sumber |
Misteri hilangnya helm – Hari ini saya ingin sedikit berkeluh kesah tentang kejadian kehilangan benda yang sama secara berturut dalam waktu berdekatan. Dari judulnya sudah terlihat bahwa benda-benda it adalah helm. Benar, sih, hanya helm, tapi jika itu helm yang baru dibeli dan hilang berkali kali pun rasanya bikin sakit hati juga. Sebelum membeli helm baru saya biasa memakai helm suami, tapi karena kami sering keluar berdua menggunakan motor akhirnya memutuskan untuk membeli helm. Ehem, namanya juga wanita, pengennya punya helm yang bagus dan keren, yang modelnya tidak umum di pasaran dan berbeda dengan helm suami. Sayangnya penjual helm di Sampit tidak menjamur seperti di Jawa, hanya ada beberapa toko penjual helm yang lokasinya juga cukup jauh dari rumah. Dan berikut adalah dua misteri hilangnya helm yang baru saya beli dalam waktu yang cukup berdekatan.
Helm pertama yang dibeli adalah helm bogo dan ini adalah model yang baru kali pertama saya pakai karena bentuknya yang unik meskipun motor kami hanya motor bebek bukan model vespa. Penjual sebenarnya sudah mewanti-wanti kami, kalau perawatan helm in lumayan susah tidak seperti helm konvensional biasanya. Tapi dasarnya saya pengen punya ya dibeli saja meskipun melewati tawar menawar yang cukup sengit, hehe, dan tetap saja mahal. Akhirnya pulang membawa helm baru, bahagianya seperti anak kecil dapat permen, haha. Tiga hari kemudian saya dan suami ke Borneo City Mall untuk belanja bulanan. Seperti kebiasaan kami selama ini tidak pernah memasukkan helm ke dalam jok motor, hanya meletakkan begitu saja di kaca spion atau di atas jok motor. Alasannya, kami selalu merasa lingkungan ini aman dari pencurian helm, karena mayoritas pemilik helm lainnya juga melakukan hal yang sama seperti kami. Melenggang masuk ke dalam supermarket tanpa rasa takut atau curiga sedikitpun dan keluar kira-kira 2 jam setelahnya. Jreeengggg.... helm baru saya hilang! Sedangkan helm suami yang notabene sudah buluk masih duduk manis di atas jok motor. Sempat mencari ke sekeliling dengan harapan ada yang iseng memindahkan helm baru tersebut, sayangnya tidak ada. Memang ada beberapa helm yang setipe tapi bentuknya tidak se-baru helm baru saya, akhirnya saya pulang dengan rasa sebal luar biasa.
Esoknya, setelah pulang kerja, suami membawakan saya helm baru lagi yang modelnya sama dengan helm suami hanya berbeda warna. Helm suami warna hitam dan helm baru kedua saya warna putih. Helm sejuta umat yang harganya lebih mahal juga. Seperti perlakuan pada helm baru pertama, saya tidak memberikan identitas berupa stiker apapun pada helm baru, kan masih kinclong jadi sayang kalau ditempeli stiker, biarkan mulus apa adanya. Seminggu kemudian, suami tanpa sengaja memakai helm baru kedua ke tempat kerja dan pulang di siang hari untuk makan siang (kebiasaan suami saya adalah pulang untuk makan siang dan tidur sejenak di rumah lalu kembali sebelum jam istirahat habis). Seperti biasanya juga, motor diparkir tepat di depan rumah yang jaraknya mungkin hanya 2 meter dari pintu. Saat makan siang kebetulan pintu rumah kami tutup dan jendela dibuka lebar agar angin masuk dengan bebas, lalu saya menemani suami istirahat siang tanpa tidur di depan televisi. Setelah sholat dzuhur suami beranjak untuk berangkat ngantor lagi dan mendapati helm yang tadinya nangkring manis di kaca spion menghilang. Saya turut mencari ke penjuru rumah takutnya suami lupa saat membawanya ke dalam tapi beliau sangat yakin kalau helm tersebut ada di motor. Oke, helm baru kedua saya hilang lagi di depan rumah! Mungkin dipinjam tetangga sebelah, mungkin dipinjam sementara oleh tetangga di ujung sana, mungkin juga dipinjam selamanya oleh orang yang kebetulan sangat butuh dengan helm tersebut. Masih beruntung, sih, motor tidak ikut lenyap, tapi ya tetap saja sedih, sih. Helm baru hilang lagi, hiks.
Itulah misteri hilangnya helm baru yang terjadi dalam waktu berdekatan, mungkin kurang sedekah, jadi harga dua helm yang lebih dari setengah juga itu dianggap saja sebagai sedekah yang dipaksa. Atau memang kami yang kurang berhati-hati dan terlalu santai dengan kondisi lingkungan yang cenderung aman dan nyaman tetapi menghanyutkan. Akhirnya, kami membeli helm baru lagi yang modelnya sama dengan helm kedua lalu menempelkan stiker besar-besar di helm tersebut, hehe. Ketika bepergian ke tempat ramai pun selalu memasukkan helm ke dalam jok motor, dan saat suami pulang untuk istirahat siang, helm selalu dibawa ke dalam rumah. Semoga helm-helm tersebut bermanfaat bagi yang mengambilnya.
bukan saya mba pelakunya suer dah
ReplyDeletemakanya mba sekarag itu hati-hati kalo naro apa-apa jangan sembarangan, itu maling pilih kasih helm buluk aja ga diambil
ahhahha.. iya nih harus mulai waspada
DeleteHelmnya dikasih gembok bu hehe
ReplyDeleteahahah gembok helm gimana ya pak?
DeleteAne turut bersedih mbak atas peristiwa hilangnya helm secara berturut turut, kasus ini sekarang marak terjadi mbak
ReplyDeleteterima kasih mas
Deletehmmm.. di depan rumah juga bisa ilang ya mba. ini bener-bener misteri kao kayak gini kenapa helm yang buluk gak diambil.
ReplyDeletebaerarti sekarang harus hatai-hati walaupun di tempat yang aman dan nyaman sekalipun.
malingnya gak mau helm buluk, maunya yg kinclong kyk cewe hahaha
DeleteKalo helm baru kudu hati ati naruhnya, walapun harganya normal aja sering jadi incaran yang gelap mata :3
ReplyDeleteMoga diganti dengan yang lebih baik ya bunda :)
aamiin.. terima kasih, Kak, skrng beli helm biasa aja biar gak nyesek kalo hilang
Deletesemoga berkah ya sedekahnya bu, eh
ReplyDeletesedekahnya dipaksa hehe
DeleteSelalu ada hikmah ya mba,,asal kita berpikir bijak:-)
ReplyDeletebener mba, skrng gak mau lagi sembrono naruh helm
DeleteYa ampun, nyeseuk bgt... Mdh2an dpt ganti yg lbh baik...
ReplyDeleteheheh aamiin mbak
DeleteNyeseuk bgt... Smoga dpt ganti yg lbh baik...
ReplyDeleteiya jika ada sesuatu yg hilang, mesti introspeksi ya mba, aku juga gitu... salah saya apa ya kira-kira? kurang apa? blabla, gitu2 deh, hehe...
ReplyDeleteaamiin, semoga ada pengganti yg lebih kece ya mba ayuuu :)
kalo ilang sekali biasanya saya mikir lagi sial aja, tp kalo berturut baru deh mikir dalem hehe
DeleteHarus lebih waspada ya mbak...
ReplyDeletebenar sekali, mab :)
Deleteduh, pernah tuh hilang helm... nyesek. eh tapi hilang apapun pasti rasanya nyesek sih.. sekarang helmnya selalu diamankan :D
ReplyDeletenyesek lagi kehilangan daging sapi di parkiran motor mbak wkwkwk
Deleteduh, nyesek banget pasti, mba. hilang berturut2 gitu. biasanya dikunci di bawah jok biar ga ilang, soalnya kalau ditaruh di dekat spion udah digondol maling.
ReplyDeletesekarang aku naruhnya di bawah jok mba ila, wes kapok sembrono kayak gitu hhehe
Deletekalo di kampungku, punya helm baru itu kudu dibawa2 jgn ditinggal di parkiran, bisa ilang
ReplyDeletekalo uda bulukan baru ditinggal ya Ji wkwkkw
DeleteSemoga dapat pengganti yang lebih baik ya, Mbak.
ReplyDeleteSaya juga pernah 2 kali hilang helm. Huhuhu.... Jadi sekarang emang lebih suka makai helm yang udah lamaaa... Jadi ga ada yang minat ambil. Hihihi...
iyaaa.. saya skrng pake helm buluk suami kalo lagi keluar2
Deletehelm-nya mesti dibawa kemana2 kayaknya baru gak ilang.... atau digembok? *halah, emang ada gembok helm*
ReplyDeletedimasukin jok mbak, atau dirantai hehe
DeleteDua kali kehilangan benda yang sama dalam waktu dekat itu pasti nyesek. Semoga segera dapat penggantinya, Mbak. ^^
ReplyDeleteAku follow blognya, ya.
sudah beli helm baru lagiii hehehe
DeleteWew, jangankan helm, sandal di mesjid aja bisa ilang. Alhamdulillah malah jadi bahan untuk instropeksi.
ReplyDeleteaku belum pernah hilang sandal di masjid mba, soale selalu pake yg jelek wkkk
Delete