credit |
Setiap malam aku selalu memberikan senyum termanisku untuk
para pria kesepian itu. Kadang aku juga memberikan senyum genit agar mereka
tertarik padaku dan aku akan memilih pria yang mampu membayarku dengan harga
tinggi. Lihatlah, mereka sangat menginginkan aku. Mata yang selalu terisi
dengan nafsu yang membara. Aku tidak perlu berdandan mewah untuk membuat mereka
terpikat padaku, aku lebih senang memakai kaos ketat tanpa lengan dan rok
dengan ukuran semini mungkin. Aku membiarkan rambut sebahuku tergerai tak
melawan angin malam ini. Aku hanya memulas bibirku dengan lipstik merah
menyala. Menurut mereka aku terlihat lebih seksi dengan warna bibir itu. Ya,
lipstik merah adalah senjata utamaku.
Malam ini aku memilih pria yang umurnya hampir setengah
abad, dia yang berani membayar mahal untuk tubuhku malam ini. Pria dengan
setelan jas hitam dan sepatu hitam mengkilat yang ternyata seorang pejabat yang
singgah ke tempat mesum ini.
“Panggil saya Om Broto.” Pria itu menjabat tangan lalu
mencium pipi kiriku. Saatnya aku bekerja dan memberikan kepuasan pada pria tua
ini.
Sedan mewah telah menunggu aku dan pelangganku di depan bar
tempatku dipesan. Dia berkata akan membawaku ke hotel berbintang. Sepanjang penjalanan
pejabat tua itu tak melepaskan tangannya dari pinggangku seakan tak ingin aku
lepas dari cengkramannya.
Pria tua ini memesanku hingga esok pagi,
itu artinya sepanjang malam aku harus melayani nafsu bejat pejabat kota ini. “Kemarilah sayang, kau milikku malam ini.” Aku hanya tersenyum simpul lalu mengecup bibirnya dengan bibir merahku. Dan kutinggalkan pula satu kecupan di kemeja putih tepat di dadanya. Kadang aku berpikir apa jadinya jika istri-istri pelangganku tahu bekas lipstik merahku yang menempel di kemeja suaminya. “Ah, masa bodoh. Paling kemeja itu langsung dibuang oleh pria-pria bejat ini.” Itulah yang selalu aku katakan pada diriku sendiri untuk mengusir kegalauanku.
itu artinya sepanjang malam aku harus melayani nafsu bejat pejabat kota ini. “Kemarilah sayang, kau milikku malam ini.” Aku hanya tersenyum simpul lalu mengecup bibirnya dengan bibir merahku. Dan kutinggalkan pula satu kecupan di kemeja putih tepat di dadanya. Kadang aku berpikir apa jadinya jika istri-istri pelangganku tahu bekas lipstik merahku yang menempel di kemeja suaminya. “Ah, masa bodoh. Paling kemeja itu langsung dibuang oleh pria-pria bejat ini.” Itulah yang selalu aku katakan pada diriku sendiri untuk mengusir kegalauanku.
Benar saja, aku tidak salah memilih pelanggan malam itu. Aku
mendapat satu amplop tebal dari pejabat tua itu. 5 juta rupiah dan sebuah
kalung emas yang mewah. Mereka menyebutku sebagai pelacur. Aku hanya diam. Mereka
bilang aku wanita simpanan, terserahlah. Apa urusan mereka dengan jabatanku di
dunia ini. Yang mereka cari hanyalah kepuasan nafsu dariku.
Pagi itu aku membawa uang itu pulang ke rumah dengan senyum
merekah. Pulasan lipstik merahku telah hilang dari bibirku sejak aku keluar
dari hotel berbintang itu. Aku mampir sebentar ke pasar untuk membeli kue bolu yang
selalu dinantikan bidadari kecilku. “Mama…” Itulah sapaan hangat dari bidadari
kecil yang telah menemaniku selama ini. Bidadari kecil yang membuatku tetap
bertahan hidup.
“Mama… Icha sayang mama.” Bidadari kecilku mengecup pipiku
dan aku mendekapnya dengan hangat. Suamiku? Mungkin dia telah mati dimakan
harimau di hutan sana. Semoga.
Note: 424 words
***
"Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."
woow.. ini bagus!
ReplyDeletesering menang giveaway ya? :D
Terima kasih mbak Riesna..
DeleteWah ini baru pertama kali saya ikut giveaway. wish me luck yaa ^^
wiw~
ReplyDeletedoain suaminya mati... pemilik lipstik merah...
sukses buat GAnya :D
Hehe imajinasi mbak suaminya diterkam harimau.
DeleteMakasih mbak. sukses juga buat mbak jiah^^
wiw~
ReplyDeletedoain suaminya mati... pemilik lipstik merah...
sukses buat GAnya :D
Komennya dobel saking semangatnya..^^
DeleteMakasih kunjungannya ke blog saya mbak :D
jadi suaminya belom mati? apa suaminya juga termasuk hidung belang? wkkwkwkwk
ReplyDeletenice idea, mba :)
punyaku juga ambil yg lipstik merah :)
suaminya menghilang mbak entah kemana, hehe
Deletemakasih sudah mampir ^^
lisptik merahnya mbak Isti juga bagus, lucu :)
Good luck ya...... :)
ReplyDelete@Santi.. Terima kasih mbak santi ^^
ReplyDeleteterima kasih dah ikutan GA beranicerita.com :)
ReplyDeletejangan lupa ikutan ajang bikin FF maret ntar yah :)
@Miss Rochma.. sama-sama mbak.. wahhh ditunggu FF bulan maretnya ^^
ReplyDeletekeren :)
ReplyDeleteterima kasih :)
Delete