credit: dokumen pribadi Kartika Kusumastuti |
Lantas Haruka berlari keluar kastil untuk mencari perlindungan. Sia-sia. Shirakawa Go sedang terisolasi karena badai salju, penduduk desa pun tak akan berani sekedar keluar rumah. Bayangan itu terus mengikuti langkah Haruka. Jejak langkah Haruka membekas dalam di lautan salju yang sedang menyelimuti desanya.
Haruka jatuh terperosok ke dalam tumpukan salju di atas sungai Shokawa. Nafasnya terengah dan suasana seketika hening. Hanya ada nyaring ranting beku yang saling bergesekan satu sama lain. Tiba-tiba tubuhnya bergerak, kedua kakinya terangkat. Seketika tubuhnya terseret kencang meninggalkan bekas yang dalam di sepanjang sungai.
"Tolong hentikan itu. Apapun kamu, jangan ganggu aku!"
Seretan di tubuh Haruka berhenti. Kini giliran rambut panjang Haruka seperti dijambak oleh seseorang dan ditarik dengan kuat. Meski meronta dengan sekuat tenaga, tubuhnya tetap tak bisa melawan bayangan yang sedang dihadapinya. Tubuhnya kembali diseret melalui jambakan di rambutnya dan kembali meninggalkan jejak di sepanjang lautan salju.
"Ampun.... Ampuni aku... Lepaskan aku, kumohon..."
Haruka mendengar gelak tawa yang menggelegar bagai petir lalu siksaan pada rambutnya pun terlepas. Haruka berlari dengan sisa tenaga yang dia punya, namun bayangan itu tetap mengikutinya dan seolah menggiring Haruka menuju pegunungan Ryohaku.
Sebongkah salju menghantam tubuhnya, lalu bongkahan salju selanjutnya kembali menghujani tubuh Haruka yang sedang berlari tertatih. Hingga akhirnya bongkahan salju yang cukup besar menghantam kepala Haruka. Tubuhnya oleng dan terjatuh, dengan tepat kepalanya menghantam sebuah batu runcing di kaki gunung. Darah segar mengalir dari kepalanya dan membuat salju di sekitar tubuhnya berubah menjadi merah. Bayangan itu pun lalu meninggalkan Haruka yang sekarat di kaki gunung Ryohaku.
Masih terekam dengan jelas di mataku bagaimana Haruka menggoda dan merebut hati lelakiku di malam perayaan festival salju tahun lalu. Lelaki yang seharusnya bisa mengangkat derajatku dari pekerjaan hina ini. Harukalah yang telah membuatku tetap tinggal di gubuk dingin ini. Kini, dia mendapat ganjarannya.
Aku memandangi tubuhku yang terbalut yukata merah dan bergambar sakura sedang tertidur pulas tepat di bawah atap Gassho Zukuri. Perjalananku telah usai, apa yang aku inginkan telah aku dapatkan hari ini. Saatnya aku kembali pada ragaku dan segera menyaksikan tubuh hancur Haruka dikremasi. Akhirnya dendamku pada pelacur sialan itu telah aku tunaikan. Aku puas.
Seretan di tubuh Haruka berhenti. Kini giliran rambut panjang Haruka seperti dijambak oleh seseorang dan ditarik dengan kuat. Meski meronta dengan sekuat tenaga, tubuhnya tetap tak bisa melawan bayangan yang sedang dihadapinya. Tubuhnya kembali diseret melalui jambakan di rambutnya dan kembali meninggalkan jejak di sepanjang lautan salju.
"Ampun.... Ampuni aku... Lepaskan aku, kumohon..."
Haruka mendengar gelak tawa yang menggelegar bagai petir lalu siksaan pada rambutnya pun terlepas. Haruka berlari dengan sisa tenaga yang dia punya, namun bayangan itu tetap mengikutinya dan seolah menggiring Haruka menuju pegunungan Ryohaku.
Sebongkah salju menghantam tubuhnya, lalu bongkahan salju selanjutnya kembali menghujani tubuh Haruka yang sedang berlari tertatih. Hingga akhirnya bongkahan salju yang cukup besar menghantam kepala Haruka. Tubuhnya oleng dan terjatuh, dengan tepat kepalanya menghantam sebuah batu runcing di kaki gunung. Darah segar mengalir dari kepalanya dan membuat salju di sekitar tubuhnya berubah menjadi merah. Bayangan itu pun lalu meninggalkan Haruka yang sekarat di kaki gunung Ryohaku.
*****
Masih terekam dengan jelas di mataku bagaimana Haruka menggoda dan merebut hati lelakiku di malam perayaan festival salju tahun lalu. Lelaki yang seharusnya bisa mengangkat derajatku dari pekerjaan hina ini. Harukalah yang telah membuatku tetap tinggal di gubuk dingin ini. Kini, dia mendapat ganjarannya.
*****
Keterangan:
- Setting lokasi berada di desa Shirakawa Go yang dulu merupakan desa terisolasi di Jepang jika sedang musim salju karena dikelilingi oleh pegunungan Ryohaku.
- Kastil Kaerikumo sekarang sudah tidak ada akibat gempa besar pada 1586
- Astral Projection disebut sebagai meraga sukma yaitu sebuah perjalanan ruh yang keluar dari tubuh yang bebas ruang dan waktu (out of body experience)
wihh, kalimat terakhir sebelum keterangan ngeri banget dibacanya, hehehehe...
ReplyDeleteheheh.. gak sampe pingsan kan mbak bacanya?
Deleteiya, endingnya bikin mrindiiing, mba tyas..
ReplyDeleteloohh kok dipanggil mbak tyas.. panggil ayu aja :)
Deletegreat!! foto ini memang lokasinya di shirakawa-go. ^_^ bagus mbaaa!
ReplyDeletetiap hari liat shirakawago pas musim semi di materi kerjaan mbak, jadi langsung ngeh :)
Deletewah, mb ayu kerjaannya apa? pas musim semi desa ini full sakura blossom! Musim panas akan terlihat hijau sawah2, musim gugur warna gunungnya akan memerah, dan musim dingin semua memutih. cantikkk. ;)
Deletekerjaannya rahasia deh, heheh yang pasti saya selalu liat video tentang shirakawago dan air terjunya.. yang sukses bikin saya mupeeng abiisss...
DeleteIde ceritanya mantap, mbak. Twistnya juga dapet. Cuma sedikit tanya, sepertinya alasan si aku dendam pada Haruka sampai2 berani mengambil resiko keluar dari raganya untuk membunuh Haruka belum tersampaikan. :)
ReplyDeleteCerita lebih terfokus pada usaha Haruka untuk kabur serta siksaan terhadap Haruka itu sendiri. Oya, masih ada beberapa yang typo tuh. Menghatam, menhujani :)
Sebenarnya masalahnya hanya perseteruan antar pelac*r, si aku ini sebenernya cewek, kalimat terakhir ada yang aku tambahi agar lebih menunjukkan identitas si aku. karena biasanya pelac*r disana suka mengenakan yukata atau kimono dengan warna yang terang..
Deletetyponya sudah diedit pak guru. terima kasih ya kripiknya :))
Bagus sekali, Jepang emang punya ya? Mba Kartika sudah ke Shirakawa go? hihiii
ReplyDeleteSalam
Astin
terima kasih, iya mbak shirakawago memang di jepang..pengen kesanaa
Deletesetuju sama mas sulung :), tapi saya tetep suka sama crita2 luar negerian ginih *nyungsepkembahgugel
ReplyDeleteAyo kita kpdar disana yuk mbak :p
DeleteMasih penasaran.. Dendam apakah itu?
ReplyDeleteSaya juga gak tau mbak, intinya saya buat klo itu perseteruan antar pelac*r :)
Deleteikut ngos-ngosan bareng Haruka :D
ReplyDeleteistirahat dulu mbak biar gak capek :)
Deleteceritanya keren mba..walaupun pas bacanya agak roaming dengan istilah2 jepangnya
ReplyDeleteMakasih.. :)
Deletecoba tanya mbah gugel tentang shirakawago pasti dapet banyak jawaban :)
1. Paragraf pertama detailnya dapat. Bikin penasaran banget, :)
ReplyDelete2. Penulisan masih banyak yang belum tepat; nafas, sekedar, dan apapun. :)
3. Ide cerita keren, meskipun masih samar akar dari dendam kedua perempuan itu. :)
4. Diksinya mantap membuat cerita enak dibaca. Seolah-olah benar-benar berada di sana. :)
5. Twist-nya wow banget. Tapi, sayang deskripsi 'kepelacuran' tidak begitu tergambar dalam tulisan. Jadi kesannya dipaksakan. Mungkin aku yang kurang teliti baca. :)
Salam.
Terima kasih atas saran dan kritiknya :)
DeleteAtas ijin makmin, bagian akhir dari cerita ini sudah saya edit, meskipun agak maksa biar gak terlalu hambar heheh
komentarnya Momo mantap dah!
DeleteMinta kripiknya Mbak Laaa :D
DeleteEndingnya, jleb, merinding gt, great job mbak:)
ReplyDeleteheheh,, makasih cantik :)
DeleteKeren Mak ceritanya, udah banyak bukunya ya Mak?
ReplyDeleteBeluumm, saya belum punya buku.. :D
DeleteWuiiii, merinding pas baca keterangan astral project itu. Manteeep :)
ReplyDeleteaku juga merinding sih pas bikinnya. baru tau juga soal astral project :D
Deletekereeeeenn banget.... iya penasaran, kerjaannya mbak Ayu apaan sih? :D
ReplyDeleteheheh, sudah pernah saya tulis di blog ini kok mbak :p
DeleteHahaha... jujur saya sudah kemari tapi belum komentar kayaknya, ya?
ReplyDeleteSaya sebetulnya nggak mengerti ceritanya waktu belum baca komentarnya Mas Sulung, sih. Makanya kemarin saya nggak komentar. Tapi, keren deh penciptaan latarnya.
waaa gagal nulis dong saya :(
DeleteMantebs.. :D
ReplyDeleteTerima kasih mbak :)
Deletewah TOP BGT yang ini
ReplyDeletehiih.. makasih mbak :)
Deletenice yu :)
ReplyDeleteCuma iya, aku ga bisa langsung nangkep bahwa ini tentang "persaingan" dua pelacur.
yang kutangkap memang ada dendam. Baru ngeh setelah ada penjelasan di komen. Berarti penggambaran persaingan ini masih kurang ;)
Keep writing :-*
Keren ceritanya, meski agam serem ..
ReplyDeleteKeren..
ReplyDeleteDendam membaraaaaaa
Salam mbak
Deskripsinya terasa nyata banget, Mbak. Apik banget penyajian settingnya :)
ReplyDeleteSetelah baca keterangannya tentang Astral Projection, baru ngeh deh saya kalau rupanya si pembunuh make teknik itu untuk membunuh si Haruka.
ReplyDeleteDari tadi saya bingung, siapa sebenarnya si pembunuh ini.
Saya suka dengan gaya narasi proses matinya Haruka. Hehe
Nice story :)