Movie Marathon: Point Break, Mocking Jay 2, Victor Franskenstein |
Kebiasaan saya
setiap ikut dinas adalah jalan-jalan sendiri membawa motor karena suami harus
rapat hingga sore. Meskipun ijin untuk jalan-jalan kali ini cukup sulit didapat
karena usia kandungan saya baru saja melewati 3 bulan, suami sedikit melarang
saya membawa motor. Tapi saya meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja,
lagipula jarak kantor suami dan bioskop cukup dekat. Akhirnya, saya pun setiap
hari berkelana sendiri nonton film di Palma karena di Sampit belum ada bioskop.
Kali ini saya memilih film Point Break, Mockingjay Part 2, dan VictorFrankenstein.
Point Break
Point Break adalah film daur ulang dari film tahun 1991 dengan judul
yang sama, sayangnya saya belum melihat versi aslinya jadi tidak bisa
membandingkan keduanya. Film ini bercerita tentang calon agen FBI yang
tertantang menyelidiki kasus “pencurian” yang melibatkan olahraga ekstrim seperti snowboarding, wingsuit flying, free rock climbing,
high-speed motocross, dan surfing
70-foot waves. Maling-maling tersebut merampok toko berlian, bagasi
uang dan disebarkan kepada rakyat miskin dengan menghamburkannya dari udara
sambil terjun payung. Utah, agen FBI, menyelidiki mereka dengan masuk ke dalam
kelompok karena memiliki latar belakang yang sama yaitu motocross. Sepanjang
film disajikan berbagai adegan berbahaya dari olahraga ekstrim yang mereka
lakukan dan itu cukup membuat saya takjub. Sayangnya, otak tester saya tidak bisa berhenti berpikir bagaimana para stunt melakukan gerakan tersebut dan
properti apa saja yang mereka gunakan. Saya terlalu banyak melihat behind the scene film jadinya tidak bisa
fokus menikmati setiap adegannya. Dan sepanjang film akan menemukan beberapa
hal yang tiak bisa diterima masuk akal, seakan sebuah adegan yang dipaksasan. Secara
plot, mungkin film ini lebih tepat disebut sebagai dokumentasi olahraga ekstrim
dan saya tidak suka endingnya, too smooth
too be true, hehe.
Mockingjay
Part 2
Sebagai
penonton setia franchise The Hunger Games, saya merasa harus melihat film terakhir ini walaupun sebenarnya saya
ingin melihat film In The Heart of The Sea. Sebelumnya saya sedikit kecewa
dengan Mockingjay Part 1, dan seorang teman telah mewanti-wanti bahwa bagian
kedua akan lebih mengecewakan. Mockingjay Part 2 ini menceritakan tentang
pemberontakan yang dilakukan oleh distrik 13 dengan Katniss sebagai simbolnya. Mereka
membentuk sebuah grup untuk menyerang Capitol
sedangkan Katniss hanya berniat membunuh Presiden Snow. Memang, sih, sepanjang
film tetap disajikan aksi yang cukup mendebarkan hanya saja bagi saya kurang
gregetnya. Jennifer semakin cantik tapi perannya sebagai Katniss terlihat lebih
lembek sebelum perannya sebagai Mockingjay. Dan, terlalu banyak drama
percintaan yang ditampilkan, cinta segitiga antara Katniss, Peeta, dan Gale. Kebetulan
lagi saya bisa menebak alur saat Katniss akan membunuh Presiden Snow. Entah film
ini dipaksa berhenti atau seperti apa, saya kok benci endingnya, hehe. Mungkin saya
harus baca bukunya saja.
Victor
Frankenstein
Ini adalah satu-satunya film yang spontan memilih judulnya tanpa
melihat poster dan review. Awalnya saya berpikir film ini akan tentang perburuan
hantu jika dilihat dari judulnya yang bergaya Inggris kuno dan mengarahkan saya
pada sosok manusia besar, Frankenstein. Alur film ini berawal dari sebuah arena
sirkus dengan tokoh si bungkuk yang ternyata pintar dan saya langsung bisa
menebak manusia bungkuk dalam make up jelek itu ada Radcliffe. Seorang ilmuan,
Victor, menyelamatkan si bungkuk keluar arena sirkus dan mengubah hidupnya
menjadi lebih baik, membuatnya tidak bungkuk lagi. Radcliffe berperan sebagai igor,
asisten Victor dan membantunya menghidupkan kembali organ-organ manusia dan
binatang yang telah mati. Ternyata Victor menciptakan sebuah monster yang
dibarengi dengan hilangnya bagian tubuh hewan di kebun binatang dan
ditemukannya tubuh Igor yang sebenarnya di dalam lemari pendingin. Yeah, saya
suka film ini meskipun plot awal menyimpang jauh dari perkiraan. Dari segi
grafis pun cukup memuaskan dengan latar Inggris jaman dulu. Endingnya, cukup
masuk di akal. Stelah mencari tahu, ternyata film ini saduran dari novel Mary
Sheley.
aku belum jadi juga nonton mockingjay part 2, dari beberapa orang bilang kalo yang 2 kurang seru. padahal dulu nunggu-nunggu.
ReplyDeleteliat tulisan frankenstein kirain film yang am frankenstein 2 eeh ternyata bukan.
mockingjay sedikit mengecewakan kecuali yang suka drama haha
DeleteAku juga pencinta Hunger Ganes Series dan ya, sedikit kecewa dengan yg terakhir ini, hahaha.Entah dengan film lain yang di atas, belum nonton, bookmarks dulu deh.
ReplyDeletetooss, Uni, sebel banget sama mockingjay
Deletekayaknya point break seru tuh tentang agen-agen gitu.
ReplyDeleteiyaapp.. lumayan menantang jantung wkwk
DeleteKetiganya kayaknya rame-rame ya Mbak.. Jadi cocok ditonton maraton deh.. Iyaa point break rada menggoda tuh ya dari penjabarannnya... :)
ReplyDeletemockingjay gak rame hahah
Deleteaku malah belom nonton semua nih... gak tau kenapa padahal baca buku serial Hunger Games itu seru banget. tp pas liat filmnya kok kayaknya gak serame baca bukunya...
ReplyDeleteKl point break versi dulu saya udah nonton... Ada alm. Patrick Swayze sama Keanu Reeves... ^_^
nahh.. saya juga pengen baca bukunya hunger games, mba. tapi kok kayaknya tebel2 haha
Delete