[Prompt #7] The Postcard

"Ah, rasanya hari ini aku ingin sekali berendam dan spa. Males banget kerja. AC rusak lagi. Sial!" Anita menggerutu sambil kipas-kipas menggunakan map mika.

"Sudahlah, yang penting tiap bulan kita gajian." Raisa menjawab gerutu Anita sambil tetap membaca buku Sayap-Sayap Patah karya Kahlil Gibran dan tangan kanannya sibuk memecahkan bubble warp.

Terdengar pintu utama terbuka oleh seseorang yang akhirnya bisa membuat wajah dua orang pegawai garda depan kantor pos itu sumringah senang. Lelaki tampan. Buru-buru Anita yang masih jomblo menekan tombol yang ada di mejanya sebagai tanda next customer agar pelanggan tampan itu menuju mejanya. Tak kalah dengan Anita, Raisa pun menekan tombol di mejanya. Lelaki itu terlihat bingung dan akhirnya memilih meja Raisa dan tersenyum ramah.

Setelah melakukan transaksi lelaki tampan itu pun berlalu. Anita dan Raisa sibuk melihat kartu pos dari lelaki tampan itu dan memuji tulisan tangan yang rapi.

"Senyumanmu, matamu, rambutmu, dan seragammu mengalihkan duniaku. Wah romantis sekali, beruntung sekali perempuan yang mendapat kartu pos dari pria tampan itu." Raisa membalik kartu pos itu dan melihat alamat terkirim. "Sepertinya aku tahu alamat ini. Tapi dimana yaa..." batinnya.

*********

Raisa duduk di kursi ruang tamu rumah Rey, rekan kerja yang selalu semangat jika mengantar surat ke rumah tujuan, sementara Anita dan Rey sibuk di dapur memyiapkan makan malam. Raisa melihat tumpukan majalah dewasa dengan gambar perempuan telanjang dada sebagai covernya.

"Ckckkckk.. Ternyata Rey suka baca majalah porno. Dasar!!" Seketika tangan dan mata Raisa terhenti saat melihat kartu pos merah marun di sela-sela majalah. Sontak Raisa keluar dari rumah dan mengamati alamat rumah yang tertempel dengan jelas di dinding rumah Rey.

"Seragammu....berarti.....Rey....."

**********
264 kata

7 comments:

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^.^