk berjuang, namun kehadirannya yang berasal dari satu sel sperma dan rahim produksi yang sama membuat ikatan itu semakin kuat. Sama-sama saling menguatkan dan terus memberi semangat. Saya ingin menjadi satu-satunya keluarga yang peduli denganya, yang selama masa kecil dan remajanya tidak bisa menikmati indahnya sebuah keluarga. Saya ingin memberikan cinta sepenuh hati untuknya, kasih sayang berlimpah yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya. Saya ingin mempertahankan satu-satunya orang yang sedarah dengan saya, Septi Cahyaningtias.
Sisters are Different Flower From the Same Garden |
Postingan ini untuk Pojok WB Idol.
Hmmm aku punyanya adik cowok, jadi nggak bisa deket gini. Deketnya malah sama kakak iparku yg cewek :D
ReplyDeletebiasanya klo gendernya sama bisa deket ya mbaa.. tp ini aku ya gak deket2 banget sii
DeleteSungguh kakak yg sangat mulia...hiks terharuuu
ReplyDeleteaamiinn.. semoga bisa istiqomah mba
DeleteJadi keinget kakakku :'). Semangat buat nyekolahin adeknya Kak Ayu! :D :D
ReplyDeleteSemangat jugaa buat Bulan dan keluarga ^^
Deleteaaaakkkk terharuuuuu... sehat terus ya mbak ayu. biar cita2nya tercapai, dan adiknya bisa sarjana. aamiin
ReplyDeleteaamiin, Do... aamiin.. makasih yaaa
DeleteMashaAllah, terharu. Salut Mbak, udah berkeluarga tapi nggak lupa sama Adik. Semoga saya bisa kayak gitu. Semangat!
ReplyDeletekrn dia satu2nya keluarga yg harus aku sayangiii :)
Deleteterharu banget mba ayu :'( semoga selalu diberi kebahagian amin
ReplyDeleteAamiin.. suwun ya, Ndukk :).. aku terharu kamu bikin blog supaya bisa komen postinganku heheh
Deletesungguh bahagia ya, bisa memberikan sesuatu yg berarti utk org yg kita sayangi
ReplyDeletebenar mbaakk.. saling mengasihi satu sama lain
Deletekaaaakkkk, beda tipis cerita nya sm aku. beda usia nya itu yang bikin kita sayaang banget sama adek :)) . sehat terus kak. alhamdulillah ya suami nerima kalau kaka ngebiayain adek. doain aku biar bisa jadi kayak kaka. mampu ngebiayain hidup adek
ReplyDeleteAamiin.. belajar yg rajin, ya, Mia.. perjalananmu masih sangat panjaaaanggg
Deletesalam buat titi...
ReplyDeletesemoga kebaikan mbak dibalas Allah.. :))
Semangat kak !! terkadang saya juga kasian sama kakak saya yang ngebiayain saya kuliah :")
ReplyDeleteSemoga jadi lebih banyak rezekinya ya, Ayu. Biar bisa menyekolahkan sampai selesai. :)
ReplyDeleteBeruntung ya Kak Titi mempunyai kakak seperti Mba Yu :))
ReplyDeleteAnugerah terindahhh..
ReplyDeleteAnugerah terindahhh..
ReplyDelete