sumber: amarishotel.com |
Perjalanan kami mengalami drama karena kabut asap yang sangat cukup tebal hingga bandara Sampit lumpuh total yang berarti semua penerbangan dibatalkan hingga saat saya menuliskan postingan ini, belum ada kabar bandara H. Asan telah pulih. Kami pun mengambil rute dari Palangkaraya dan berniat untuk menginap semalam di rumah. Lha kok ternyata kunci rumah masih di tangan developer, weleehh, sedang kami sampai di Palangka malam hari.
Akhirnya kami memutuskan untuk menginap di hotel saja daripada membuang waktu dan tenaga untuk bertemu developer rumah. Mencari hotel senyaman mungkin tapi semurah mungkin, yang tidak akan ada di muka bumi ini, hahaha. Setelah mencari hotel melalui beberapa aplikasi dapatlah Amaris Hotel Palangkaraya dengan harga 425 ribu rupiah per malam. Entah kenapa saya kok pengen telpon hotelnya dan ternyata harganya 400 ribu, lumayan lah ya, hemat 25 ribu, hiks. Alasan kami memilih Amaris Hotel karena suami tidak mau nginap di hotel melati, padahal harusnya ada seharga seratus ribu cuma ya itu ehemmm. Ngikut deh, yang bayar suami ini, hihi. Kami sampai di Amaris Hotel sekitar jam 9 malam dan langsung tepar, jadi saya akan memberikan sedikit review tapi semoga tetap membantu untuk kalian yang mau berkunjung ke Palangkaraya, ya. Tapi saran saya jangan dalam waktu dekat ini, kabut asap masih tebal, sangat tebal :(
Lokasi Amaris Hotel Palangkaraya cukup strategis karena dekat dengan sungai Kahayan dan pusat kota, dan 15-20 menit dari bandara Tjilik Riwut. Kesan pertama masuk kamar, tidak wangi, entahlah, biasanya saya kalau masuk kamar hotel itu harum dan segar. Untuk ukuran kamar juga kecil dibandingan dengan harga yang harus saya bayar malam itu, mungkin pesan dari situs tertentu bisa murah kali, ya. Untungnya kok kamarnya bersih dan semua perabot tertata dengan rapi. Saya termasuk orang yang teliti jika hotel tersebut saya bayar mahal, tapi kalau hotel melati mah sedapatnya. Postingan selanjutnya nanti saya ceritakan menginap semalam di DnK Guest House Alaudin yang cuma 160 ribu saja.
Baca juga: [Review] Coco de Heaven Guest House, Bali
Lokasi Amaris Hotel Palangkaraya cukup strategis karena dekat dengan sungai Kahayan dan pusat kota, dan 15-20 menit dari bandara Tjilik Riwut. Kesan pertama masuk kamar, tidak wangi, entahlah, biasanya saya kalau masuk kamar hotel itu harum dan segar. Untuk ukuran kamar juga kecil dibandingan dengan harga yang harus saya bayar malam itu, mungkin pesan dari situs tertentu bisa murah kali, ya. Untungnya kok kamarnya bersih dan semua perabot tertata dengan rapi. Saya termasuk orang yang teliti jika hotel tersebut saya bayar mahal, tapi kalau hotel melati mah sedapatnya. Postingan selanjutnya nanti saya ceritakan menginap semalam di DnK Guest House Alaudin yang cuma 160 ribu saja.
Baca juga: [Review] Coco de Heaven Guest House, Bali
Kami mendapat kamar di lantai 3 dan beberapa fasilitas kamar yang saya dapat adalah: kasur yang lumayan besar, LCD TV dengan cable channel, safety deposit box, kamar mandi dengan shower dan toliet duduk, free wifi, sarapan pagi yang letaknya di samping lobi hotel. Sebagian besar memang mirip dengan hotel pada umumnya, sih, eh ternyata tidak ada lemari baju, cuma ada gantungan baju yang letaknya nyelempit. Berikut beberapa foto yang sempat saya abadikan sebelum tepar, haha.
Kasurnya lumayan, empuk, bersih, tidak bau tapi tidak wangi, sayang tidak ada guling hehe (hotel mana ada guling?) Meja di sebelah kasur mini banget, kan, hihi. |
Meja di depan kasur, mini pula. TVnya juga min, entah mengapa saya kurang puas dengan perabot yang serba mini ini, masih merasa terlalu mahal jika yang kami dapat seperti ini. |
Kamar mandi |
Kaca depan kamar mandi |
Saya suka dengan model tangganya, sepertinya sih tidak ada lift makanya dibuat tangga seperti ini. |
Baca juga: Villa Tukad Alid, Kerobokan, Bali.
Untuk sarapan, saya tidak sempat potret karena pas ke bawah tidak membawa hape. Secara garis besar ya makanan hotel pada umumnya, ada nasi putih, nasi goreng, mie goreng, lauknya daging, sayur, dan telur dadar by request. Pandangan saya sebenarnya mencari buah, tapi kok pas melihat semangka dan pepaya rada layu, gak jadi, deh. Untuk view secara keseluruhan tidak ada yang enak dipandang karena lokasinya di jalan yang padat, pemandangan dari balik jendela kamar pun adalah pemukiman penduduk yang terselimuti asap. Kesimpulan saya sih, Amaris Hotel Palangkaraya terlalu mahal, hehe, so so lah, ya. Jika ingin dengan harga yang sama bisa mencoba hotel lainnya saja.
★★★★★★☆☆☆☆
Jl. Letjend S. Parman No. 60A
Palangkaraya, Indonesia
Ebuset mahalnya dan fasilitas cuma segitu?!! >.<
ReplyDeletemahal banget kaaannnnn
Deleteminimalis banget ya kamarnya. Udah lama gak pernah nginep di hotel, apa harganya skrg memang segitu ya utk ukuran kamarnya?
ReplyDeleteemm, gak juga sih mbak, menang nama aja sih kayaknya, aku d makassar dapet hotel lebih murah dan lebih lega
Deletepengen deh nyobain keluar pulau saya teh, murah juga ya mbak cuman 160rb saja?itu sehari atau semalam saja mbak?hotelnya juga bagus dan fasilitas juga lumayan yah :)
ReplyDeletesehari semalam mas.. itu guest hiuse aja yg 160rb
Deletewaktu baca harganya "waw mahal juga" tapi pas liat fotonya ternyata sebandingnya lah harganya menurutku, jalan jalan gan ke banjarmasin hehe
ReplyDeleteenggaakk... mahal ih itu mba.. aku uda ke banjarmasin, numpang landing hehe
Deletewaktu ke palangkaraya kemarin, nginep disini, simple n minimalis gitu hotelnya :D
ReplyDeletemahal tapinya :D
Deletetipe amaris emang hampir sam asemua sih yaa,, buatku juga mahaalll
ReplyDeleteKayaknya dimana pun tempat, Hotel Amaris lumayan high cost ya..hehhee namanya aja hotel berbintang ya mbak :)
ReplyDeleteBoleh minta nomor teleponnya ga? Saya coba cari di Google dan web hotelnya eh ga nyambung. :(
ReplyDelete