Mamaku, Kartiniku

Mama, yang kadang saya panggil Ibuk, Mami, kadang juga Mbak adalah perempuan yang selalu menginspirasi dalam hidup saya. Mama yang sedari kecil berjauhan dengan saya tetap bisa saya rasakan bagaimana mama berjuang untuk hidup saya saat itu. Mama selalu memenuhi semua kebutuhan saya tanpa pernah menolak permintaan saya. Mama yang hanya bisa saya jumpai di hari Sabtu Minggu.

Mama yang tak mengenal lelah untuk memperjuangkan pendidikan untuk saya dan adik saya. Menjadi seorang single fighter pasti sangat sulit untuknya, tapi tak pernah saya mendengar keluh darinya. Mama yang rela bolos kerja berkali-kali untuk mengantar saya tes masuk kuliah, nyari kos buat saya, dan memenuhi semua kebutuhan saya. Mama seorang pekerja keras dan tak mengenal lelah. Tapi mama tak pernah lalai akan kebutuhan anak-anaknya. Ah, saya bangga terlahir dari rahimnya.

Mama saya memang cerewet dan bawel seperti saya, namun semua kebawelan mama adalah senjata saya untuk melanglang kehidupan baru yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Mama selalu mengomentari untuk menunjukkan pada saya mana sebuah kebaikan atau sebaliknya. Mama seorang guru yang baik bagi saya. Tentu tidak sempurna, tapi mama yang terbaik. Mama adalah sahabat abadi yang telah menghadirkan saya di dunia ini. Mau mendengarkan keluh kesah saya, mengomentari, menasehati. Sahabat yang sempurna.

Mama pandai bergaul, teman-temannya banyak sekali. Saya suka bertemu dengan teman-teman mama saya. Semua orang yang baik. Saya senang melihat mama tertawa saat bersama teman-temannya. 

Mama pandai memasak makanan yang saya suka. Mama selalu mengajak saya belajar memasak. Wanita harus bisa memasak katanya. Saya sangat suka masakan mama, paling enak sedunia.

Pernah sekali saya melihat mama meneteskan air mata, dan itu sangat menyakitkan buat saya. Saya belum bisa sepenuhnya membuatnya bahagia. Saya belum bisa membalas semua yang telah beliau berikan kepada saya. Ah, saya tidak akan pernah bisa membalas jasa mama, namun saya akan terus memberikan yang terbaik buat mama saya. Saya tidak ingin melihat mama meneteskan air mata kesedihan lagi.

Mama, selamat hari kartini. Kaulah kartini dalam hidupku. 

Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur


11 comments:

  1. selamat hari kartini, keren pake kebaya

    ReplyDelete
  2. selamat malam dan selamat hari kartini...
    ^_^

    ReplyDelete
  3. happy kartini days untuk semua perempuan Indonesia di manapun berada..salam...keep happy blogging always :-)

    ReplyDelete
  4. Gue manggilnya mamak, kadang emak, kadang juga simbok! Yaitu orang yg udah ngelahirin gue! Happy Kartiny Day, Ay! :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheheh.. aku juga gitu manggil sesuka hati biar bisa akrab sama si mama

      Delete
  5. maaf boss, ijin share ke facebook ya..

    ReplyDelete
  6. Sweet & smart. Salam kenal ayu :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^