"God just created one person like me, no one else. I am the one and the only one. I am special."
Itulah kalimat yang saya cantumkan di blogger profil saya. Terkesan kepedean ya? Biarin! Karena kalimat itu yang memacu diri saya agar selalu merasa spesial, dengan begitu saya pun akan bertindak dengan spesial pula.
Siapa sih saya?
Oke, saya akan sedikit menceritakan kisah hidup saya yang penuh dengan kejutan dari Allah SWT yang secara garis besar bisa dilihat pada postingan saat saya pertama kali mengikuti lomba menulis yang diadakan oleh Samsung dengan peserta seluruh dunia.
Pendidikan.
Saya adalah seorang gadis desa dengan segudang mimpi yang ingin segera saya wujudkan terutama dalam bidang pendidikan. Saya bukan tipe orang yang mudah untuk berputus asa, jika saya punya kemauan maka saya akan berjuang untuk mendapatkannya terutama pilihan sekolah unggulan. Saya memulai mimpi dari SMPN 1 Lamongan, SMP unggulan di kota saya. Sempat mendapat protes dari keluarga karena jarak rumah ke sekolah kurang lebih 16km. Tapi saya bisa meyakinkan mereka bahwa saya ingin pendidikan yang lebih baik dengan membuktikan saya lolos tes. Akhirnya setiap jam 5:30 pagi saya harus berangkat sekolah menggunakan sepeda ontel yang dulunya punya ibu saya. Lelah? Sangat! 16km bukan perjalanan yang dekat dengan kondisi cuaca yang selalu panas. Tapi hal ini saya pilih karena saya ingin pendidikan yang lebih baik. Tahun demi tahun berlajut hingga akhirnya saya masuk sebagai salah satu murid SMAN 2 Lamongan, SMA Unggulan juga. Jarak semakin jauh, kurang lebih 20km harus saya tempuh dengan sepeda yang sama. Namun ada hal yang berbeda yaitu semangat saya semakin membara untuk melahap pendidikan di sekolah unggulan.
Berniat hanya sekedar mendapat ilmu pun tak mudah bagi saya, banyak sekali olokan dari teman-teman saya yang notebene mereka tinggal di kota, mempunyai paras cantik dan tampan. Tak jarang saya mendapat cemoohan bahwa saya ini ndeso bahkan ada beberapa teman yang memberikan julukan saya else alias elek semangat. lantas apa saya marah, kesal, terpuruk? Kesal memang iya tapi terpuruk adalah kata yang saya buang jauh. Entah mereka mau mencemooh saya seperti apa yang penting saya bisa membuktikan nilai akademis saya jauh lebih baik dibanding mereka. Toh masih banyak teman yang mau bergaul dengan saya tanpa harus membedakan mana yang cantik dan mana yang jelek.
Pendidikan saya berlajut ke Surabaya, sebuah politeknik negeri dengan jurusan yang awalnya membuat saya kaget. Dengan tinggal di asrama kampus yang letaknya cukup jauh saya berjalan setiap pagi untuk menunaikan kewajiban saya hingga akhirnya ibu dengan baik hati membelikan saya sebuah motor. Belajar eketro dan listrik bagi saya memang susah tapi ya alon-alon asal klakon. Dengan berbekal beasiswa hampir di setiap semester memudahkan saya untuk membayar SPP hingga tak merepotkan ibu saya. Puncaknya adalah saat saya mengerjakan tugas akhir atau skripsi dengan salah satu rekan saya. Banyak sekali suka duka namun akhirnya hasil tugas akhir saya terpampang di dua koran yaitu Sindo dan Radar Surabaya. Dan saya bisa berdiri mengenakan toga dengan predikat cumlaude.
Betapa bersyukurnya saya mengalami perjalanan berliku untuk mengenyam pendidikan. Saya tidak akan mengeluh dengan uang saku yang kurang, baju yang jelek, sepeda ontel yang sudah kuno, atau capeknya berjalan kaki. Karena semua itu adalah proses pendewasaan diri saya, dan sebuah perjuangan yang memang saya pilih untuk sekolah. Jadi untuk teman-teman yang sekarang bisa sekolah dengan segala fasilitas yang luar biasa, manfaatkanlah fasilitias itu dengan baik. Jangan malah hura-hura dan bertindak semaunya.
Keluarga.
Keluarga disini saya maksud adalah antara saya dan orang tua saya. Beruntung sekali saya memiliki orang tua yang sangat luar biasa, kakek nenek dan keluarga besar yang memperhatikan saya. Meskipun intensitas bertemu dengan orang tua hanya seminggu sekali. Hingga akhirnya pada saat saya masih kelas 2 SMP, kedua orang tua saya memustuskan untuk berpisah. Haruskah saya mengeluh dan berubah menjadi anak urakan seperti keluarga broken home lainnya? Tentu tidak, pada saat itu saya hanya berpikir orang dewasa selalu memiliki alasan sendiri untuk memutuskan sebuah hal yang kadang anak kecil tidak perlu ikut campur. Hingga akhirnya masalah demi masalah bermunculan. Dimana ayah meminta saya untuk ikut ke Lampung. Tapi yang saya lakukan adalah bertahan dengan pilihan saya untuk tetap tinggal bersama kakek nenek saya di desa.
Menghadapi situasi keluarga yang broken home memang susah, apalagi saya sebagai anak pertama harus bisa bertindak sebagai contoh yang baik untuk adik perempuan saya. Saya sudah dewasa dan memang saya sudah berhak untuk memilih dengan siapa saya tinggal. Saya tetap bersyukur dengan kondisi seperti ini, karena saya masih punya keluarga besar lainnya yang sangat peduli dengan saya, yang sangat mencintai saya. Saya ingin mengubah pandangan orang bahwa anak dari keluarga broken home pasti akan menjadi anak yang nakal. Dan saya menjadi lebih kuat seperti ibu yang menjadi single fighter untuk menhidupi saya dan adik. Ibu, adalah segalanya untuk hidup saya.
Mungkin 2 sisi itu saja yang saya bagikan kepada teman-teman. Untuk mengetahui kisah hidup saya lainnya silahkan ubek-ubek tulisan di blog ini. Pesan dari saya adalah:
- Jangan pernah putus asa untuk meraih pendidikan, sesulit apapun cobaan yang dihadapi tetap yakinlah bahwa cobaan itu datang beserta penyelesaiannya. Ingatkan bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sampai dua kali lho Allah menulisnya. jadi kita harus tetap berpikir positif dengan rencana Allah, agar kita selalu bisa bersyukur dengan apa yang kita dapat.
- Orang tua memang segalanya, jadi muliakanlah mereka terutama ibumu. Sesulit apapun masalah keluarga pasti akan banyak sekali hikmah yang kita dapat. Caranya dengan bersyukur.
- Hidup ini indah, bahagia itu sederhana. Kuncinya, bersyukurlah.
Terima kasih, semoga bermangaat.
Partisipan GA All About You
www.infobisnismanfaat.com
aku tambahin optimis menghadapi apa yang ada didepan maupun belakang :)
ReplyDeletekalau aku masih anak kemarin sore mba, alias baru belajar nulis + kagak pernah ikut lomba nulis apa pun lagi :(
Yup benar sekali, optimis dan berikir positif tak boleh ketinggalan..
DeleteTulisan mbas Andy lho keren2, saya sampe jatuh cinta sama tulisannya.. kalo pengen ikutan lomba bikin blog baru aja mas bias gak mengganggu niche blog yang sudah ada :D
lika liku.. emhhh trnyta kul di sby toh.. yap yap hidup terus berlanjut, mungkin hny dgn bermodal syukur yg amat luas maknanya kita mampu menjalani kehidupan.. sukses utk ga nya :)
ReplyDeleteiya mbak, aku kuliah di pens..
Deleteterima kasih mbak :)
Aku juga sam mbak, sama2 susah sekarang hehe, bebekal beasiswa bidik misi ini, ngeringanin banget, aku suka semangat hidupnyaaaa keren :)
ReplyDeleteYukkk tunjukkan semangat mudamu nak,,hehhe
DeleteWii keren deh semangatnya Yu! Gila ya tiap hari 16/20 km. Harusnya gw gitu kali yah Yu biar langsing. hihihi
ReplyDeletehahahah boleh tuh mbak dicoba tiap pagi naek sepeda keliling komplek :p
Deletesubhanallah.. perjalanan hidupnya benar2 luar biasa. semangat, ya!
ReplyDeleteterima kasih Mbak :)
Deletesegala rasa pahit di masa lalu, akan membawa rasa manis yang tak terkira. Hadiah Tuhan atas kesabaran dan ikhtiar kita..
ReplyDeletesemangaat mbak e....
Ayo kopdar :P
Pasti Vey, yang penting jangan pernah tinggalkan rasa syukur pada sanga pencipta :)
DeleteWohh.. lek aku muleh ae yo ayo kopdar.. aku jik merantau iki,,hahaha
Sangat inspiratif kisah hidupmu..
ReplyDeleteAku setuju banget bahwa HIDUP ITU INDAH
Kita hanya harus memperbanyak syukur untuk merasakan nikmat-Nya yang kadang kita lalaikan dan baru terasa saat nikmat itu hilang.
Selalu ada kemudahan dalam setiap kesulitan.
makasih udah berpartisipasi di my 1 GA :)
Benar sekali Mbak, dengan bersyukur maka akan merasakan nikmat yang begitu besar..
DeleteGiveawaynya kerenn mabk, semoga saya menang, hihihi
CONGRATULATION
DeleteYOU WIN :)
lihat pengumuman di
http://mybiznies.blogspot.com/2013/05/my-1st-give-away.html
maaf. saya salah nulis alamat email kurang 1 huruf. jadi alamat mbak blm masuk. maaf ya. alamat email yg bener mybiznies@gmail.com maaf
Deletetulisan kakak tentang kisah hidup kakak berhasil membuat saya berintrospeksi diri huhu.. saya punya cita-cita, tapi saya terlalu banyak meremehkan pendidikan huhuhu...
ReplyDeletethanks kaaaak
wah tulisan ini keren yu!
ReplyDeletetetaplah semangat tuk menginspirasi org lain :-D