Posting Hempas, Etika Ngeblog

Posting Hempas, Etika Ngeblog
Posting Hempas, Etika Ngeblog
Posting Hempas Posting Hempas (dengan lenggak lenggok seperti tante Syahrini, hehe). Pagi tadi tidak sengaja saat menyalakan televisi ada sebuah tanyangan infotaiment tentang sikap para artis dalam menghadapi haters. Konon katanya, dalam dunia maya khususnya media sosial sedang diserbu oleh ­haters yang terang-terangan mengolok para artis tersebut melalui akun media sosial. Kadang, saya suka iseng kepo dan melihat akun instagram para artis, memang ada banyak akun yang keterlaluan dan kejam dalam memberikan komentar negatif. Ada beragam tanggapan yang dilakukan oleh para artis dalam menghadapi para anti-fans tersebut. Seperti yang saya lihat dalam infotaiment tadi pagi, misalnya tante Ashanty yang berencana untuk melaporkan haters yang sangat keterlaluan dan cenderung fitnah ke pihak berwajib alias polisi seperti yang pernah dilakukan oleh artis lainnya agar mereka kapok. Satu lagi yaitu tante Syahrini yang menanggapi dengan jargon baru, “posting hempas, posting hempas”, yang artinya dia tidak peduli apapun komentar yang penting posting, hehe.

Bagaimana jika sistem posting hempas ini diterapkan dalam dunia blogging? Saya juga menerapkan sistem posting hempas dalam membuat postingan, tapi ada beberapa hal atau syarat yang harus dipenuhi sebelum postingan tersebut dihempas. Syarat tersebut saya anggap sebagai etika yang mungkin tidak pernah tertulis tapi wajib dipenuhi oleh blogger untuk menunjukkan profesionalitas meskipun blog tersebut hanyalah sebuah buku agenda online. Syarat posting hempas di blog Gendhiss adalah sebagai berikut:

1. Menulis informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, kalau bisa berdasarkan fakta jika tulisan tersebut sebuah reportase, bukan kibulan. Fiksi pun tetap harus riset, lho. Informasi yang valid akan sangat bermanfaat bagi pembaca, contohnya postingan saya tentang tata cara pembuatan SKCK di daerah domisili dengan KTP berbeda. Saya beberapa kali dihubungi oleh pembaca blog secara pribadi melalui email atau LINE untuk menanyakan proses tersebut lebih detilnya. Ada juga yang bertanya tentang review rias dan kebaya pernikahan karena takutnya saya dibayar dalam menulis review tersebut. Insyaallah semua tulisan yang berlabel reportase dan review adalah pengalaman yang ditulis secara jujur. Sebaiknya juga menulis dengan bahasa yang sopan dan tidak menindas pihak lain.

2. Menulis dalam bahasa dan tanda baca yang mudah dimengerti oleh pembaca. Setiap blogger pasti punya gaya menulis, entah itu formal dan baku sesuai EYD, gaya santai, atau lainnya. Terserah saja, yang penting bahasa tersebut mudah dimengerti dan setidaknya menggunakan huruf yang terbaca dengan jelas, bukan huruf 4L@Y. Tapi, sebaiknya tetap perhatikan tanda baca dan jangan pernah menyingkat kata seperti bahasa sms. Gunanya, agar pembaca betah membaca tulisan kita.

3. Cantumkan sumber jika mengutip atau menggunakan gambar orang lain. Hal ini yang sepertinya kurang dipahami oleh beberapa netizen, perihal hak cipta. Kalau pihak sumber enjoy saja tidak masalah, tapi ada beberapa orang yang benar-benar mempermasalahkan hak cipta dan tidak ingin hasil karyanya diakui orang lain. Lebih kesal lagi jika “pencuri” tersebut lebih diakui mbah google karena ilmu bloggingnya lebih canggih. Jika ingin pelit, sebaiknya jadikan url sumber non-aktif atau mode nofollow.

Tiga poin tersebut adalah syarat posting hempas yang penting bagi saya dan selalu saya patuhi, jika pembaca nyaman, trafik blog pun bagus, bukan? Hanya saja, posting hempas tidak berlaku untuk komentar di blog. Saya terpaksa harus me-moderasi komentar yang masuk karena terlalu banyak kunjungan dari blog obat penyakit atau tukang kredit, hehe. Untuk komentar di blog orang lain pun jangan posting hempas, jangan sembarangan tanam link hidup di kolom komentar orang lain dan sebaiknya gunakan bahasa yang sopan. Itulah etika posting hempas dalam blog saya, bagaimana dengan blog kalian?

42 comments:

  1. wakakak kesentil nie, point pertama.. gw kebanyakan fiksi ngawuur heheheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahhaha.. aku malah paling susah nulis fiksi, mas, risetnya bikin insomnia

      Delete
  2. Oke, yang paling umum dan diremehkan adalah poin ketiga. Biasanya blog dengan tema tutorial/informasi yang sering terjadi copy paste konten. Kalo untuk personal blog menurut gue aman-aman aja. Kalo dicopas ya kebangetan aja, haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa.. aku sering nemu tutorial yang sama persis tanpa sumber.. kasian yang bikin :)

      Delete
  3. Waahh, demi penulisan dan postingan yang lebih baik, sepertinya etika nge-blog ini harus kita patuhi yah mba, hehehe.. boleh ditiru ilmunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa-bisa, rin.. ini a la aku saja siihh yg menurutku penting

      Delete
  4. paling kesal memang dengan komentar dari tukang obat atau kartu kredit ya mbak :D

    saya kadang masih suka nulis curhatan ngalor ngidul walau sebenarnya bukan fiktif :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkkwk iyaaa,, sama penjual obat ituu aku masukin spam semua

      Delete
  5. Jadi seleb itu benar2 harus kuat mental menghadapi cercaan haters ya. Saya masih blm kuat mental nih, jd kalo posting masih hati2. Padahal enakan jujur sih hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi kadang yang jujur itu bisa membahayakan, mbaa hihi

      Delete
    2. Aku juga kalo mau posting tulisan yg rada kontroversial *halah* mikir2 duluu...takut dibully, wkwkwk...padahal mah kan harus tahan banting ya. Berani nulis, berani tanggung jawab😁

      Delete
    3. tapi kadang yang kontroversial itu yang mendatangnya trafik heheheh

      Delete
  6. Iya terkadang, ada saja yg suka kalap klo ada info sesuatu, padahal belum tentu bener, hihi, klarifikasi emang kuncinya wes...

    Noted mba, salam kenal :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga mba Shine..
      makanya riset itu penting banget sebelum nulis info di blog :)

      Delete
  7. Baru denger istilah posting hempas ala Syahrini. Hehehe.

    Kalau di blog bisa dibilang haters nggak sebanyak kalo jadi artis, jadi santai aja. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkkwkw saya juga taunya dari infotaiment mba :)

      Delete
  8. Benar. Fiksi pun harus berdasarkan realita, makanya harus riset dulu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. benerrr,.. saya tau lelahnya riset untuk fiksi heheh

      Delete
  9. makasih sharenya mba, semoga saya jg bisa menerapkan tips di atas

    ReplyDelete
  10. setuju dg 3 poin tuuu, jgn asal nulis tanpa info yg jelas

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener, Jiii.. kadang banyak yang asal comot aja

      Delete
  11. Begitu memutuskan jadi seleb, harus udah tau resikonya. Tapi, kadang ada haters yang keterlaluan banget, sih. Ngeblog juga perlu etika supaya nggak ada hater, sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheh iya mbak, kalo jadi seleb blog harus hati2 juga yaa hehe

      Delete
  12. tetap tidak paham dengan makna hempas, syahrini ngeblog juga bilang posting2?

    ReplyDelete
    Replies
    1. maksudnya dia posting di IG uda biarin aja ada orang komen apapun :)

      Delete
  13. Soal review memang harus sesuai pengalaman, sih, dan kalau ada yang nggak berkenan dari pengalaman tersebut, cara penyampaiannya pun harus yang hati-hati, biar nggak menyinggung.

    Kirain di sini ada video posting hempas a la kamu, Ay. XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. kwkwkw emoh mbak bikin video kayak tante :)

      Delete
  14. Wah... lama betul gak nonton tv. Baru tau kalau ada istilah posting hempas. Ha..ha..

    ReplyDelete
  15. Salam kenal. Bagus juga etika ngeblog nya. Tambahan ilmu nih buat nulis tulisan selanjutnya di blog. Makasih ya bu

    ReplyDelete
  16. kirain posting hempas tuh apa ternyata itu ya

    ReplyDelete
  17. untuk point tiga ngena banget mbak, makanya saya jarang ngasih gambar pada blog dan takut kena tilang :)

    ReplyDelete
  18. posting hempas, ushir syhantiieek.. aduh bener ga tuh aku nulisnya.

    ReplyDelete
  19. makin sedikit aja blogger yang nulis pengalaman sendiri. suka aja pas blogwalking mbaca post apa adanya..ngga iklan mulu tiap post hwhhw

    ReplyDelete
  20. Beenerrr banget, fiksi sekali pun harus riset. Ntar klo nulis daerah ini begini begitu ehh ternyata beda dari kenyataan kan brabe yaahh. Begitu pun jg dgn kebiasaan atau apalah yg brhubungan dgn realita.

    Yg poin no.2, saya bahkan biasa bolak balik baca postingan lagi hanya demi tanda baca *yg semoga udh benar penempatannya*

    ReplyDelete
  21. Saya setuju sama poinketiga,gaya bahasa itu mempengaruhi minat pembacanya.walaupunsebagus apapun informasi yang disampaikan tapi ketika banyak penempatan tanda baca atau salah ketik dan bahkan typo itu malah merusak niat membaca. Intinya sebelum memposting perhatikan lagi karakter penulisannya

    ReplyDelete
  22. Owalah tadinya bingung posting hempas apaan. Nggak update seleb :))

    ReplyDelete
  23. manusia beda-beda mba sifat nya ,jadi berfikir fositif ajah , ky tante maju mundur gitu, niat baik insyaALLAH baik...

    ReplyDelete
  24. blogger pemula kayak saya ini mah apa atuh, nulis suka-suka hihihihi
    sepertinya point2 diatas masih bisa dibedah lagi mbak, ditunggu lah detail nya hehe
    tfs

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^