Kokohnya Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam
Tulisan di depan Benteng Fort Rotterdam
Setelah gagal menikmati anjungan pantai Losari pada hari pertama karena ada acara dari TNI maka saya dan suami pun berlanjut ke benteng Fort Rotterdam yang letaknya cukup dekat dengan pantai Losari. Lokasi benteng ini pun ada di depan pantai, jadi menghadap ke laut yang di depannya ada dermaga menuju pulau Kayangan. Mungkin hari itu memang bukan keberuntungan yang baik buat kami, karena di benteng Fort Rotterdam pun digelar sebuah acara festival musik jazz sehingga kondisi benteng cukup ramai dengan tenant yang menyiapkan acara mereka. Karena penasaran, saya pun tetap mengajak suami masuk ke dalam meskipun sudah tidak boleh parkir di halaman benteng.


Sebelum masuk melalui pintu gerbang ada sebuah pos penjagaan, dan di luarnya ada seorang bapak-bapak (entah petugas resmi atau bukan) meminta saya untuk masuk ke dalam pos jaga agar mengisi daftar hadir. Pikir saya saat itu, pasti diminta bayar. Benar saja, saya diminta bayar seikhlasnya untuk masuk ke dalam bangunan. Setelah itu, kami melenggang masuk bangunan yang di dalamnya sudah didirikan dua panggung musik dengan beberapa booth di sepanjang halaman di dalam benteng, ramenya minta ampun. Kami langsung naik ke atas bangunan untuk melihat kokohnya benteng Fort Rotterdam yang masih awet hingga sekarang. Jika menilik sejarah, sebenarnya benteng ini peninggalan kerajaan Gowa-Tallo yang nama aslinya adalah Benteng Ujung Pandang. Karena suatu perjanjian, benteng tersebut diserahkan pada pihak Belanda dan namanya diganti seperti nama salah satu kota di Belanda yaitu Fort Rotterdam. Benteng Fort Rotterdam ini berasal dari tanah liat dan kontruksinya diganti menjadi batu padas yang berasal dari pegunungan Karst di Maros. Batunya besar-besar dan sepertinya tanpa semen antara batu satu dengan lainnya, seperti candi Borobudur. Canggih, ya, nenek moyang kita. Bisa membuat bangunan sebesar itu dengan teknologi luar biasa di abad mereka. Kekuatan dan tenaga mereka pasti luar biasa.

Bangunan di dalam benteng Fort Rotterdam
Bagian dalam benteng, ada banguna rumah model Belanda, ada beberapa yang sudah rusak
Benteng sisi kiri, terlihat taman dan juga kolam
Benteng sisi kiri, terlihat taman dan juga kolam. Coba perhatikan bentuk benteng yang hanya seperti batu yang ditumpuk. Kalau nemu putung rokok jangan lupa diambil dan dimasukkan ke sampah, ya..
Lorong dan jalan di sekitar benteng
Terdapat lorong juga, kalau saya bayangkan, mungkin dulu digunakan sebagai tempat menembak dan bersembunyi agar terhindar dari musuh yang ada di lautan
Bagian atas benteng Ujung Pandang
Ini bagian atas benteng yang langsung menghadap ke pantai, ada beberapa pilar
Kami hanya berkeliling di benteng bagian depan yang menghadap ke pantai, katanya ada museum juga, tapi karena kondisinya yang rame jadi kami malas untuk berkeliling seluruh bangunan. Selain benteng ada pula pilar pilar yang masih kokoh, ada pula bangunan tua yang beberapa sudah rusak. Sebenarnya benteng Fort Rotterdam adalah obyek wisata yang bagus, khas Makassar, yang harus dilestarikan hingga masa depan. Sayangnya, sepertinya kurang dikelola dengan baik. Di atas bangunan benteng masih ada sampah terutama putung rokok, terlebih di benteng bagian belakang ada banyak sekali putung rokok. Ada pula coretan-coretan iseng seperti di tulisan “fort rotterdam” di halaman depan. Sayang, kan, bangunan yang bernilai sejarah seperti ini tidak dilestarikan? Sedikit tips untuk yang ingin berwisata ke Benteng Fort Rotterdam adalah gunakan sepatu teplek atau sandal fitflop agar lebih nyaman, sandal yang saya gunakan ada heelsnya 3cm jadi lebih cepat capek jika digunakan untuk berjalan apalagi menaiki tangga. pasang kacamata sekeren mungkin, disamping memang keren untuk difoto, cuacanya sangat panas, bahkan ada beberapa perempuan yang meggunakan payung, hehe. Selebihny, sih, senyamannya saja ke tempat yang panas seperti ini. Oh, iya, saya kurang tahu benteng ini buka sampai malam atau tidak, kalau bukan mungkin bisa datang pas malam.

35 comments:

  1. Pastinya karena banyak tangga ya yu, jadi xebaiknya musti pake flat shoes

    ReplyDelete
  2. Benteng ini dari dulu sampai sekarang bagus ya mbak. Dirawat terus sepertinya.

    ReplyDelete
  3. Landmarknya dominasi warna merah ya, Yuk?
    Puas bgtt pastinya nih, keliling Makassar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepertinya begitu, hampir semua tugu warna merah

      Delete
  4. Saya malah blm pernah ke Fort Rotterdam ini, biasanya ke anjungan Losari saja,hehehehh

    ReplyDelete
  5. Orang2 Belanda memang suka merubah nama bangunan dengan nama2 daerah yang ada di negara mereka mbak, di kota saya sendiri, Padang dan Bukittinggi, sumatra barat ada beberapa buah bangunan yang masih memakai nama Belanda sampai saat ini, pihak pemerintahpun sepertinya enggan untuk mengganti nama tersebut, mungkin karena tidak ingin kehilangan sisi historis dari bangunan bersejarahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar, sebagai bukti sejarah bahwa belanda pernah ada di indonesia

      Delete
  6. Iya mbak,, bangunan jaman dulu kok kayaknya kokoh kokoh ya :D

    ReplyDelete
  7. waduh keren banget mak tempatnya.. aku kadang suka kepikiran kalo kita mah kesitu sebatas jalan, ketawa.. kalo orang jaman pas itu baru dibuat kayaknya lebih sering muka serius ya -__- btw kok bikin keki sih itu puntung rokoknya sembarangan dibuang :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. orang jaman dulu serius2 kali yaa.. iyaaa putung rokoknya bikin keseelll

      Delete
  8. coretan orang iseng ya?
    klo bansa sendiri aja ga bisa ngejaga warisan sejarahnya, siapa lgi yang mau? btw fotonya kurang banyak yu

    ReplyDelete
    Replies
    1. fotonya kebanyakan muka gue, om,, gak boleh diupload haha

      Delete
  9. Sedih ya Mba, ada saja orang yang iseng buang sampahnya sembarangan. Kan sayang, tempat wisatanya jadi kotor. Padahal kan itu bangunan bersejarah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kesadaran sekecil itu memang seolah telah hilang dari beberapa warga kita, sediihh

      Delete
  10. nag, ini bukti sejarah ya yang patut dijaga kelesatriannya termasuk kebersihannya

    ReplyDelete
  11. Sebenarnya Benteng Ujung Pandang ini bersih Yu, dibagian bawahnya :p Kalau soal biaya masuk si jika kita terlihat seperti turis banget pasti diminta isi nama dan bayaran. Bayarannya masuk pajak negara atau kantong satpam buat beli rokok si gak tau ya :p Bangunan benteng yang di dalam itu semuanya buatan belanda kecuali bentengnya itu. Waktu Belanda masuk, bangunan aslinya dihancurkan dan dibangunlah bangunan itu sebagai tempat tinggal mereka. Yang ditengah itu gereja. Gak sempat lihat juga dong ya penjara Pangeran Diponegoro? Beliau kan lama dipenjara di sana, makamnya pun ada di Makassar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaa makasih mba atas infonya..
      sempat lewati makamnya aja tapi gak masuk keburu capek soale hehe

      Delete
  12. iiiih dateng malem2 kayaknya serem deh... Aduh, aku bego banget ya dulu pas jalan2 ke Makassar mbok ya ke siniiii gituuuh *nangis bombay*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo untuk umum cuma sampa jam 5 atau 6 sore kayaknya, Kak. :D

      Delete
    2. main sini lagi mba riaaaa...
      @firman, makasih infonya, yaa ^^

      Delete
  13. Yahhh, alhamdulillah aku juga baru ke siniii mbakkk ayy, cakeepnyaa uwuwuuw bangett

    cakep buat foto prawedd hahaha

    ReplyDelete
  14. Saya gabisa mba pake sepatu hak, capee ;D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku bisa sih mbaa,, tapi paling 15 minit aja hehe

      Delete
  15. Kalau kak Ayu pengin tau, sebetulnya masalah utama orang Makassar itu sampah. Saya masih sering ketemu ketika di jalan, dari dalam mobil dilempar sampah ke tengah jalan. Tanpa ada rasa bersalah. Dan di tempat umum juga akan dengan mudahnya kak Ayu melihat orang membuang sampah sembarangan. Seperti puntung rokok seperti di gambar, misalnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, gimana ya cara ngubah kebiasaan buruk itu, aku sih dari diri sendiri soalnya emang gak bisa liat sampah, kalo temen tak tegor, kalo liat orang lain pas lagi mood ya tak tegor juga, kalo lagi males tak biarin, huh

      Delete
  16. Hadududu mbak.. Meskipun cuma baca postingannya, tapi saya berasa lagi diajak keliling Benteng Fort Rotterdam deh.. Makasih ya mbak, semoga aku nanti bisa beneran ke Makassar.. :")

    ReplyDelete
  17. Tiap2 kota besar di Indonesia ada benteng peninggalan Belanda ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh iya aku baru sadar juga, mereka ke indonesia pas masa perang sih mba, jadi bikin benteng

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^