|
Piknik di Danau Alam Salju Sampit |
Selama tinggal di Sampit, tidak lantas membuat saya hanya berdiam diri
di rumah saja meskipun kerjaan suami cukup padat merayap. Kami kadang plesiran singkat dan ringan untuk mengusir penat walaupun hanya sekadar mencoba
berbagai warung makan yang ada di lingkar luar kota Sampit. Setiap sabtu
minggu pasti ada acara makan di luar rumah atau mengunjungi perumahan yang ada
di kawasan kebun sawit. Dan sebelum jadwal
billing
tiba, suami mengajak saya untuk
piknik di wisata danau alam salju. Gara-garanya,
saya ingin sekali piknik ke pantai, gelar tikar sambil bawa bekal dan menikmati
angin sepoi-sepoi. Sayangnya, pantai hanya ada di
teluk Sampit yang cukup jauh
dan sepertinya suami tidak ingin saya capek jadi piknik dialihkan ke tempat
yang lebih dekat. Piknik singkat ke danau, mendekati lah ya dengan piknik ke
pantai, yang penting judulnya tetap piknik, hehe.
Wisata danau alam salju kami dapat setelah sensus tempat wisata di
sekitar Sampit dan lokasinya berada di jalan Sudirman km 6 arah Pangkalan Bun.
Masih cukup dekat dengan kota karena lokasinya setelah pusat pemerintahan kota
Sampit, mungkin sekitar setengah jam dari rumah dengan mobil. Di sebelah kiri
jalan terdapat satu papan petunjuk arah yang cukup besar, jadi tidak begitu
sulit untuk menemukan arahnya.
Danau alam salju masuk ke pemukiman penduduk
yang notabene rumahnya sangat jarang dan melewati gang kecil, sehingga saya
sarankan untuk tidak berkunjung ke sini sore hari. Kalau malam, jalannya sepi
dan tidak ada lampu, serem
euy.
Kebetulan saya berkunjung kesana sekitar jam 10 pagi di hari sabtu yang
ternyata sepi pengunjung, hehe. Masuk ke
wisata danau alam salju melewati pos
yang dijaga oleh satu orang untuk membayar biaya masuk 10 ribu per orang dan
parkir gratis. Dari awal saya memang tidak membawa harapan yang cukup tinggi
akan tempat wisata ini karena takut kecewa seperti saat kami ke
pantai ujung pandaran. Set ekspektasi serendah mungkin dan nyatanya sama dengan ekspektasi
yang saya bawa.
|
Kondisi danau alam salju dengan dasar gambut, terlihat keruh dan kotor tapi airnya jernih dan segar, pantas jika beberapa orang betah berenang di danau |
|
Danau khusus permainan air yang isinya hanya bebek air, suami ngajak sih tapi saya ogah |
|
Beberapa ayunan kuno yang sudah reyot, sayang sekali tidak dirawat |
|
Kondisi wisata danau alam salju yang berpasir putih |
Mungkin disebut sebagai
danau alam salju karena wisata yang disajikan adalah danau dengan pasir putih seperti salju. Memang pasirnya putih seperti pasir pantai karena kondisi tanah di Sampit memang seperti itu, pasirnya putih, hanya beberapa tempat saja yang berlahan tanah liat. Ada 2 danau besar dan beberapa danau kecil, konon katanya tempat wisata ini awalnya adalah tempat pemancingan umum. Danau pertama khusus untuk permainan bebek air dan danau kedua bisa digunakan untuk berenang atau menyewa
perahu karet, sedangkan kolam pemancingan ada di luar wisata ini. Karena kebanyakan tipe tanah di Sampit ini adalah lahan gambut, begitu pun di danau alam salju ini, dasarnya gambut hijau sehingga air terlihat keruh padahal aslinya bening. Untuk arena permainan hanya ada beberapa permainan klasik seperti ayunan yang sudah berkarat seperti tidak pernah dirawat. Selain bebek air dan bernenang bebas di danau, fasilitas yang mungkin bisa dinikmati adalah tempat makan yang sangat luas dan menyediakan semacam aula untuk perkumpulan. Sayangnya, tempat makan sedang tidak berjualan hanya ada suara musik yang sangat kencang. Kami memutuskan berteduh di salah satu gazebo yang disediakan dan menyantap bekal yang kami bawa sambil melihat sekitar yang ternyata ada beberapa pasangan muda mudi turut berteduh di gazebo yang cukup tertutup itu.
Baca juga : Pelabuhan Mentaya Sampit
|
Salah satu dari tempat makan yang tutup semua pada hari sabtu |
|
Musholla yang berubah fungsi jadi penyimpanan pelampung |
|
Bekal sederhana: roti isi sosis, nasi dengan mie goreng dan telor dadar, buah naga, semua bekal ini request khusus dari suami karena simple ya dibuatkan saja |
Karena cuaca cukup panas jadi kami betah berlama lama di dalam gazebo yang untungnya banyak pohon sehingga angin pun bertiup membawa kantuk. Sambil menikmati buah naga kami berbincang dan nostalgia tentang masa kecil, tentang hal-hal konyol, tentang suami yang pernah masuk got, tentang mata saya yang pernah tertusuk bambu, tentang bagaimana masa di pendidikan Al Quran, dan tentang segala hal yang ingin kami bicarakan saat itu. Rasanya sungguh damai sekali, hanya ada kami berdua dengan calon anak yang masih di dalam perut, berbincang seperti tanpa akhir, menikmati romantisme dengan cara yang mudah, piknik. Tanpa terasa suami pun mulai memejamkan mata sehingga saya turun dari gazebo dan berkeliling ke sekitar danau tanpa alas kaki. Menciptakan kebahagiaan memang sederhana, piknik murah di
wisata danau alam salju, menjadi salah satu alternatif yang pas bagi kami untuk berduaan dan menikmati
family time. Semoga piknik selanjutnya bisa ke
pantai dan anak semok sudah lahir ke dunia.
Baca juga : Stone Garden Padalarang
|
Bonus suami yang sedang mencari undur-undur (?)
|
sebenarnya pemandangannya bagus ya... Tapi penduduk setempat udah bosen kali melihat pemandangan seperti ini...PAdahal ada beberapa orang yg selfie keren terus sebar di IG, pasti bakal langsung heboh!
ReplyDeleteiya kali mbak, pas kessana juga ada remaja2 yg selfie tapi kayaknya memang kurang menarik hehe
DeletePadahal weekend tapi ko sepi ya mba?
ReplyDeleteMba boleh dong bikin resep roti gulung isi sosis buat di posting kayanya enak banget tuh :G
gamoang mbaakk,, cuma roti tawar diroll trus diisi sosis yg uda digoreng sm bawang bombay, clupin kocokan telur lalu ke tepung roti, goreng deh heeh
Deletemana saljunya?
ReplyDeletekalo ada saljukan pasti udara dingin
udara dingin otomatis pake jaket
nah itu yg nyari undur2 kok malah pake kaos
hayoo gak baca hahaha
DeletePasti cuma lihat fotonya :D
DeleteKeren juga ya.. Nanti pas ada waktu mau maen kesana juga. Bebek-bebekan itu kok ga dinaikin? kan bisa romantis sama suami
ReplyDeletemales ah bebek-bebekan ahahha
DeletePasirnya putih bangetttt. Bekalnya bikin ngiler
ReplyDeletetapi panas bangeettt mbaak hehe
Deletebagus banget, hanya kurang terawat dan sepi ya mbak, kalo dedeknya udah lahir posting lagi ya mbak cerita sama keluarga :)
ReplyDeletetfs
hehhe aamiin,, doaakan lahiran lancar yaaa
Deletebagus ya pemandangannya mungkin kurang fasilitas dan prasarana saja
ReplyDeleteiya mbak, terbatas sekali permaianannya, milik pribadi sih
DeleteKurang promosinya nih. :( Padahal tempatnya lumayan bagus lho. Berharap bisa ke Sampit. :)
ReplyDeletemilik pribadi sih mbak, ini aku bantu promosi via blog hehhe
DeleteSampit itu dulunya kelam, yes? Aku punya beberapa cerita dan pengalaman buruk mengenai kota tersebut, nggak langsung ngalamin tp banyak yg cerita. Sejak kk tinggal di sana, rasanya sampit jadi salah satu kota yang bagus dan asik untuk dijadikan destinasi travel, nih. Keren!
ReplyDeletealhamdulillah skrng uda aman dan damai, Un. aku berusaha untuk mengungkap sisi terang sampit biar gak terkenang soal perang aja.. yuukkk main kesini :)
Deletewaah pasirnya putih seperti salju mbak..
ReplyDeletesepertinya wisata ini kurang dikembangkan ya mbak?
tapi asyiik buat pacaran, hahaa
wahahha.. jangan pacaran entar digrebek.
Deleteoalah.. gara2 pasirnya kayak salju jadi namanya danau salju...
ReplyDeletekeliatannya wisatanya kurang dikembangkan ya mbak?
tapi asyiik ini tempatnya buat pacaran, hahahaa
Mbak ayuu suaminya kerja di pln kan?hehe
ReplyDeletePemandangannya cantik ya. Disini pun karena kawasan dekat pantai jadinya kebanyakan tanahnya semacam ini mbak :D
iya mbak, suami di pln sampit hehe
Deletetanah pasir juga? dimana mbak?
Keren. Dulu pantai krakal cs di jogja jg kaya gn niy, kaya terlupakan n terabaikan .. Skrg katanya dah ramai ... Sebentar lg mgkn, perlu bw rombongan alay dulu ^^
ReplyDeleteahahah iya mbak,, butuh mereka biar cepet populernya
DeleteHaaaa, jadi ingat kalau lagi iseng dirumah gak ada kerjaan. Ke dekat pantai cari undur-undur :-D
ReplyDeleteKalo dulu di desa suka banyak undur-undur hehe
DeleteTempatnya baguuuuuussssss........
ReplyDeleteaduh, kenapa sering tak terawat ya.
Suka dengan bonus akhirnya, cari undur2 buat apa mas?
kurang populer mbak kalo di sampit, semoga tetap terjaga deh
DeleteSaya suka banget dengan pantai. Saya juga suka membagi informasi seputar Jepara, maka saya membuatkan blog Khusus. Mungkin Ayu bisa bikin blog khusus untuk wisata sekitar kota sana agar lebih dikenal dan diapresiasi
ReplyDeletewaa idenya menarik nih mbakk.. aku pertimbangkan dulu deh hehe
Deleteselain pemandangan nya yang seru aku kok malah tertarik icip icip makanannya hehehhe
ReplyDeletemakanannya mah gitu2 aja mas, yang penting suami suka :)
DeleteOww pantes kok ada billing2nya juga :-) Berarti Mbak Ayu anggota Persatuan Ibu PLN dong.
ReplyDeletehahahah bisa jadi :D
DeletePasirnya bersih tuh ^^ keren ihhh
ReplyDeletesayang sepi mbakkk,, kurang peminat
Deleteke sana an dikit lagi.. ada bekas kerukan pasir.. tp air nya biru mbak..
ReplyDeletesaya malah tertarik bekal yg dibawa nih mbak...hahaha
ReplyDeletebtw kira2 100mtr lagi dari area itu ada juga DANAU BIRU,,,airnya biru, tp dasarnya tanah liat..
gk bisa dipake mandi, hy utk meliat2 pemandangannya saja,,,
Lucu ya ky di pantai...
ReplyDelete