Me and Family: My Everything

Keluarga adalah harta yang sangat berharga buat saya, mereka selalu ada disaat semua orang melupakan saya. Mereka selalu menemani saat saya ketakutan. Mereka selalu mendengar keluh kesah saya. Bukan hanya keluarga inti yaitu ayah dan ibu, melainkan hampir seluruh bagian dari keluarga yang telah membesarkan dan mendidik saya dari kecil. Kakek, nenek, bulek, paman merekalah yang hampir setiap hari selalu ada di dalam kehidupan saya, sedangkan ayah dan ibu hanya bisa saya temui minimal dua minggu sekali kala itu. Hingga akhirnya saya benar-benar bisa hidup mandiri dan bisa menghidupi diri sendiri. Waktu bersama mereka semakin berkurang, sekarang malah untuk ketemu saja minimal 3 bulan sekali karena saya sedang di rantau.


Dua foto tersebut diambil saat lebaran tahun lalu di rumah Mbah di Lamongan, Jawa Timur. Foto pertama saya dan ibu serta adik sedangkan foto kedua dengan kakek dan nenek saya, namun saya memanggil mereka dengan sebutan mbah dan mak. Pada saat itu semua keluarga, anak-anak mbah dan cucu-cucunya berkumpul mejadi satu di rumah ini. Karena kebanyakan tinggal di luar kota. Ibu dan adik-adik saya di Sidoarjo, bulek saya di Surabaya, dan ada satu bulek lagi tetap di Lamongan namun beda desa. Dan saya sendiri sudah melancong jauh ke Cikarang. Kemana ayah saya? Entahlah, saat itu saya pun tidak tahu pasti ayah saya ada di mana. Sejak SMP, ayah dan ibu saya sudah berpisah. Namun do'a terbaik tetap saya haturkan untuk ayah, semoga selalu medapat perlindungan dan kebahagiaan diamanapun beliau berada.

Keluarga tak akan pernah tergantikan oleh siapapun di dunia ini. Peran mereka semua di dalam hidup saya sangatlah besar. Mereka yang memberikan pelajaran hidup kepada saya. Mak yang selalu setia bangun sebelum subuh untuk membuatkan saya sarapan sebelum berangkat sekolah jam 6 pagi. Mbah yang selalu menjemput saya pulang sekolah di desa tetangga jika maghrib saya belum sampai rumah. Mbah yang waktu saya masih SD memberikan pecutan bambu di (maaf) pantat dan kaki jika saya bolos mengaji selepas sholat ashar. Bulek-bulek saya yang selalu sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan nakal saya. Ibu yang selalu setia mengantar saya untuk tes masuk perguruan tinggi dan harus meninggalkan pekerjaan. Ibu yang jam tiga pagi rela bangun membuatkan masakan untuk syarat mengikuti ospek. Ah, itu semua belum seberapa. Tak akan pernah bisa saya sebutkan satu persatu kehadiran mereka dalam hidup saya.

Selagi mereka masih ada di samping saya walaupun long distance saya akan mebahagiakan mereka dengan cara apapun. Apalagi mbah saya sekarang sedang sakit dan sudah dua kali opname. 2 minggu lalu saya pulang ke Lamongan, tapi hanya bisa 2 hari di Lamongan. Minta doanya ya teman-teman agar mbah saya segera sehat.

Intinya keluarga adalah segalanya untuk hidup saya, ibarat iklan itu "you are my everything" =D

Postingan ini diikutsertakan dalam CAPek-Ma Berbagi  dengan Tema “Me and Family”

11 comments:

  1. keluarga memang segalanya sob, karena tanpa mereka, hidup kita itu seolah tanpa identitas..

    salam utk mereka ya...
    ^_^
    smoga menang

    ReplyDelete
  2. meskipun jauh, usahakanlah utk menyempatkan diri kita mengunjungi mereka (keluarga kita)

    ReplyDelete
    Replies
    1. pasti gan,. selalu ada kunjungan rutin untuk mereka

      Delete
  3. Terima Kasih telah berpatisipasi dalam kegiatan CAPek-Ma berbagi: "Me and Family" Semoga mbak sekelurga senantiasa dalam limpahan Rahmat dan kasih sayang-Nya bahagia dunia-akhirat...

    ReplyDelete
  4. tidak ada bekas anak dan tidak ada bekas ortu. salam buat keluarga besar nya ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju sekali. ikatan keluarga tak akan pernah terputus

      Delete
  5. keluarga adalah segalanya, ikutan juga aaaahhhh mba

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^