Aku diam sejenak, kupasang telingaku benar-benar. Memastikan tidak ada
orang di bilik sebelah kamar pas tempatku kini. Aku memilih kamar pas di ujung
yang memang lebih sepi dibanding lainnya. Kamar pas ini tertutup, pas sekali
untuk melancarkan aksiku. Dengan membawa dua potong celana panjang yang aku ambil
seenaknya dari barisan yang terpampang sudah tak rapi. Aku tak tahu ukurannya.
Aku melepas sepatu pemberian lelaki sialan itu. Aku menarik nafas
panjang. Aku mulai melompat perlahan-lahan. Aku hanya melompat pelan untuk
beberapa saat, karena aku takut ada orang yang mendengarkan suara hentakan
kakiku. Kulihat tubuhku meloncat-loncat di depan satu-satunya cermin besar di
hadapanku. Ah, air mataku jatuh tak kuinginkan. Aku lunglai, aku menangis
tergugu. Perbuatan ini salah, dia tak berdosa. Seharusnya aku bisa menanti
kehadirannya. Namun bayangan lelaki bangsat itu kembali muncul di hadapanku. Bayangan semua perbuatan
bejatnya padaku. Semua kejadian itu kembali muncul bagai layar lebar di cermin
itu. Bayangan saat kekasih yang sangat aku cintai menggerayangi tubuhku, saat
lelaki itu mengobarkan rayuan dan janji manisnya.
“Aku mencintaimu Yang, aku akan bertanggung jawab dengan apapun yang
terjadi padamu.” Betapa bodohnya aku.
Tapi, aku tidak akan membiarkan dia terus hidup dalam diriku. Aku bangkit
dan kembali melompat. Lompatanku semakin cepat dan brutal. Pantulan air mataku
dalam cermin itu tak aku hiraukan lagi. Bayangan lelaki bangsat yang sedang
menyetubuhi diriku membuatku ingin segera membuang dia dalam tubuhku. Aku semakin
mepercepat lompatanku. Kedua tanganku tak mau tinggal diam, mereka mengambil
bagian untuk memukul perutku yang belum buncit. Kedua tanganku memukul perutku
dengan sangat keras, aku merintih kesakitan. Tak aku hiraukan.
“Maafkan aku, tapi aku tidak
menginginkanmu.” Gumamku pelan. Selangkanganku basah. Sesuatu keluar dari dalam
diriku. Semoga dia segera pergi dari dalam tubuhku.
Aku melihat samar seorang lelaki mencongkel kamar pas tempatku
beraksi. Banyak jeritan di sekitarku. Aku terkulai hampir mati dengan
selangkangan penuh dengan darah. Aku tak menginginkan dia.
***
Note: 305 kata.
wihihi.. emosi juga baca ceritanya..
ReplyDeletesukses yaa.. :D
wihiihi.. hasil semedi mbak..
Deleteterima kasih,,, :)
poolow juga yaa :)
ReplyDeletesudah di folbek.. terima kasiihhh.. salam kenal ya mbak ^^
DeleteDuuh... sedih bener ini ceritanya.. :(
ReplyDeleteiya mbak, kasihan sebenernya,,
Deletewah......
ReplyDeleteaku bertanya-tanya, kok lompat-lompat? ngapain? dan oh.. ternyata >.<
keren mbak :)
terima kasih :)
Deletejadi berpikir, kira2 terjadi beneran gak ya?
Kemungkinan ada mbak, tetapi sekarang mereka nggak lompat2. :D
Deletelangsung minum jamu yang aneh2.. :D
Semoga perempuan sadar bahwa itu perbuatan tidak terpuji :)
Deletedeg-degan bacanya, mba kok bisa sich dia begitu?
ReplyDeletehihi.. semoga gak terjadi di dunia nyata :D
DeleteDuuuuh....
ReplyDelete=D
DeleteHmmm kasian ada yang nggak bersalah jadi korban :(
ReplyDeleteSukses ya.
terima kasih =D
Deleteknapa g ke dukun bayi aja? #eh
ReplyDeletendak ada dukun mbak, galaunya pas lagi di emol, hihi
Deleteweleeh saya terdampar di blog ini, sayang kalo ga ninggalin jejak :P
ReplyDeletesalam kenal mas, terimakasih kunjungannya, sekalian follow juga boleh, hihi
Deletejangan percaya kata-kata lekaki, yang bisa dipercaya adalah iman'a :)
ReplyDeletewahh, bener tuh mas. Makasih mas :)
Deletengetwist banget! pasti ada berita mutilasi lagi dah... ^_^
ReplyDeleteHihi, gak pake mutilasi ini gan :p
Deletekasihan :(
ReplyDelete=D
Deletengilu :D
ReplyDelete=D
Delete